Kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi di mana kadar kolesterol seseorang melebihi batas normal 190 mg/dL.
Menurut data yang didapatkan dari Profil Penyakit Tidak Menular pada tahun 2016 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 52.3% penduduk Indonesia pengunjung Pos Pembinaan Terpadu PTM dan Puskesmas mengalami kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol jahat yang tinggi akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol berdensitas tinggi (high density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol berdensitas rendah (low density lipoprotein atau LDL).
HDL merupakan kolesterol baik yang harus dipertahankan tinggi dalam tubuh, karena dapat mengurangi kadar kolesterol jahat.
Sedangkan, LDL merupakan kolesterol jahat yang malah dapat mengganggu fungsi tubuh. Dalam waktu lama, LDL dapat menumpuk menjadi plak dan menyumbat pembuluh darah, terutama pada jantung. Inilah yang menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Meningkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh yang Harus Diketahui
Secara alami, kolesterol memang dihasilkan oleh tubuh. Namun, untuk mengurangi risiko terkena penyakit terkait kadar kolesterol yang tinggi, maka Anda pun harus senantiasa menjaga kadar kolesterol melalui beberapa tips ini.
Ingatlah pula untuk menerapkan prinsip 3C (check, change, dan control) yang meliputi pemeriksaan kadar kolesterol, penggantian gaya hidup, dan pengontrolan kolesterol.
Jagalah pola makan Anda. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kadar LDL.
Makanan yang banyak mengandung LDL biasanya merupakan makanan yang telah diolah sedemikian rupa oleh pabrik, sehingga kadar nutrisinya berkurang.
Gantilah makanan Anda dengan alternatif yang lebih sehat dengan kadar HDL tinggi, seperti ikan-ikanan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Perbanyak pula konsumsi gandum utuh yang dapat ditemukan pada beras merah, roti gandum, dan berbagai olahan gandum utuh lainnya. Tingkatkan konsumsi sayur dan buah yang dapat mengurangi konsumsi makanan olahan pabrik.
Selain dari pola makan, juga pastikan Anda senantiasa berolahraga secara rutin. Secara umum, olahraga yang disarankan adalah olahraga selama tiga puluh menit sebanyak lima kali dalam seminggu.
Untuk anjuran yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda, konsultasikan kepada dokter apabila Anda memiliki penyakit lain seperti penyakit sendi, tulang, maupun yang lainnya.
Bila memang dibutuhkan, juga terdapat obat yang dapat menurunkan kolesterol. Obatan-obatan ini bekerja dengan berbagai cara, misalnya dengan menghambat pembentukan kolesterol jahat atau menghalangi penyerapan kolesterol jahat.
Untuk indikasi lebih lanjut, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui berbagai anjuran dan efek samping dari konsumsi obat-obat berikut.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Mengenal Statin: Obat Penurun Kolesterol
Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI tahun 2017. Profil penyakit tidak menular tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. P. 21-selama
2. American Stroke Association. Control your cholesterol [Internet]. TX: American Heart Association; dates unknown [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol
3. NHS. What is high cholesterol? [Internet]. London: NHS; dates unknown [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/high-cholesterol/
4. BHF. High cholesterol – causes, symptoms, & treatments [Internet]. London: BHF; dates unknown [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://www.bhf.org.uk/informationsupport/risk-factors/high-cholesterol
Anda mungkin juga tertarik