Kiat Menjaga Kulit Tampak Lebih Muda di Masa Tua

Ditinjau oleh dr. Yonathan Heru Suhalim • 28 Apr 2020

Bagikan

Kemampuan untuk tampil lebih muda merupakan idaman banyak orang. Seiring dengan terjadinya proses penuaan, terdapat berbagai perubahan secara dinamis yang dicirikan dengan menurunnya berbagai fungsi sistem tubuh.

Penuaan yang terjadi pada kulit menyebabkan terjadinya berbagai perubahan yang menyebabkan kulit tampak lebih tua. Kulit yang mengalami penuaan ditandai dengan munculnya kerutan pada kulit, kulit tampil lebih kering dan kendur, serta munculnya bintik-bintik kehitaman pada kulit.

Seiring dengan peningkatan usia, perubahan-perubahan tersebut akan semakin tampak dan mempengaruhi lebih banyak kulit bagian tubuh lain.

Pada keadaan normal, kulit memiliki berbagai bentuk pertahanan antioksidan yang berperan dalam mencegah terjadinya penuaan kulit.

Seiring proses penuaan, pertahanan antioksidan di kulit turun  sehingga menyebabkan kulit lebih rentan terhadap proses penuaan. Secara umum, proses penuaan yang terjadi pada kulit dapat dibagi menjadi proses penuaan intrinsik dan ekstrinsik.

Proses penuaan intrinsik menandakan perubahan yan terjadi dari dalam tubuh, seperti karena faktor genetik dan hormon. Proses penuaan ekstrinsik menandakan proses penuaan karena faktor dari luar tubuh, terutama karena paparan terhadap ultraviolet (UV) dari sinar matahari.

Terdapat dua jenis UV pada sinar matahari, yaitu UVA dan UVB, dengan UVA memainkan peranan lebih besar pada proses penuaan kulit. Paparan sinar UVA merusak dan mengganggu pembentukan kolagen, salah satu komponen utama penyusun kulit.

Faktor ekstrinsik lain yang turut berkontribusi terhadap penuaan kulit adalah konsumsi rokok, pola makan yang buruk, luka pada kulit, dan paparan terhadap polusi udara.

Terdapat berbagai macam hal yang dapat digunakan agar kulit dapat tampak lebih muda. Salah satu hal utama yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pertahanan antioksidan kulit yang berkurang.

Hal tersebut terutama dapat dilakukan dengan menggunakan krim ataupun suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin B3, vitamin E, dan kombinasi antara ketiganya.

Efek antioksidan vitamin C dan vitamin B3 lebih berkhasiat dibandingkan vitamin E dalam menghambat penuaan kulit. Zat lain yang ditemukan memainkan peran dalam meningkatkan pertahanan antioksidan kulit adalah zat polifenol yang dapat ditemukan pada teh hijau.

Selain itu, vitamin C ditemukan juga dapat meningkatkan pembentukan kolagen di dalam kulit. Memicu pembentukan kolagen pada kulit merupakan strategi lain yang dapat dilakukan untuk Vitamin lain yang dapat meningkatkan pembentukan kolagen adalah vitamin A, yang juga ditemukan dapat menghambat munculnya keriput pada kulit karena paparan sinar matahari.

Selain upaya untuk meremajakan kembali kulit, proses penuaan yang lebih lanjut pada kulit dapat diperlambat dengan menggunakan agen sunscreen.

Penggunaan agen sunscreen dapat mengurangi radiasi sinar UVA pada matahari secara langsung pada kulit. Sunscreen perlu dibedakan dengan sunblock, dimana sunblock merupakan agen untuk melindungi kulit dari sinar UVB.

Istilah PA merujuk kepada kemampuan sunscreen untuk melindungi kulit dari UVA, sedangkan istilah SPF yang lebih umum didengar merujuk pada kemampuan sunscreen untuk melindungi dari UVB. Oleh karena itu, pilihlah dan gunakan agen sunscreen dengan PA yang tinggi, bukan dengan SPF yang tinggi.

Strategi-strategi tersebut diatas dapat diaplikasikan dengan cukup mudah untuk merawat dan meremajakan kulit. Oleh karena itu, keinginan untuk tampil lebih muda bukanlah sebuah hal yang sulit dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Yuk, lindungi dan rawat kulit kita!

REFERENSI

  1. Zouboulis CC, Ganceviciene R, Liakou AI, Theodoridis A, Elewa R, Makrantonaki E. Aesthetic aspects of skin aging, prevention, and local treatment. Clin Dermatol. 2019 Jul 1;37(4):365–72.
  2. Czajka A, Kania EM, Genovese L, Corbo A, Merone G, Luci C, et al. Daily oral supplementation with collagen peptides combined with vitamins and other bioactive compounds improves skin elasticity and has a beneficial effect on joint and general wellbeing. Nutr Res. 2018 Sep 1;57:97–108.
  3. Mancuso JB, Maruthi R, Wang SQ, Lim HW. Sunscreens: An Update. Am J Clin Dermatol. 2017 Oct;18(5):643–50.
  4. Shanbhag S, Nayak A, Narayan R, Nayak UY. Anti-aging and Sunscreens: Paradigm Shift in Cosmetics. Adv Pharm Bull. 2019 Aug;9(3):348–59.
  5. Shim J, Lim JM, Park SG. Machine learning for the prediction of sunscreen sun protection factor and protection grade of UVA. Exp Dermatol. 2019;28(7):872–4.
  6. Young AR, Claveau J, Rossi AB. Ultraviolet radiation and the skin: Photobiology and sunscreen photoprotection. J Am Acad Dermatol. 2017 Mar 1;76(3, Supplement 1):S100–9.
Bagikan artikel ini