Kunci kesehatan bagi seseorang yang pernah mengalami stroke adalah perbaikan pola makan. Selain melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi obat, kamu juga harus mengatur pola makanmu agar dapat terbebas dari serangan stroke kembali.
Kendala dalam mengatur pola makan
Setelah mengalami stroke kamu mungkin akan mengalami kesulitan dalam menggerakan tangan atau lengan, permasalahan dalam mengingat dan proses pikir, kehilangan nafsu makan, atau memiliki gangguan dalam menelan makanan. Karena itu, kamu akan mengalami kesulitan dalam melakukan pola makan sehat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memberikan langkah-langkah agar tetapi dapat menjalani pola makan dengan teratur. Dokter juga akan menyarankan kamu untuk mengonsumsi makanan lunak sehingga tidak akan mengalami kesulitan dalam menelan.
Kenali Isi Piringku
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kamu disarankan untuk menerapkan kebiasaan baru dalam mengatur pola makan, yakni isi piringku. Pola makan ini dilakukan dengan cara membagi isi satu piring makanmu dengan 35% makanan pokok (nasi, kentang, ubi, atau jagung), 15% lauk-pauk (ikan, daging, ayam, tempe, atau tahu), 35% sayuran (kangkung, bayam, buncis), dan 15% buah-buahan (semangka, jeruk, apel).
Langkah baru yang memperbarui pola makan empat sehat lima sempurna ini sesuai dengan strategi pola makan dari Australian Dietary Guidelines yang sesuai untuk seluruh masyarakat.
Penyesuaian pola makan bagi penderita stroke
Ketika kamu mengalami stroke, maka kamu harus mengatur mulai pola makan. Kurangi hal-hal berikut dalam pola makanmu sehari-hari:
· Garam
Batasi penggunaan garam dalam pola makanmu karena garam dapat meningkatkan tekanan darah. Kamu dapat menambahkan bumbu dapur lain untuk meningkatkan rasa. Lidahmu akan terbiasa apabila kamu menurunkan pemasukan garam secara perlahan.
· Gula
Terlalu banyak gula dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.
· Lemak jenuh
Lemak jenuh memiliki peranan dalam meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Disarankan untuk menggunakan lemak tidak jenuh dalam pola makan sehari-hari untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah.
· Alkohol
Mengonsumsi alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah. Disarankan untuk mengurangi alkohol bagi penderita stroke.
Perhatikan label makanan untuk memastikan garam yang terkandung dalam makanan yang akan kamu konsumsi—terutama untuk kandungan gula dan garamnya.
Sayur, buah, dan susu baik untuk penderita stroke
Sayur-sayuran hijau yang kaya akan serat dan folat dapat membantu kamu untuk terhindari dari risiko stroke. Selain itu, makanan berdasar gandum (seperti sereal) juga mengandung kedua zat tersebut yang baik untuk penderita stroke.
Buah-buahan juga mengandung banyak antioksidan yang akan bermanfaat bagi seorang penderita stroke. Ia dapat membantu mengurangi kerusakan pada pembuluh darah. Buah-buahan juga dapat mengandung kalium yang dapat membantu mengatur tekanan darah.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua buah-buahan memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Durian, cempedak, salak, dan duku merupakan buah-buah yang tidak aman untuk dikonsumsi bagi penderita stroke. Buah yang dianjurkan adalah buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi seperti stroberi, kiwi, anggur, jeruk, apel, buah pir, buah naga, pisang, dan pepaya.
Susu, sebagai sumber dari kalium dan kalsium, dapat membantu tubuh untuk mengatur tekanan darah. Apabila kamu memiliki alergi pada susu, kamu bisa menggunakan susu kedelai, kacang almond atau tahu sebagai sumber dari kalsium.
Selain untuk mencegah risiko stroke, pengaturan pola makan yang baik yang diiringi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat membantumu untuk menjaga berat badanmu.
Baca Juga: Fungsi dan Manfaat Fisioterapi bagi Penderita Stroke
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik