PENELITI UNIVERSITY OF CALIFORNIA KEMBANGKAN SENSOR UNTUK PENCITRAAN JANTUNG JARAK JAUH

Ditinjau oleh Harianus Zebua • 13 Feb 2023

Bagikan

Peneliti University of California Kembangkan Sensor Jantung Jarak Jauh

Penelitian terbaru yang dipimpin oleh University of California San Diego menemukan bahwa pasien dapat melakukan pencitraan jantung jarak jauh melalui sensor ultrasound yang dapat dikenakan untuk mengukur jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Sensor ini dapat meninjau fungsi dan struktur jantung pasien dari jarak jauh.

 

Ketika mengevaluasi kesehatan jantung dalam jangka panjang, pencitraan jantung merupakan alat yang sangat penting dalam mendeteksi masalah dan menentukan rencana perawatan. Di antara para lansia, penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian, dan tanda-tandanya sulit untuk diramalkan. Hal ini kemudian mengarah pada peningkatan permintaan untuk perangkat pemantauan yang inovatif dan hemat biaya.

 

Dengan tujuan memperluas populasi yang memiliki akses ke ultrasound, para peneliti dari University of California San Diego memimpin sebuah proyek yang menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) khusus untuk membuat perangkat yang dapat melakukan pencitraan jantung dari jarak jauh. Meningkatnya risiko penyakit jantung membutuhkan prosedur pemantauan yang lebih canggih dan inklusif. Dengan memberikan rincian yang lebih menyeluruh kepada pasien dan dokter, pemantauan gambar jantung yang terus menerus dan real-time siap untuk mengoptimalkan dan membentuk kembali paradigma diagnosis jantung secara fundamental.

 

Perangkat ini terdiri dari patch kecil yang dikenakan pada kulit yang menggunakan ultrasound untuk menangkap gambar dari empat ruang jantung. Alat ini kemudian menggunakan teknologi AI yang dibuat khusus untuk menganalisis sebagian gambar. Saat jantung dipantau, kinerjanya dicirikan oleh tiga faktor: volume stroke, fraksi ejeksi, dan curah jantung. Volume stroke adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap kali berdenyut, fraksi ejeksi adalah persentase yang dipompa keluar dari ventrikel kiri setiap kali berdenyut, dan curah jantung adalah volume darah yang dipompa setiap menit. Model pembelajaran yang mendalam secara otomatis memilah-milah bentuk ventrikel kiri dari perekaman gambar berkelanjutan, mengekstraksi volumenya frame-by-frame dan menghasilkan bentuk gelombang untuk mengukur volume stroke, curah jantung, dan fraksi ejeksi.

 

Saat ini, patch tersebut terhubung ke komputer melalui kabel, yang dapat mengunduh data, tetapi tim peneliti telah mengembangkan sirkuit nirkabel untuk patch tersebut. Untuk langkah berikutnya direkomendasikan salah satunya pencitraan B-mode untuk memungkinkan lebih banyak kemampuan diagnostik yang mencakup organ yang berbeda, merancang pencitraan lunak untuk memungkinkan cakupan lebih banyak posisi, miniaturisasi sistem back-end yang digunakan untuk memberi daya pada pencitraan lunak, dan mengembangkan model pembelajaran mesin yang dapat mencakup lebih banyak subjek. Ini adalah upaya terbaru untuk mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi untuk memungkinkan perawatan jarak jauh.

 

Para dokter Rumah Sakit Universitas Robert Wood Johnson menguji coba sistem USG tele-jantung pada Februari 2022. Sistem ini memanfaatkan teknologi konferensi video untuk melakukan USG diagnostik jarak jauh. Para peneliti mencatat bahwa teknologi ini dapat meningkatkan akses pasien ke pencitraan ultrasonografi diagnostik, bersama dengan manfaat lain seperti pengurangan waktu dan biaya perjalanan serta deteksi penyakit lebih awal. Bersamaan dengan ini, sistem ini juga dapat bermanfaat bagi para profesional perawatan kesehatan dengan mengatasi kekurangan tenaga ahli teknologi ultrasound dan sonografer yang ada.

 

AIDO HEALTH dapat membantu meningkatkan efisiensi fasilitas kesehatan Anda dengan penyediaan sistem informasi manajemen rumah sakit, klinik, laboratorium dan apotek Anda!

Referensi

www.mhealthintelligence.com

Bagikan artikel ini