Quarter-Life Crisis: Penyebab Cemas Dewasa Muda

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jan 2021

Bagikan

Quarter-Life Crisis: Kecemasan Remaja Saat Beranjak Dewasa

Istilah quarter-life crisis mungkin sudah pernah Anda dengar sebelumnya. Memasuki usia dewasa merupakan sebuah batu lonjakan besar dalam kehidupan. Berada pada usia 20-30 tahun memiliki sebuah tantangan tersendiri demi melanjutkan hidup.

Pada usia ini, manusia sedang berada pada titik kesehatan yang baik, terbuka akan banyak kesempatan dalam kehidupan profesional dan personal, serta dengan tanggung jawab yang rendah.

Walau begitu, dewasa muda akan mulai merasakan khawatir akan bagaimana kehidupannya kelak. Banyak indivisu yang merasakan kecemasan berlebih akan ketidakpastian mengenai tujuan hidup, rencana masa depan, atau bahkan untuk sebuah hubungan.

Apa Itu Quarter-Life Crisis?

Melalui sebuah buku yang ditulis oleh Robbins & Wilner pada tahun 2001, quarter-life crisis merupakan sebuah fenomena kebingungan individu dimana ia harus menentukan pilihan dan jalan hidup mengenai karir, keuangan, pengaturan hidup, dan hubungan.

Ia mengatakan bahwa kehidupan setelah masa kuliah penuh dengan ketidakpastian, tingkat stres yang tinggi, hingga mendorong terjadinya rasa cemas.

Hal ini dapat menghadirkan timbulnya perasaan bimbang, ketidakberdayaan, dan panik. Kondisi ini dapat berakhir dengan timbulnya gejala depresi dan rasa percaya diri yang fluktuatif.

Seringkali dewasa muda merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan dan tidak memiliki pegangan yang pasti untuk menjalani tantangan hidupnya.

Ditambah dengan beratnya persaingan dalam dunia sosial, kemajuan hidup teman sebaya, dan terbatasnya sumber pemasukan keuangan menimbulkan perasaan sulit untuk bergabung dalam kegiatan sosial. Seluruh kekhawatiran tersebut membuat individu bertanya akan hal yang sebenarnya ia inginkan dalam hidup.

Penyebab Quater-Life Crisis

Penyebab quarter-life crisis yang paling umum ditemukan, antara lain:

  • Kesulitan dalam pencarian kerja atau perencanaan karir
  • Tinggal sendirian untuk pertama kalinya
  • Mengatur hubungan
  • Mengambil keputusan jangka panjang dalam urusan profesional maupun personal

Baca Juga: Termasuk Salah Satu Gangguan Mental, Kecemasan Adalah?

Fase-Fase yang Terjadi pada Quarter-Life Crisis

Menurut dr. Olicer Robinson, seorang dosen senior dari University of Greenwich, terdapat dua kunci dalam mengatasi permasalahan quarter-life crisis, yakni dimulai dengan tipe locked-in dan dilanjutkan dengan tipe locked-out.

1. Locked-In

Terdapat Empat fase pada tipe locked-in, yaitu:

  1. Locked-In, perasaan terikat pada setidaknya satu komitmen (bisa karir atau hubungan) yang tidak memuaskan atau tidak sesuai harapan.
  2. Seperation and Breaking Out, perada pada fase status quo – merupakan fase yang menantang dan emosional
  3. Trying New Things, mengambil waktu kosong untuk bereksperimen, menelusuri berbagai option lain yang tersedia untukmu, untuk mengambil perspektif baru dalam hidup dan pilihan masa depan.
  4. Resolution and a Sense of Growth, kamu sudah tidak merasa di dalam masa krisis dan mendapatkan hal yang kamu cari selama masa krisis tersebut.

2. Locked-Out

Terdapat empat fase pada tipe locked-out, yaitu:

  1. Fired Up, mulai mencari kesempatan kerjaan dan hubungan secara aktid atau peran sosial penting lainnya.
  2. Locked-Out, melalui berbagai kegagalan untuk mencapai tujuan–bahkan cobaan tersulit untuk dilewati. Fase ini akan mempengaruhi tingkat percaya diri secara negatif.
  3. Reflective Pause, kamu akan berhenti sementara pada diantara beberapa percobaan. Berhenti sejenak untuk berpikir mengenai solusi alternatif untuk mencapai tujuanmu dan cara baru untuk memahami diri.
  4. Rescaling and Resolution, mengambil pendekatan baru dan mengubah skala dari tujuan yang ingin diraih. Resolusi baru hadir dan memberikan perspektif baru dalam hidup.

Dalam menghadapi masa krisis ini, terkadang kita membutuhkan orang lain untuk berbagi sudut pandang serta masalah yang sedang kita hadapi. Kita dapat membagikannya kepada orang yang dapat kita percayai atau seorang profesional untuk mengatasi kecemasan yang ada.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Merasa Tidak Percaya Diri? Berikut Pengertian Insecure Beserta Gejala dan Cara Menanganinya

 

Referensi:

1. Schroeder J. Millenials, this is what quarter-life crisis is telling you [internet]. New York: Forbes.com; [published: 2016 Sep 8; cited: 2020 Jul 26]. Available from: https://www.forbes.com/sites/julesschroeder/2016/09/08/millennials-this-is-what-your-quarter-life-crisis-is-telling-you/#3d28003b3262

2. Rossi NE, Mebert CJ. Does a Quarterlife Crisis Exist?. The Journal of Genetic Psychology. 2011;172(2):141–161. doi:10.1080/00221325.2010.521784

3. Robinson O. How to turn your quarter-life crisis into quarter-life catalyst. Greenwich: First Direct Bank; 2018.

Bagikan artikel ini