Kulit dan Kecantikan
Salah satu penyakit kulit yang umum dialami manusia adalah scabies, yang disebabkan oleh tungau. Dalam hal ini, tungau menggali lapisan atas kulit manusia untuk makan dan hidup di dalamnya.
Scabies dalam hal ini merupakan jenis penyakit menular yang bisa terjadi ketika terjadi kontak secara langsung dari kulit ke kulit. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga bahwa scabies ini menular dari pakaian, tempat tidur, maupun furnitur tertentu.
Selain menimbulkan rasa gatal yang luar biasa, terjadinya scabies ini juga mampu membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan kehilangan percaya diri. Untuk dapat mencegahnya, Anda perlu mengetahui apa saja penyebab scabies ini, serta bagaimana cara yang tepat untuk menanganinya.
Baca Juga: Lapisan Kulit Manusia: Memahami Struktur dan Fungsi Dari Kulit
Scabies pada umumnya disebabkan oleh Sarcoptes scabiei atau tungau. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, tungau ini mampu masuk ke dalam kulit manusia. Di dalamnya ia akan bertahan hidup bahkan bertelur dan terus berada di dalamnya hingga berbulan-bulan lamanya.
Gejala seseorang mengalami scabies pada umumnya akan timbul dalam 4 sampai 6 minggu setelah terpapar oleh tungau. Adapun pada seseorang yang sebelumnya pernah mengalami scabies, gejala ini bisa muncul dengan lebih cepat, yakni sekitar 1 sampai 4 hari setelah terpapar.
Secara umum, gejala yang mungkin timbul adalah rasa gatal, ruam, luka, hingga munculnya kerak tebal pada kulit. Pada orang dewasa, scabies sering ditemukan pada sela jari tangan, sekitar area kuku, ketiak, pinggang, pergelangan tangan, telapak kaki, sekitar payudara dan alat kelamin pria, pantat, lutut, hingga area yang ditutupi perhiasan.
Penyebab utama scabies pada dasarnya adalah tungau atau Sarcoptes scabiei. Ukuran tungau ini sangatlah kecil dan bahkan tak terlihat oleh mata telanjang. Tungau betina akan menggali bagian bawah kulit dan membuat saluran untuk menjadi tempatnya bertelur.
Begitu menetas, akan hadir larva tungau yang kemudian bergerak menuju permukaan kulit untuk tumbuh dan berkembang. Kehadiran larva, telur, dan kotoran dari tungau inilah yang menimbulkan rasa gatal yang muncul sebagai reaksi alergi.
Faktor lingkungan juga menjadi salah satu poin penting yang meningkatkan risiko terjadinya scabies pada seseorang. Dalam hal ini, kontak fisik yang sering terjadi dalam satu lingkungan tertutup seperti asrama, penggunaan barang pribadi seperti handuk, sprei, dan pakaian, menjadi salah satu penyebab tungau mampu menyebar dengan cepat.
Tidak hanya itu saja, kondisi kekebalan tubuh yang lemah juga akan meningkatkan risiko seseorang mengalami scabies, terutama jenis Norwegian scabies. Dalam hal ini, sistem imun yang rendah akan tidak mampu melawan tungau, sehingga proses berkembang biaknya akan terjadi dengan begitu cepat. Oleh karena itulah, lansia, orang dengan HIV, pengidap kanker, dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap serangan scabies ini.
Scabies pada dasarnya dapat ditangani dengan menggunakan obat-obatan tertentu. Apabila Anda mengalaminya, ada baiknya Anda segera mengonsultasikan diri untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat. Adapun beberapa penanganan yang mungkin akan diberikan oleh dokter adalah sebagai berikut.
Diberikan krim atau losion dengan resep, seperti permetrin
Diberikan obat untuk dikonsumsi melalui mulut untuk membasmi tungau
Diberikan obat antihistamin yang dikonsumsi melalui mulut untuk membantu meredakan gejala gatal tak tertahankan yang dialami
Diberikan obat-obatan lainnya untuk penggunaan di kulit sesuai kebutuhan
Diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi
Diberikan krim steroid untuk mengurangi gejala kemerahan, gatal, dan bengkak
Apabila luka telah sembuh, terkadang scabies ini dapat menimbulkan bekas yang mengganggu. Walaupun bekas ini dapat memudar seiring berjalannya waktu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini dianggap mengganggu sebagian besar orang.
Jika Anda juga merasakan hal yang sama, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan treatment terbaik. Anda juga bisa mencoba beberapa produk gel penghilang bekas luka, krim retinol, atau dengan cara mengeksfoliasi.
Nah itulah dia penjelasan singkat mengenai scabies, penyebab dan juga bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menanganinya. Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terkait penanganan scabies ini, begitu pula dengan bekas lukanya.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Anda mungkin juga tertarik