Injeksi insulin merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjaga kadar gula darah pada penderita diabetes. Ketika mendengar kata "diabetes" atau "kencing manis", terkadang secara otomatis kita berpikir pada suntikan yang secara rutin diberikan pada penderita diabetes.
Hal ini sering kita saksikan baik pada film, orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri. Sebenarnya, apa isi dari suntikan tersebut? Apakah fungsinya untuk tubuh kita?
Penderita diabetes mengalami gangguan dalam produksi insulin maupun penyerapan insulin oleh tubuh, sehingga diperlukan tambahan hormon insulin. Hormon insulin berguna untuk memecah gula kompleks yang kita konsumsi menjadi gula sederhana.
Gula sederhana inilah yang nantinya akan digunakan oleh sel-sel di dalam tubuh kita untuk beraktivitas. Tanpa hormon insulin, maka tubuh kita tidak dapat mempergunakan gula yang telah dikonsumsi. Akhirnya, kadar gula pun menjadi tinggi di dalam darah.
Hormon insulin yang diperlukan tubuh ini dapat diberikan melalui obat maupun suntikan (injeksi). Injeksi insulin diberikan apabila pengobatan melalui oral dianggap tidak efektif. Insulin ini dibuat dengan teknologi rekayasa genetika supaya insulin dapat diproduksi secara massal.
Insulin dibuat dalam dua sediaan, yaitu solusio (cairan) dan suspensi (cairan dengan partikel padat yang mengendap. Insulin disuntikan di bawah permukaan kulit (subkutan), biasanya beberapa kali sehari dengan jenis yang berbeda, tergantung dengan instruksi dokter.
Yang dilakukan oleh hormon insulin bukanlah menyembuhkan diabetes, namun mengendalikan kadar gula di dalam darah. Penggunaan insulin harus dilakukan secara rutin, termasuk pada saat penderita diabetes merasa sedang sehat.
Baca Juga: Mari Mengenal Insulin: Substansi “Sakral” Penderita Diabetes
Penyuntikan insulin biasanya diberikan melalui spuit (syringe) atau alat suntikan, insulin pen, atau dengan alat penakar sekali pakai.
Sebelum meresepkan insulin, maka penderita diabetes harus memberitahukan kepada dokter apabila penderita memiliki alergi terhadap insulin jenis tertentu maupun obat-obatan lain.
Selain itu, penderita juga perlu memberikan informasi mengenai obat-obatan yang sedang digunakan, termasuk vitamin, suplemen, maupun obat-obatan herbal. Hal ini digunakan untuk meminimalisasi risiko efek samping dari penggunaan insulin.
Selain itu, wanita yang sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan, akan melakukan prosedur operasi, maupun akan melakukan perubahan gaya hidup, harus melakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Selain menggunakan injeksi insulin, penderita diabetes juga harus mengikuti rekomendasi aktivitas fisik dan pola makanan yang telah diberikan oleh dokter atau ahli nutrisi.
Penting untuk diingat bahwa makanan sehat dan bergizi seimbang harus dimakan dengan jenis makanan yang mirip setiap harinya dengan jadwal makan yang tidak berubah dari hari ke hari.
Melewatkan jadwal makan atau menunda jadwal makan dapat mengganggu pengendalian gula darah, jadi diperlukan konsultasi dengan dokter lebih lanjut untuk menjaga kualitas hidup pasien.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Injeksi Insulin, Apakah Akhir Hidup dari Pasien Diabetes?
Referensi:
1. MedlinePlus. Human insulin injection [Internet]. Maryland: U.S. National Library of Medicine; 2019 Oct 10 [cited 2020 Apr 04]. Available from: https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682611.html
2. Lipska KD, Hirsch IB, Riddle MC. Human insulin for type 2 diabetes: an effective, less-expensive option. JAMA. 2017 Jul 4;318(1):23-24. doi: 10.1001/jama.2017.6939.
3. Sarbacker GB, Urteaga EM. Adherence to insulin therapy. Diabetes Spectr. 2016 Aug;29(3):166-70. doi: 10.2337/diaspect.29.3.166.
Anda mungkin juga tertarik