Perubahan Fungsi Biologis Tubuh Selama Masa Kehamilan

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 18 Jun 2020

Bagikan

Perubahan Fungsi Biologis Tubuh Selama Masa-Masa Kehamilan

Perubahan fungsi biologis selama masa-masa kehamilan merupakan hal yang luar biasa bagi seorang wanita, karena terdapatnya perubahan hormonal, metabolisme, dan fungsi imunologis tubuh dalam jumlah besar sebagai upaya untuk mengakomodasi keberadaan janin di dalam rahimnya.

Perubahan Selama Masa Kehamilan

Ditemukan bahwa sekitar 75% wanita hamil akan mengalami perubahan pada kulitnya selama masa kehamilan.

Jaringan kulit tak luput dari perubahan besar pada fungsi biologis tubuh perempuan selama masa kehamilan. Berbagai perubahan pada kulit, kuku dan rambut dapat terjadi.

1. Strecth Mark dan Kulit Tampak Lebih Hitam

Munculnya stria gravidarum, atau lebih banyak dikenal dengan istilah stretch mark, dan kulit yang tampak lebih hitam pada beberapa area tubuh merupakan keluhan utama terkait perubahan kulit selama kehamilan yang ditemukan melalui beberapa penelitian.

Stretch mark umumnya dikeluhkan pada saat bulan keenam dan bulan ketujuh kehamilan dan kemudian memudar setelah persalinan, namun tidak pernah hilang sepenuhnya. Munculnya stretch mark terjadi karena kerusakan kolagen di daerah stretch mark yang disebabkan oleh perubahan hormonal.

Keluhan kulit yang tampak lebih hitam umumnya tampak di daerah ketiak, di sekitar puting susu, daerah kemaluan, dan belakang leher. Hal ini diperkirakan terjadi karena efek peningkatan hormon estrogen yang menstimulasi sel-sel pigmen di kulit.

Baca Juga: Kulit Kusam Tak Bercahaya, Kenapa?

2. Perubahan Pola Pertumbuhan Rambut

Perubahan lain yang dapat terjadi adalah adanya perubahan pada pola pertumbuhan rambut. Pertumbuhan rambut dapat meningkat sehingga menyebabkan tumbuhnya rambut di daerah yang normalnya tidak ditemukan rambut, disebut sebagai hirsutisme.

Sebaliknya, pertumbuhan pada rambut justru juga dapat berkurang, menyebabkan berkurangnya ketebalan rambut dan kebotakan pada beberapa kasus, yang disebut sebagai alopesia.

3. Perubahan Pada Kuku 

Perubahan pada kuku juga tidak luput terjadi, meliputi munculnya bintik keputihan pada permukaan kuku (leukonikia), kuku menjadi lebih rapuh, dan lepasnya kuku (onikolisis). Munculnya eksim dan gatal-gatal juga akan lebih tinggi pada wanita hamil.

 

Beragamnya perubahan dan kelainan yang dapat muncul tentunya dapat menyebabkan keresahan dan kekhawatiran bagi para perempuan. Namun, hendaknya kekhawatiran tersebut jangan sampai menyebabkan stres yang berlebihan karena ditemukan 73% keluhan yang muncul pada wanita hamil tersebut dapat hilang setelah berobat ke dokter kulit.

Oleh karena itu, tidak perlu merasa resah. Segera konsultasikan ke dokter kulit agar perubahan yang muncul dapat diobati dengan baik.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido HealthDownload aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Kiat Menjaga Kulit Tampak Lebih Muda di Masa Tua

 

Referensi:

1. Ikram S, Malik A, Suhail M. Physiological skin changes during pregnancy. J Pak Assoc Dermatol. 2018 Dec 13;28(2):219–23.

2. Ahmad H, El Sharkawy REE-D, Rasheed S. Cutaneous Changes During Pregnancy. Sohag Med J. 2018 Oct 1;22(3):381–9.

3. Ciechanowicz P, Sikora M, Taradaj K, Ruta A, Rakowska A, Kociszewska-Najman B, et al. Skin changes during pregnancy. Is that an important issue for pregnant women? Ginekol Pol. 2018;89(8):450–3.

Tag :
Bagikan artikel ini