Hemodialisa dipercaya bisa membantu tubuh Anda mengontrol tekanan darah, keseimbangan cairan, mineral kalium, dan natrium dalam tubuh. Proses hemodialisa biasanya dimulai sebelum ginjal Anda memasuki kondisi yang parah atau mengancam jiwa.
Hemodialisa secara umum dikenal dengan proses cuci darah atau mengeluarkan sisa sampah tubuh bersamaan dengan cairan dialisat. Proses pengobatan ini diperlukan agar ginjal Anda bisa kembali berfungsi dengan baik, sehingga Anda bisa aktif beraktivitas, meskipun mengalami gagal ginjal. Sebelum Anda menjalani proses hemodialisa, dokter akan membuat akses ke aliran darah, berikut beberapa jenis akses yang dibuat dokter sebagai tahap persiapan hemodialisa:
Akses ini dibuat melalui proses pembedahan, dengan mengubungkan arteri dan vena, biasanya pada lengan yang jarang digunakan. Akses ini banyak diminati oleh pasien hemodialisa karena lebih efektif dan lebih aman.
Akses cangkok AV juga bisa menjadi pilihan akses yang dibuat oleh dokter jika pembuluh darah Anda terlalu kecil. Dokter ahli bedah akan membuat jalur antara vena dan arteri menggunakan tabung sintetis yang dikenal dengan cangkok.
Hemodialisa darurat bisa menjadi pilihan dengan tabung plastik (kateter) yang dimasukan ke dalam vena di leher Anda, atau dekat selangkangan untuk sementara waktu.
Perawatan hemodialisa memberikan harapan hidup pada penderitanya. Namun, pengobatan ini terkadang menimbulkan beberapa risiko terhadap pasien hemodialisa. Sementara itu, pengobatan ini juga cukup efisien untuk mengganti fungsi ginjal yang terganggu. Berikut beberapa risiko yang bisa di alami oleh pasien yang sedang menjalani hemodialisa:
Penderita gagal ginjal memiliki risiko kelebihan cairan di dalam tubuh, akibatnya pasien bisa mengalami pembengkakan di seluruh tubuh, yang paling berbahaya ialah pembengkakan pada paru-paru yang bisa menimbulkan sesak napas pada pasien, sehingga bagi Anda yang memiliki penyakit gagal ginjal sebaiknya minum dan makan sesuai yang dianjurkan oleh dokter.
Depresi bisa dialami oleh pasien hemodialisa. Pada tahap gagal ginjal kronis 20 hingga 30 persen pasien mengalami depresi berat, bahkan bisa mencapai hingga 47 persen. Pada kondisi ini, dikhawatirkan pasien hemodalisa nekat melakukan percobaan bunuh diri. Bagi Anda yang mengalami gejala depresi, seperti rasa cemas setelah hemodialis, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk dilakukan tindakan pengobatan selanjutnya.
Anemia merupakan komplikasi yang terjadi pada pasien hemodialisa sehingga menyebabkan produksi hormon yang membantu merangsang pembentukan sel darah merah berkurang. Selain itu, proses diet, penyerapan zat besi dan vitamin yang buruk pada saat hemodialis juga bisa menyebabkan anemia.
Pasien hemodialisa bisa mengalami risiko sulit tidur, kondisi ini disebabkan karena adanya gangguan pernapasan ketika tidur, kaki pegal, dan gelisah. Gangguan masalah tidur ini biasanya di akibatkan oleh tekanan darah pada pasien hemodialisa.
Baca Juga: Sulit Tidur? Lakukan Cara Tidur Cepat Berikut Ini
Pasien yang sedang menjalani pengobatan hemodialisa juga memiliki risiko darah tinggi, jika terlalu banyak mengonsumsi garam atau terlalu banyak cairan, kondisi ini bisa berdampak buruk, hingga menyebabkan jantung dan stroke.
Baca Juga: Perhatian, Begini Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi bagi Penderita Hipertensi
Pengobtan hemodialisa bisa menyebabkan peradangan membran yang mengelilingi jantung. Kondisi ini bisa mengganggu fungsi jantung dalam menjalankan fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Penyakit gagal ginjal bisa mengakibatkan penyakit tulang karena tidak bisa menyerap kalsium, kondisi ini disebabkan oleh fungsi ginjal yang rusak. Pada kompikasi serius, gagal ginjal bisa menyebabkan tulang Anda lemah dan kelebihan produksi hormon paratiroid.
Hemodialisa biasanya di alami oleh pasien gagal ginjal kronis, atau telah berlangsung lama dalam waktu 3 bulan. Pada kondisi yang parah, gagal ginjal kronis memerlukan cuci darah seumur hidup. Sebelum Anda melakukan cuci darah, doker harus membuat akses saluran darah yang telah disebutkan di atas. Tahap pengobatan hermodialisa ini tentunya memiliki beberapa risiko yang bisa menjadi pertimbangan untuk Anda dan perlu Anda konsultasikan kembali dengan dokter.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Anda mungkin juga tertarik