Tips Kesehatan
Pernahkah Anda mendengar istilah penyakit epilepsi? Penyakit epilepsi sering dikenal juga dengan sebutan ayan. Salah satu gejala yang paling utama dari penyakit ini yaitu membuat penderitanya mengalami kejang-kejang.
Lantas apa sebenarnya penyakit epilepsi dan penyebabnya? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai seluk beluk penyakit epilepsi atau ayan mulai dari gejala hingga pengobatannya. Jadi, simak terus penjelasan di bawah ini.
Penyakit epilepsi atau ayan merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada neurologi atau sistem saraf pusat. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang-kejang. Namun tidak semua kejang berarti epilepsi, terutama jika tidak pernah mengalami kejang sebanyak dua kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Karena pengidap epilepsi dapat mengalami kejang yang berulang di waktu yang sama ataupun waktu yang berbeda.
Kejang bukanlah satu-satunya gejala dari penyakit epilepsi. Masih ada beberapa gejala lainnya yang perlu Anda ketahui. Pasalnya, gejala yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Berikut ini beberapa gejala epilepsi.
Gejala penyakit epilepsi yang pertama, yaitu kejang karena aktivitas listrik di otak menjadi abnormal. Orang yang mengalami kejang umumnya akan menghentak-hentakan tubuh secara tiba-tiba. Hal ini diikuti dengan rahang yang menutup rapat dan menggigit lidah. Pada beberapa kasus akan menyebabkan penderitanya ngompol.
Selain kejang, penderita epilepsi juga dapat menunjukkan gejala berupa tatapan yang kosong atau sering disebut dengan melamun. Kondisi ini akan terjadi dalam waktu yang singkat selama beberapa detik. Umumnya penderita tidak akan menyadari gejala yang satu ini dan hanya merasakan sesuatu telah terlewati.
Hilang kesadaran umumnya terjadi setelah penderita mengalami kejang. Namun, gejala yang satu ini cukup berbahaya, pasalnya penderita akan kehilangan kesadaran penuh yang berisiko mengalami kecelakaan, terutama ketika penderita sedang menaiki tangga atau berkendara.
Penderita epilepsi juga dapat memunculkan gejala berupa perilaku yang tidak biasa. Beberapa perilaku yang tidak biasa tersebut diantaranya, mengunyah ketika tidak makan, membuat suara yang tidak jelas, menggosok-gosokkan tangan padahal tidak dingin, dan melakukan gerakan yang berulang seperti memukul mulut.
Gejala penyakit epilepsi yang terakhir, yaitu masalah pada panca indra. Hal ini terjadi karena aktivitas listrik yang tidak normal di otak sehingga bagian otak yang mengontrol panca indra terganggu. Beberapa contoh gejala ini, yaitu pandangan menjadi kabur atau tidak dapat merasakan rasa makanan.
Mungkin Anda bertanya, apa yang menyebabkan seseorang menderita penyakit epilepsi? Penyebab epilepsi berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Berikut ini penyebab epilepsi berdasarkan jenisnya.
Epilepsi Idiopatik atau epilepsi primer. Epilepsi jenis ini hingga saat ini tidak diketahui penyebab pasti. Akan tetapi, para ahli menduga bahwa epilepsi jenis ini disebabkan oleh faktor keturunan.
Epilepsi Simptomatik atau epilepsi sekunder. Epilepsi jenis ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang di antaranya, yaitu tumor otak, luka berat di kepala, dan stroke.
Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala pada penderita epilepsi. Dokter akan memberikan resep obat antiepilepsi yang akan dikonsumsi oleh penderita epilepsi. Obat-obatan tersebut akan mengubah cara kerja dan pengiriman sinyal ke otak, sering kejang dapat dicegah.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan penderita epilepsi karena penyakit ini dapat kambuh kapan saja dan di mana saja. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan penderita epilepsi.
Rutin mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter.
Kontrol penggunaan obat ke dokter secara rutin.
Menjaga diri tetap bugar dan menjaga kesehatan mental.
Kenali pemicu seperti stress, kurang tidur, alkohol. Lalu hindari pemicunya.
Nah itulah beberapa informasi mengenai seluk beluk penyakit epilepsi yang sering membuat penderita kejang-kejang. Untuk mencegah epilepsi terjadi pada Anda, maka selalu terapkan pola hidup sehat dan lindungi kepala dari cedera.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Kejang Pada Anak
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Mayo Clinic. 2021. Epilepsy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093
NHS. 2020. Epilepsy https://www.nhs.uk/conditions/epilepsy/
Cleveland Clinic. Epilepsy Types and their Symptoms. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9917-epilepsy-types-and-their-symptoms
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Anda mungkin juga tertarik