Kenali Gejala, Tanda Stroke dan Penanganan Awal yang Tepat: Segera ke RS!

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 11 Feb 2021

Bagikan

Kenali Tanda & Gejala Awal Stroke Serta Cara Penanganannya

Mengetahui tanda dan gejala awal stroke sangatlah penting dalam penanganan stroke, karena dapat membantu mencegah buruknya dampak dari stroke.

Definisi dan Jenis Stroke

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian paling banyak di dunia. Stroke merupakan kerusakan lokal pada otak yang terjadi akibat masalah pembuluh darah sehingga menimbulkan gangguan saraf pusat.

Masalah pembuluh darah tersebut dapat berupa iskemik, yakni sumbatan pada pembuluh darah sehingga bagian yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut tidak mendapatkan darah yang cukup.

Penyumbatan tersebut dapat terbentuk di pembuluh darah itu sendiri atau berasal dari pembuluh darah bagian tubuh yang lain. Kurangnya suplai darah tersebut juga dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau disebut sebagai hemoragik.  

Faktor Risiko Stroke

Faktor genetik dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko stroke. Kondisi tersebut seperti tekanan darah tinggi, denyut jantung yang tidak beraturan dan menetap, penimbunan lemak pada pembuluh darah (aterosklerosis), peradangan pada pembuluh darah, robeknya pembuluh darah arteri.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan stroke namun tidak umum adalah gelembung udara, emboli (gumpalan) bakteri, emboli pada arteri, dan emboli lemak.  Faktor risiko lainnya berupa umur dimana risiko stroke meningkat semakin tua usia.

Gejala dan Tanda Stroke Serta Penanganan Awal

Gejala dan tanda stroke berkaitan erat dengan bagian otak yang mengalami kekurangan oksigen. Namun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan alat penilaian sederhana yakni SEGERA KE RUMAH SAKIT.

  1. Senyum tidak simetris
  2. Gerakan  separuh sisi anggota tubuh tiba-tiba mengalami kelemahan
  3. Bicara Pelo atau sulit berbicara atau tidak mengerti pembicaraan
  4. Kebas (mati rasa) atau baal 
  5. Rabun
  6. Sakit kepala hebat tiba-tiba disertai gangguan keseimbangan

Selain alat penilaian dari Kemenkes RI, terdapat alat bantu penilaian stroke lain yang dapat dilakukan oleh seorang yang menemui kasus yang dicurigai stroke. Penilaian ini dibuat oleh CDC (Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika) berupa FACE, yaitu

  1. Face (wajah), apakah ketika pasien diminta tersenyum terdapat satu sisi yang turun (tidak terangkat)?
  2. Arm (tangan), apakah pasien dapat mengangkat kedua tangan atau hanya satu sisi saja?
  3. Speech (kemampuan bicara), apakah terdapat keanehan saat pasien diminta mengulangi frasa sederhana?
  4. Time (waktu), segera hubungi nomor telepon darurat jika terdapat satu saja dari ketiga tanda yang ditanyakan.

Disarankan untuk tidak membawa pasien ke rumah sakit namun memanggil ambulans. Hal ini memastikan pasien mendapatkan penanganan yang lebih awal dengan tenaga medis yang datang dengan ambulans.

Selain itu, disarankan juga untuk selalu mencatat waktu terjadinya stroke untuk membantu tenaga medis memilih penanganan yang tepat. Kadang-kadang gejala dan tanda dari stroke hilang dalam hitungan menit.

Namun penanganan medis tetap harus dilakukan dikarenakan stroke merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis.

Baca Juga: Cara Mencegah Stroke Iskemik Datang Lagi

Pentingnya Mengenali Gejala dan Tanda Stroke

Saat ini, 1 dari 1.000 orang akan mengalami stroke dalam hidupnya. Pasien yang mengalami stroke kebanyakan akan selamat namun stroke dapat meninggalkan gangguan, seperti kelumpuhan.

Oleh karena itu, penanganan yang segera diperlukan untuk mencegah buruknya dampak dari stroke. Salah satu penelitian dari Thailand mendapatkan pengetahuan mengalami gejala dan tanda pada orang sehat dan orang yang sudah mengalami stroke serta keluarganya rendah.

Hal ini dapat membahayakan terutama keterlambatan dapat mengurangi kesempatan pasien stroke mendapatkan penanganan standar yang tepat.

Pencegahan Gejala Stroke

Pencegahan dilakukan dengan mengurangi faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti kontrol tekanan darah, gangguan aritmia, diabetes, kolesterol yang tinggi.

Selain itu pencegahan dengan perubahan gaya hidup juga dilakukan. Pencegahan ini harus dilakukan karena 1 dari 4 pasien stroke yang selamat akan mengalami stroke dalam 5 tahun berikutnya. 

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Menangani Pasien Pasca Stroke di Rumah

 

Referensi:

1. InformedHealth.org [Internet]. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. Stroke: Overview. 2008 Jul 8 [Updated 2017 Jul 13]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279214/

2. Saengsuwan J, Suangpho P, Tiamkao S. Knowledge of Stroke Risk Factors and Warning Signs in Patients with Recurrent Stroke or Recurrent Transient Ischaemic Attack in Thailand. Neurol Res Int. 2017;2017:8215726. doi:10.1155/2017/8215726

3. Yew KS, Cheng E. Acute stroke diagnosis. Am Fam Physician. 2009;80(1):33-40.

4. Hui C, Tadi P, Patti L. Ischemic Stroke. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499997/

5. http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/germas-cegah-stroke

6. https://www.cdc.gov/stroke/treatments.htm

Bagikan artikel ini