Perbedaan Ibuprofen dan Parasetamol

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 04 Jul 2022

Bagikan

Perbedaan Ibuprofen dan Parasetamol

Ibuprofen dan parasetamol adalah obat anti inflamasi non steroid yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan juga demam. Apa manfaat ibuprofen yang membedakan dari parasetamol?

Ibuprofen adalah obat anti peradangan NSAID atau non steroid yang mencakup ibuprofen seperti Advil dan Proris, aspirin, dan naproxen. Sedangkan, parasetamol merupakan acetaminophen yang mana ada dalam panadol, tempra, bisolvon, dan lain sebagainya. 

 

Ibuprofen vs Parasetamol

Ibuprofen vs parasetamol merupakan obat-obatan penghilang rasa sakit serta penurun demam yang umum digunakan dan tanpa resep. Walau kedua obat ini sering kali tertukar serta tercampur aduk, namun ada banyak perbedaan antara ibuprofen dan parasetamol. Dari cara bekerja, ibuprofen dan parasetamol berbeda, selain itu seberapa cepat kedua obat ini bekerja juga sangat berbeda. Tak sampai disitu, berapa lama obat bertahan dalam tubuh, kepada siapa obat dapat diberikan, serta risiko efek adanya efek samping dan interaksi dengan obat yang lainnya juga berbeda. 

  1. Ibuprofen

Ibuprofen bekerja lebih baik saat ada bukti jelas adanya penyebab peradangan pada tubuh seperti sakit leher dan cedera lain. Obat ini juga ampuh untuk menangani migrain, sakit gigi, nyeri punggung bawah, nyeri pasca pembedahan, demam, sakit kepala, rematik, pembengkakan karena terkilir atau keseleo, juvenile arthritis, sakit kepala tensi, dan osteoarthritis. Ibuprofen bekerja dalam dua cara yakni:

  • Memblokir produksi senyawa kimia seperti hormon prostaglandin dalam aliran darah yang menjadi penyebab nyeri dan peradangan.

  • Mengurangi iritasi atau peradangan yang ada di sekitar luka, oleh karenanya proses penyembuhan menjadi cepat.

Orang dewasa bisa menggunakan obat ini bersamaan dengan parasetamol bila diperlukan, namun tidak untuk anak-anak. Efek dari ibuprofen dimulai dari sesudah pengambilan dosis, namun efek anti inflamasi bisa sampai 3 minggu lamanya. Perlu Anda perhatikan bahwa ibuprofen bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terlebih jika Anda menggunakan ibuprofen dalam jangka panjang, mempunyai penyakit jantung, atau mengambil dosis yang tinggi. Jangan menggunakan ibuprofen ketika Anda baru menyelesaikan operasi bypass jantung atau sebelumnya. 

  1. Parasetamol

Parasetamol lebih dikenal orang sebagai penurun demam karena memiliki sifat anti piretik. Obat ini baik untuk demam yang mana dibarengi sakit kepala tegang. Tak sampai di situ, obat ini juga dipakai untuk meringankan sakit tenggorokan, sakit kepala, serta nyeri non saraf seperti nyeri menstruasi, nyeri sendi, dan nyeri otot. 

Pada kasus infeksi akibat virus, tubuh bekerja melawan virus dengan meningkatkan aliran darah ke lokasi peradangan. Ibuprofen memiliki efek anti peradangan yang menghambat tubuh menyerang virus, maka ibuprofen tidak dianjurkan pada kasus radang seperti radang tenggorokan. Parasetamol menjadi obat anti nyeri yang lebih cocok.  

Walau tidak ada bukti bagaimana cara kerja parasetamol, namun ada teori yang menduga parasetamol bekerja dengan menghentikan persepsi sakit. Serta menghentikan pelepasan senyawa kimia tertentu dalam otak, yang mana terjadi sebagai bentuk tanggapan rasa sakit. Anda dapat menggunakan parasetamol ketika perut kosong atau sesudah makan. 

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Baca juga: Mengonsumsi Parasetamol: Apa yang Harus Diketahui?

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Umum

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang
Referensi

http://www.medicaldaily.com/acetaminophen-wont-ease-your-neck-pain-or-back-pain-helps-slightly-osteoarthritis-328068

http://www.dailymail.co.uk/health/article-59806/Are-taking-right-painkiller.html

 http://www.nhs.uk/conditions/Painkillers-ibuprofen/Pages/Introduction.aspx 

http://www.medicaldaily.com/ibuprofen-vs-acetaminophen-when-should-you-use-one-over-other-367742

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Umum

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang