Tips Kesehatan
Antasida Doen merupakan obat yang kerap kali dokter sarankan untuk mengatasi maag atau GERD. Apa itu sebenarnya antasida? Ialah obat yang biasa digunakan untuk membantu mengatasi adanya keluhan lambung, misalnya seperti nyeri ulu hati, mual, begah, serta kembung. Beberapa gejala dari masalah asam lambung yakni seperti mual, nyeri ulu hati, batuk kering yang terus menerus, kesulitan menelan, heartburn atau adanya sensasi terbakar pada dada, serta mual.
Gejala ini umumnya terjadi karena beberapa kondisi yakni seperti tukak lambung, peradangan di dinding lambung atau gastritis, serta radang di kerongkongan karena naiknya asam lambung. Antasida mampu meredakan produksi gas yang berlebih, yang mana disertai dengan gejala perut kembung serta sendawa. Perlu Anda perhatikan bahwa antasida hanya mengatasi gejala asam lambung yang terjadi, akan tetapi tidak bisa mencegah produksi asam pada perut. Obat antasida ini juga bisa digunakan sendiri atau juga dibarengi obat lain yang berfungsi untuk menurunkan produksi asam lambung. Antasida sebaiknya jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat seperti sitrat, velpatasvir, sitrat, salisilat, dan garam Fe.
Apabila Anda akan mengonsumsi obat ini, maka sudah sebaiknya Anda mengetahui lebih jauh penjelasan dibawah ini.
Golongan: Obat bebas
Kelas Terapi: Antirefluks, antiulserasi, antasida
Kandungan: Antasida Doen jenis tablet memiliki kandungan magnesium hidroksida 200mg serta aluminium hidroksida 200 mg. Sedangkan Antasida Doen suspensi memiliki kandungan aluminium hidroksida 200 mg dan magnesium hidroksida 200 mg.
Kemasan: Obat ini memiliki kemasan dalam bentuk tablet dan juga suspensi botol
Oral harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter
Injeksi dapat dilakukan oleh tenaga medis atau dokter dengan awasan dokter
Untuk penggunaan obat antasida ini, Anda tidak bisa sembarangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Obat antasida ini memiliki fungsi guna meredakan gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit maag, GERD, dan juga naiknya asam lambung.
Anda sebaiknya menghindari penggunaan Antasida Doen bila mempunyai kondisi hipersensitif terhadap kandungan yang ada dalam obat satu ini. Beberapa kelompok seperti mereka yang memiliki nyeri perut parah, gagal ginjal, atau obstruksi usus sangat tidak disarankan untuk menggunakan obat antasida.
Penggunaan obat Antasida Doen adalah dapat menyebabkan diare, nafsu maka yang berkurang, gangguan ginjal, sembelit, dehidrasi, perut kembung, konstipasi, dan kelelahan. Untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, perhatikan penjelasan berikut:
Diare, guna mengatasi efek samping ini Anda perlu mengganti garam atau elektrolit dan cairan yang hilang. Caranya mudah, minumlah banyak air atau minuman yang mengandung banyak elektrolit. Sebaiknya Anda juga menghindari minuman manis, alkohol, dan minuman berkafein yang mana mempunyai efek pencahar. Tak sampai disitu, untuk menghindari atau mengatasi efek samping dari penggunaan antasida.
Untuk mengatasi, Anda dapat bersandar atau berbaring dengan posisi bersandar. Selanjutnya Anda juga dapat meminum sedikit minuman manis yang memiliki kandungan gula dan mampu membantu menenangkan perut. Akan tetapi, Anda juga harus menghindari asam seperti jus anggur atau jus jeruk.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti dibawah ini, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Antasida Doen.
Lanjut usia
Kehamilan
Berusia dibawah 12 tahun
Mempunyai masalah ginjal seperti batu ginjal
Mempunyai tekanan darah tinggi
Konsumsi minuman beralkohol
Menderita sirosis hati yakni organ hati yang rusak mengakibatkan jaringan parut
Mengalami dehidrasi
Mempunyai penyakit diabetes
Menjalani diet seperti diet rendah fosfor dan diet rendah garam
Fenilketonuria yakni penyakit yang memicu menumpuknya asam amino fenilalanin tubuh
Perlu Anda perhatikan untuk tidak mengonsumsi obat Antasida Doen lebih dari dua minggu. Sedangkan untuk Anda yang memiliki kondisi medis seperti gagal ginjal, alergi terhadap antasida, penyumbatan usus besar, atau nyeri perut para, maka sebaiknya menghindari penggunaan obat ini. Pemakaian obat antasida ini juga harus dengan resep dokter, yang mana ketersediaan antasida juga bergantung dari indikasi yang disetujui BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca juga: Wajib Diketahui, Ini Pantangan Asam Lambung yang Perlu Anda Hindari
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 110.000
MIMS Indonesia (2021). Aluminium Hydroxide + Magnesium Hydroxide.
Miles, K. Babycenter (2018). Taking Medicine While Breastfeeding.
Multum, C. Drugs (2021). Antacids (Oral).
WebMD. Antacid Oral.
Patel, D., et al (2020). A Systematic Review of Gastric Acid-Reducing Agent-Mediated Drug-Drug Interactions with Orally Administered Medications. Clinical Pharmacokinetics, 59(4), 447–462.
Pegu, K. (2020). Pharmacology of Antacids. Southern African Journal of Anaesthesia and Analgesia, 26(6 Suppl 3), pp 133-136.
BPOM RI (2017). Cek Produk BPOM. Magnesium Hydroxide.
BPOM RI (2017). Cek Produk BPOM. Aluminium Hydroxide.
BPOM RI (2017). Cek Produk BPOM. Magnesium Trisilicate.
National Health Service UK (2019). Health A-Z. Antacids.
National Intitute of Health (2021). Medline. Taking Antacids.
Knott, L. Patient Info (2020). Antacids.
MIMS Indonesia (2021). Antasida Doen Mersifarma.
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 110.000
Anda mungkin juga tertarik