Panic attack: Memahami Gejala Hingga Penanganannya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 24 Feb 2022

Bagikan

panic attack

Istilah panic attack (serangan panik) mungkin sudah tak asing bagi Anda. Namun, sudahkah Anda mengetahui lebih jauh perihal masalah kesehatan mental yang satu ini?

Panic attack adalah suatu kondisi ketika seseorang secara tiba-tiba mengalami ketakutan yang kemudian memicu reaksi fisik, walaupun sesungguhnya rasa takut tersebut tidak berdasar atau bahaya yang ditakutkan belum tentu terjadi. Serangan ini dapat membuat seseorang merasa kehilangan kontrol. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dapat berujung pada serangan jantung dan bahkan kematian.    

Gejala

Panic attack dapat terjadi kapan saja dan di mana saja karena sifatnya memang tiba-tiba (sudden). Siapa saja bisa mengalaminya tanpa terkecuali. 

Agar Anda selangkah lebih jauh dalam mengenali serangan panik, alangkah baiknya jika memahami berbagai gejala umumnya terlebih dahulu. Pada dasarnya indikasi serangan panik terdiri dari 2 reaksi, yakni batin dan fisik dengan detail sebagai berikut:

  • Rasa takut yang berlebihan 

  • Merasa kehilangan kontrol 

  • Ketakutan akan kematian

  • Detak jantung meningkat

  • Sesak nafas atau sesak di tenggorokan

  • Keringat dingin

  • Mual atau kram perut

  • Gemetar

  • Nyeri dada

  • Pusing, sakit kepala ringan, atau pingsan

  • Mati rasa atau kesemutan, baik pada tangan ataupun jari

Walaupun reaksi di atas dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bukan berarti tiap kali mengalaminya lantas dapat diindikasikan sebagai serangan panik. Contohnya, yakni jika hanya mengalami kesemutan tanpa ada ketakutan tertentu, maka itu bukanlah serangan panik.  

Penyebab

Secara medis, masih belum diketahui penyebab pasti dari serangan ini. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang umumnya menjadi penyebab serangan panik.

  1. Genetik

Faktor genetik adalah salah satu penyebab yang paling mudah dikenali. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami serangan panik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Anda akan mengalaminya juga suatu hari nanti. 

  1. Stres

Stres yang berlebih dan tidak dikelola dengan baik tentunya berdampak negatif bagi manusia. Salah satu problem yang mungkin terjadi adalah adanya serangan panik. 

  1. Sensitif atau Rentan Terhadap Emosi Negatif

Ada yang mampu mengontrol diri dengan berbagai emosi negatif ketika menjalani dinamika kehidupan. Namun, ada juga yang rentan hingga berujung pada serangan panik.

  1. Peristiwa Pilu

Rasa kesedihan yang teramat besar akibat peristiwa memilukan dapat memicu serangan panik. Contohnya, yakni perceraian atau ditinggal selamanya oleh orang terkasih.

  1. Trauma Masa Lalu

Serangan panik dapat dipicu momen-momen menyakitkan yang membekas selamanya dalam benak. Contohnya, yakni kekerasan (psikis, verbal, fisik, seksual) yang terjadi secara berulang-ulang atau bahkan pemerkosaan.

Cara Meredakan Panic attack

Jika panic attack datang menghampiri, ada 2 opsi yang dapat dilakukan untuk meredakannya. Adapun kedua opsi tersebut terdiri dari penanganan mandiri (self-help) dan penanganan medis.

  1. Penanganan Mandiri

Jika serangan panik tiba-tiba datang dan Anda sedang sendirian, tentu tidak ada opsi lain selain meredakannya secara mandiri. Adapun langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan terdiri dari:

  • Hindari berkata, “Stop panik” atau “Jangan panik” pada diri sendiri

  • Selalu ingatkan diri bahwa gejala yang dirasakan tidak akan mengancam keselamatan jiwa

  • Alihkan fokus pada hal-hal yang lain di luar gejala yang dirasakan (memandang suatu objek tertentu, berhitung, dll)

  • Duduk tenang dan terimalah gejala yang dirasakan, alih-alih berlari dari situasi

  1. Penanganan Medis

Serangan panik adalah salah satu problem kesehatan mental yang akan memburuk jika tidak ditangani dengan baik. Adapun rangkaian penanganan medis terdiri dari:

  • Obat-obatan

  • Psikoterapi (termasuk terapi perilaku kognitif)

  • Terapi biofeedback (kontrol tubuh tanpa pengaruh obat, contohnya, yakni detak jantung, ketegangan otot, atau tekanan darah)

  • Teknik manajemen stres

  • Teknik pernapasan yang benar

  • Teknik relaksasi

  • Mempelajari keterampilan memecahkan masalah

  • Memperbaiki gaya hidup (pola makan, jam tidur, dan olahraga)

Demikianlah ulasan singkat mengenai gejala, penyebab, dan cara meredakan panic attack. Jika Anda ataupun orang-orang di sekitar mengalaminya, segeralah lakukan tindakan penanganan agar serangan panik dapat diredakan. Lebih lanjut, jika serangan ini terjadi secara terus-menerus hingga membuat Anda merasa tidak nyaman, segeralah beranjak menuju psikolog/psikiater agar memperoleh penanganan profesional.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Lebih Berbahaya Dari Depresi, Anxiety disorder Adalah?

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Better Health Channel. (n.d). Panic attack. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/panic-attack 

Mayo Clinic Health System. (2018). Panic attacks and Panic Disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021#:~:text=A%20panic%20attack%20is%20a,heart%20attack%20or%20even%20dying. 

Stöppler, Melissa Conrad. (2021). Panic attack Symptoms. https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/panic-attack-symptoms.

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang