Sambiloto: Si Pahit yang Penuh Khasiat

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 21 May 2021

Bagikan

Sambiloto: Si Pahit yang Penuh Khasiat

Sambiloto merupakan tanaman herbal yang telah dikenal khasiatnya di bidang kesehatan sejak dahulu kala. Tanaman dengan nama latin Andrographis paniculata ini telah banyak digunakan di berbagai negara sebagai bahan baku obat karena kandungannya yang sangat bermanfaat. Salah satu negara penghasil sambiloto terbanyak di dunia adalah Indonesia sehingga sambiloto sering ditemukan pada bahan baku obat herbal.  

 

Kandungan Sambiloto

Meskipun memiliki cita rasa yang luar biasa pahit, sambiloto terkenal akan kandungannya yang sangat sangat bermanfaat, salah satunya senyawa andrografolid. Senyawa andrografolid yang merupakan kandungan utama dalam sambiloto memiliki banyak sekali khasiat, seperti antioksidan, antidiabetes, antimikroba, antiinflamasi, dan lain-lain. Senyawa tersebut terdapat pada berbagai jaringan tanaman sambiloto, yaitu daun, batang, dan bunga. Akan tetapi, kandungan tertinggi ditemukan pada bagian daun sehingga daun sambiloto merupakan bagian yang paling sering digunakan.

 

Khasiat Sambiloto

Sambiloto memiliki beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan, antara lain: 

1. Efek antiradang

Radang merupakan salah satu kerja imunitas tubuh untuk melindungi atau mempertahankan tubuh dari infeksi. Radang dapat disebabkan oleh produksi histamin berlebih sehingga muncul efek pada tubuh berupa demam, nyeri, atau bengkak pada bagian yang radang.

 

Salah satu khasiat dari sambiloto adalah sebagai agen antiradang. Hal ini dilakukan dengan kerja senyawa andrografolid yang dapat menekan produksi agen-agen penyebab radang. Penggunaan sambiloto sebagai obat antiradang sudah cukup banyak digunakan masyarakat, seperti untuk meredakan demam, radang usus buntu, dan lain-lain.

 

Cara memanfaatkan sambiloto sebagai obat antiradang dapat dengan menumbuk dan menggerus daun serta tambahan sedikit air. Kemudian, peras dan saring daun hingga tersisa air sambiloto. Air tersebut dapat diminum satu hari sekali selama tujuh hari sampai memberikan efek antiradang. 

 

2. Menurunkan gula darah

Efek antidiabetes juga menjadi salah satu khasiat daun sambiloto. Senyawa andrografolid pada sambiloto terbukti mengurangi kadar gula darah pada pasien diabetes. Selain itu, konsumsi sambiloto dapat meningkatkan efek obat penurun kadar gula darah, seperti metformin. 

 

Meski begitu, terdapat efek samping yang dapat terjadi pada pasien seperti hipoglikemia di mana kadar gula darah terlalu rendah. Oleh sebab itu, penggunaan sambiloto dengan kombinasi obat penurun gula darah harus dikonsultasikan terlebih dahulu untuk mendapat efek yang maksimal.

 

3. Efek antimikroba

Daun sambiloto dikenal dengan efek antibakteri dan antivirus, salah satunya untuk obat tifus. Senyawa andrografolid pada sambiloto telah terbukti menekan aktivitas dari berbagai mikroba penyebab penyakit, seperti Salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus, hingga Herpes Simplex Virus 1 (HSV-1).

 

Salah satu penggunaan sambiloto sebagai antimikroba adalah untuk obat tifus. Sambiloto dihaluskan dengan penambahan sedikit air. Kemudian, daun diperas dan disaring hingga tersisa air sambiloto yang dapat dikonsumsi selama tujuh hari. Air sambiloto ini dapat meredakan gejala akibat masuknya mikroba ke dalam tubuh.

 

4. Meredakan bengkak

Sambiloto sudah sejak dahulu menjadi obat tradisional untuk bengkak pada bagian tubuh. Hal ini karena khasiatnya meredakan nyeri dan radang pada bagian yang bengkak. Salah satu penggunaan paling sering adalah pada bengkak bagian kaki. 

 

Cara penggunaan sambiloto untuk meredakan bengkak adalah dengan menumbuk dan menggerus sambiloto hingga terbentuk pasta. Setelah itu pasta dioleskan pada bagian yang bengkak setiap pagi dan sore. Pemakaian digunakan hingga bengkak mereda.

 

Pemakaian jangka panjang

Meskipun sambiloto memiliki efek yang sangat banyak dan merupakan obat tradisional, pemakaian jangka panjang sambiloto juga memerlukan konsultasi pada dokter. Apabila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang, sambiloto dapat memberikan efek samping tertentu berupa reaksi alergi, sakit kepala, dan kerusakan hati. Sambiloto juga tidak disarankan untuk pasien autoimun, ibu hamil, dan ibu menyusui karena efek samping yang mungkin ditimbulkan pemakaian sambiloto. 

 

Meski begitu, sambiloto masih menjadi menjadi tanaman digunakan masif pada pengobatan-pengobatan herbal melihat khasiat yang sangat banyak. Diperlukan konsultasi lebih lanjut untuk mendapatkan khasiat maksimal dari tanaman yang dikenal dengan julukan “King of Bitter” ini. 

 

Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.

Baca Juga: Pilihan Obat Radang Tenggorokan Alami dan Medis 

 

Referensi:

 

  1. http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/sambiloto-raja-pahit-dengan-segudang-manfaat/

  2. http://balittro.litbang.pertanian.go.id/?page_id=5473

  3. https://www.hindawi.com/journals/ecam/2013/846740/

Bagikan artikel ini