Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran darah pada otak. Gangguan aliran darah ini dapat menyebabkan timbulnya cedera pada otak yang merupakan pusat koordinasi tubuh.
Hal ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada pasien pasca stroke seperti:
Berkurangnya kekuatan atau kelemahan pada salah satu bagian tubuh
Permasalahan keseimbangan
Kesulitan memahami dan menggunakan bahasa
Penurunan fungsi kognitif seperti ingatan dan pembelajaran
Rasa nyeri atau kebas, kesulitan menelan
Kesulitan mengontrol buang air kecil dan besar
Emosi yang tidak stabil, hingga depresi.
Mengembalikan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya depresi pasca stroke yang berkepanjangan dan meningkatkan kualitas hidup pasien pasca stroke.
Pemulihan pasca stroke membutuhkan peran dari tenaga medis yang memiliki spesialisasi untuk mengangani pasien pasca-stroke seperti dokter, perawat rehabilitas, dan fisioterapis.
Baca Juga: Mengoptimalkan Kembali Fungsi Tubuh Pasca Stroke
Keluarga juga memiliki peran penting dalam pemulihan pasien pasca stroke. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan keluarga untuk membantu proses pemulihan pasien pasca stroke.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pasien pasca stroke dapat mengalami gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan mereka kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang awalnya sering mereka lakukan seperti makan, mandi, dan menggunakan toilet.
Keluarga dan orang-orang terdekat pasien dapat membantu pasien untuk kembali beraktivitas dengan menyediakan tenaga untuk merawat pasien, terutama 3 bulan pertama pasca stroke, menyediakan berbagai perabotan rumah tangga yang memudahkan aktivitas pasien seperti:
Kursi roda dan pegangan di samping toilet, dan beradaptasi dengan kebutuhan pasien, misalnya dengan berbicara perlahan apabila pasien memiliki masalah dalam berkomunikasi.
Berbagai tindakan rehabilitasi dibutuhkan pasien pasca stroke untuk mengembalikan disabilitas yang disebabkan oleh stroke sehingga pasien dapat kembali mandiri.
Dalam hal ini, keluarga dapat membantu pasien pasca-stroke dengan memberikan dukungan emosional dan meyakinkan pasien agar tidak menyerah, membujuk pasien untuk pergi ke fisioterapis, dan melakukan latihan-latihan fisioterapi di luar sesi dengan fisioterapis.
Dukungan emosional sangat diperlukan karena depresi umum terjadi pasa pasien pasca-stroke yang mengakibatkan proses pemulihan dan rehabilitasi terganggu.
Keluarga juga perlu memerhatikan perkembangan aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan pasien dan kondisi kesehatan pasien karena berpengaruh terhadap terapi yang akan diberikan oleh fisioterapis pada sesi selanjutnya.
Keluarga memiliki peran untuk mencegah terjadinya stroke ulang pada pasien pasca stroke. Untuk mencegah stroke, dokter biasanya memberikan pasien beberapa obat-obatan untuk dikonsumsi.
Peran keluarga dalam hal ini adalah mengingatkan pasien untuk mengonsumsi obat-obatan secara rutin sesuai anjuran dokter. Pencegahan juga dapat dilakukan melalui modifikasi gaya hidup.
Keluarga dapat menyediakan makanan-makanan yang mendukung diet sehat pada pasien pasca-stroke seperti:
Menjaga asupan kalori pasien agar tidak berlebihan
Mengurangi asupan lemak, gula, dan garam
Memperbanyak konsumsi sayur dan buah kaya serat, dan
Menghindari mengolah makanan dengan cara menggoreng.
Selain itu, keluarga juga dapat memotivasi pasien untuk aktif secara fisik dan berhenti merokok.
Menciptakan lingkungan yang ramah untuk pasien pasca-stroke bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan berbagai penyesuaian dan kesabaran.
Akan tetapi, percayalah bahwa segala usaha akan terbayarkan dengan kondisi pasien yang berangsur pulih. Terakhir, pengasuh atau keluarga disarankan untuk tetap merawat diri sendiri untuk kebaikan diri dan pasien.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Fungsi dan Manfaat Fisioterapi Bagi Penderita Stroke
Referensi:
1. Mulyatsih NE. Perawatan pasien pasca stroke di rumah [internet]. Place unknown: Kementerian Kesehatan RI; 2018 May 9 [cited 2020 Apr 11]. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/read-perawatan-pasien-pasca-stroke-di-rumah-4143.html
2. Writer unknown. Recovering after a stroke: a patient and a family guide [internet]. Place unknown: US Agency for HealthCare Research and Quality; 1995 May. Available from: http://www.strokecenter.org/wp-content/uploads/2011/08/Recovering-After-a-Stroke.pdf
3. Writer unknown. Post-stroke rehabilitation fact sheet [internet]. Place unknown: National Institute of Neurological Disorders and Stroke; date unknown [cited 2020 Apr 11]. Available from: https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Post-Stroke-Rehabilitation-Fact-Sheet
4. Writer unknown. 15 things caregivers should know after a loved one has had a stroke [internet]. Place unknown: American Stroke Association; date unknown [updated 2018 Dec 7, cited 2020 Apr 11]. Available from: https://www.stroke.org/en/help-and-support/for-family-caregivers/15-things-caregivers-should-know-after-a-loved-one-has-had-a-stroke
5. Writer unknown. Stroke: Recovery [internet]. Place unknown: NHS; date unknown [updated 2019 Aug 15; cited 2020 Apr 11]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/stroke/recovery/
Anda mungkin juga tertarik