Mari Mengenal Hipospadia, Kelainan Alat Kelamin Pria Bawaan Dari Lahir

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 24 Sep 2021

Bagikan

Kelainan Alat Kelamin Pria Sejak Lahir, Hipospadia Adalah

Hipospadia adalah salah satu kelainan pada kelamin pria sejak ia lahir. Sebagian besar bayi laki-laki dilahirkan dengan alat kelamin (penis)  yang berbentuk normal sebagaimana pada umumnya. Dalam hal ini, penis yang terbentuk dengan normal akan dapat bekerja dengan baik pula sebagaimana fungsinya.

Akan tetapi, pada beberapa kasus bayi laki-laki yang baru lahir memiliki bentuk penis yang terlihat tidak normal dan oleh karenanya juga tidak dapat berfungsi sebagaimana biasanya.

Nah untuk dapat mengetahui seluk-beluk hipospadia ini, berikut adalah penjelasan mengenai kondisi hipospadia, beberapa hal yang dapat menyebabkan hipospadia, serta penanganannya. 

Apa Itu Hipospadia?

Secara umum, hipospadia adalah suatu kelainan sejak lahir yang di mana lubang keluarnya air kencing (uretra), tidak berada pada bagian ujung penis, melainkan pada bagian bawah penis. Lubang kencing ini bisa berada di tengah batang penis, hingga ke dasarnya, atau bahkan ke bagian dalam skrotum.

Berkaitan dengan hal ini, ada beberapa tipe hipospadia yang perlu Anda ketahui. Tipe-tipe ini bergantung kepada letak di mana lubang kencing itu terletak. Adapun tipe-tipe hipospadia tersebut di antaranya adalah:

  • Subcoronal: Lokasi lubang kencing terletak lebih dekat dengan kepala penis.

  • Midshaft: Lokasi lubang kencing terletak di sepanjang batang penis. 

  • Penoscrotal: Lokasi lubang kencing terletak di tempat bertemunya penis dan skrotum.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, hipospadia ini adalah kondisi bawaan lahir, yang ditemukan pada 1 dari setiap 200 anak laki-laki. Dari sekitar 80% anak laki-laki yang memiliki kondisi ini, 15% di antaranya memiliki bentuk penis yang sedikit melengkung ke bawah. Kondisi ini kemudian nantinya akan sedikit menyulitkan anak ketika buang air kecil, karena urin disemprotkan dengan cara yang tidak normal. 

Selain itu, apabila tidak ditangani juga, kondisi ini akan menyulitkan penderitanya ketika berhubungan seksual di kemudian hari, karena penderitanya dapat mengalami gangguan ejakulasi, kelainan pada bentuk penis ketika ereksi, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Sifilis, Penyakit Kelamin Yang Lebih Dikenal Dengan Raja Singa

Penyebab Hipospadia

Saat ini, belum ada penyebab pasti yang menyatakan mengapa hipospadia ini terjadi. Meskipun begitu, beberapa faktor di bawah ini banyak dipertimbangkan sebagai hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipospadia pada anak. Adapun beberapa faktor yang mendorong semakin tingginya risiko hipospadia tersebut di antaranya adalah:

  • Sering terpapar pestisida dan juga asap rokok ketika hamil

  • Hamil pada usia di atas dari 35 tahun

  • Ketika hamil menderita diabetes dan juga obesitas

  • Pernah menjalani terapi hormon demi merangsang kehamilan

Selain beberapa faktor di atas, orang tua yang sebelumnya pernah mengalami hipospadia juga akan meningkatkan risiko terjadinya hipospadia. Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan anak terlahir secara prematur dalam hal ini. 

Penanganan Hipospadia

Hipospadia dapat ditangani dengan melakukan operasi. Banyak orang tua yang mempertanyakan apakah kondisi hipospadia ini perlu ditangani? Jawabannya tentu adalah iya, mengingat ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan pada penderita dengan kondisi ini.

Tujuan dilakukannya operasi untuk hipospadia dimaksudkan agar penis dapat kembali berbentuk normal dan lurus, di mana saluran kencing nantinya akan berakhir dan terletak pada bagian ujung penis. Biasanya, operasi yang dijalankan akan melibatkan 4 langkah utama, yakni:

  • Meluruskan batang penis

  • Membuat saluran kencing

  • Memposisikan saluran kencing di kepala penis

  • Merekonstruksi kulup penis

Operasi untuk menangani kondisi hipospadia biasanya dijalankan dalam kurun waktu 90 menit hingga 3 jam dan akan diselesaikan pada hari yang sama. Adapun untuk kriteria pasien yang akan menjalani operasi hipospadia ini adalah berumur sekitar 6 hingga 12 bulan, dengan kondisi kesehatan yang sehat.

Meskipun begitu, perlu diketahui pula bahwa kondisi ini juga bisa ditangani ketika penderitanya telah dewasa. Pada akhirnya, apabila operasi untuk menangani hipospadia ini berhasil, maka kelainan pada penis akan dapat diperbaiki secara permanen seumur hidup. 

Itulah dia penjelasan mengenai hipospadia yang perlu Anda ketahui. Karena kondisi ini bisa langsung diketahui sejak kelahiran, maka jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda menemui kondisi ini pada bayi Anda. Selain itu, cobalah untuk menghindari beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko terjadinya hipospadia pada anak Anda.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Adakah Peran Olahraga dalam Membangun Kesuburan Pria?

Referensi
  1. CDC. Facts about Hypospadias. 
  2. Mayo Clinic. Hypospadias-Symptoms and causes. 
  3. WebMD. What is Hypospadias?.
Bagikan artikel ini