Memahami Gejala dan Tindakan Mengobati GERD Anxiety

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 07 Mar 2022

Bagikan

gerd anxiety

Apa itu GERD anxiety? Apakah cabang lain dari anxiety disorder? Ataukah suatu hal yang berbeda? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin akan muncul di benak Anda ketika mendengar atau membaca GERD anxiety. Jika masih terasa asing dan tidak familiar, maka simaklah ulasan singkat ini hingga tuntas.

Pada dasarnya, GERD dan anxiety adalah 2 hal yang berbeda. Jika GERD melanda fisik, maka anxiety menyambangi batin. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah suatu kondisi kronis ketika asam lambung naik ke kerongkongan, sedangkan anxiety adalah respon alamiah yang terjadi ketika mengalami stres, hanya saja jika terjadi secara terus menerus tentunya akan berdampak negatif pada mental dan fisik. 

Lantas apa hubungan dari 2 problem kesehatan ini? Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, ada keterkaitan antara keduanya. Anxiety dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya GERD, sedangkan GERD dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental, salah satunya, yakni anxiety

Di masa kini, problem yang satu ini akan selalu memiliki kemungkinan untuk hadir secara tiba-tiba. Terlebih jika seseorang terlalu giat bekerja atau beraktivitas dan mengabaikan pola hidup sehat serta manajemen stres yang baik.

Agar Anda semakin paham, simaklah artikel ini hingga tuntas. Dengan demikian, Anda akan lebih waspada dan mengetahui cara penanganan yang tepat.

Gejala GERD Anxiety

Baik GERD dan anxiety pada dasarnya memiliki gejala masing-masing. Lantas bagaimana dengan GERD anxiety? Secara umum, gejala-gejalanya terdiri dari berbagai kondisi berikut ini:

  • Mulas, mual, dan sakit perut 

  • Sensasi globus (sesak atau tersedak), seringkali disertai dengan suara serak, batuk kronis, atau kebutuhan yang terus-menerus untuk membersihkan tenggorokan

  • Pola tidur yang terganggu akibat kecemasan hingga susah tidur atau refluks asam yang terasa lebih buruk saat berbaring hingga sering terbangun

Selain hal-hal di atas, tetap perhatikan pula gejala-gejala yang lainnya. Pada GERD, gejala umumnya dapat terdiri dari:

  • Nyeri dada

  • Kesulitan menelan (disfagia)

  • Regurgitasi (naiknya cairan ke atas lambung) cairan asam atau makanan

Tidak hanya GERD saja, waspadalah pula dengan berbagai gejala anxiety. Secara umum, anxiety dapat dikenali melalui berbagai kondisi berikut ini:

  • Merasa gelisah atau gugup

  • Merasa bahwa malapetaka atau bahaya akan datang

  • Detak jantung meningkat

  • Hiperventilasi, yakni gangguan pernapasan yang mengakibatkan turunnya kadar karbon dioksida dalam darah dan menyebabkan tekanan darah menurun, kesemutan, atau bahkan pingsan 

  • Rasa khawatir yang berlebihan

  • Nyeri dada

Pengobatan GERD Anxiety

Hingga kini, ada 2 metode yang dapat diambil untuk mengobati GERD anxiety. Jika sudah merasakan gejalanya, Anda dapat langsung menuju layanan kesehatan terdekat atau menanganinya secara mandiri di rumah.

  1. Pengobatan Medis

Dibutuhkan kombinasi antara konsumsi obat untuk GERD dan terapi perilaku untuk anxiety. Lebih lengkapnya, pengobatan medis terdiri dari:

  • Antasida over-the-counter (OTC), seperti Tums dan Rolaids

  • Penghambat reseptor H-2 (H-2 blocker), seperti famotidine (Pepcid) dan cimetidine (Tagamet)

  • Penghambat pompa proton (PPI), seperti esomeprazole (Nexium) dan rabeprazole (Aciphex)

  • Obat-obatan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) dan citalopram (Celexa)

  • Benzodiazepin, seperti alprazolam (Xanax) dan lorazepam (Ativan)

  • Serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI), seperti duloxetine (Cymbalta) dan venlafaxine (Effexor)

  • Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitive Behaviour Therapy)

  1. Self-Care

Berbeda dengan pengobatan medis, penanganan GERD anxiety secara mandiri atau self-care lebih mengacu pada pola atau kebiasaan yang dijalani sehari-hari. Adapun langkah penanganannya terdiri dari:

  • Menjaga asupan gizi (konsumsi makanan sehat)

  • Hindari makanan yang memicu refluks asam atau mulas

  • Berolahraga secara teratur, seperti jalan-jalan

  • Melakukan relaksasi, seperti yoga, tai chi, atau meditasi

  • Hindari kafein dan alkohol

Demikianlah ulasan singkat mengenai gejala dan tindakan pengobatan GERD anxiety yang dapat Anda pahami. Setelah membaca ulasan ini, kiranya Anda dapat lebih waspada dalam mengenali gejalanya dan tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengambil tindakan jika suatu waktu mengalaminya. Agar lebih afdal, jagalah pola hidup sehat dan kelola stres dengan baik agar senantiasa sehat baik secara fisik maupun mental.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Fakta Anxiety ring yang Diklaim Mampu Atasi Gejala Gangguan Kecemasan

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Santos-Longhurst, Adrienne. (2020). Is There a Connection Between GERD and Anxiety? https://www.healthline.com/health/gerd-and-anxiety#treatment  

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang