Tips Kesehatan
Madu untuk diabetes bisa dikatakan merupakan opsi pengganti gula. Karena madu tidak hanya manis tetapi juga mengandung fruktosa dan glukosa.
“..Manis bagaikan madu”
Begini ungkapan yang sering kita dengar, dimana madu identik dengan manis. Namun, apakah manisnya madu ini sehat dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Penderita diabetes harus membatasi konsumsi gula serta makanan dan minuman yang manis. Hal ini tentunya sulit dan membuat penderita merasa frustasi untuk mencari alternatif makanan pengganti gula.
Madu rasanya sangat manis. Madu telah digunakan sebagai pemanis alami sejak zaman kuno ketika gula belum diproduksi. Madu sejak lama digunakan sebagai pengobatan alternatif dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Bahan alami ini menarik berbagai peneliti untuk mengetahui efeknya terhadap penyakit diabetes sebagai alternatif pemanis pengganti gula, mengingat penderita diabetes harus mambatasi konsumsi makanan manis.
Madu mengandung 80% karbohidrat yang sebagian besar adalah fruktosa dan glukosa. Fruktosa merupakan hasil pemecahan karbohidrat yang lambat diserap oleh usus. Hal ini memberikan respon yang lambat pada kenaikan kadar gula darah dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya. Karakteristik fruktosa ini membuat madu dianggap dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gula yang cocok untuk penderita diabetes.
Akan tetapi, madu juga mengandung glukosa yang tinggi dimana glukosa ini cepat diserap dan kadar gula darah dapat meningkat dengan cepat. Selain itu, glukosa juga menyebabkan frutosa lebih cepat diserap oleh usus, sehingga keuntungan fruktosa yang diharapkan berkurang bila fruktosa dan glukosa dikonsumsi secara bersamaan.
Baca Juga: Apakah Pasien Diabetes Harus Menghindari Makanan yang Mengandung Karbohidrat?
Terdapat berbagai jenis madu yang bervariasi tergantung pada lokasi geografis, sumber nektar, spesies lebah serta cara pengolahan madu sebelum dijual. Di Indonesia sendiri terdapat banyak jenis madu seperti madu kayu, madu karet, madu randu, madu kaliandra, madu kopi, madu sonokeling.
Kadar fruktosa dan glukosa pada madu berbeda-beda tergantung jenis variannya. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan kadar fruktosa yang lebih tinggi menentukan besarnya keberhasilan penggunaan madu untuk kontrol gula darah penderita diabetes.
Selain itu, organ hati mempunyai peran dalam mengontrol gula darah dalam tubuh. Hati mampu menyimpan gula ataupun menghasilkan gula ke dalam darah agar kadar gula dalam darah tetap stabil.
Pada penderita diabetes tingginya kadar gula darah juga terjadi akibat penurunan fungsi hati. Madu memiliki efek yang baik bagi hati. Hal ini menjadikan pertimbangan bahwa efek madu dapat menjadi suplemen untuk melindungi hati dari kerusakan sehingga dapat memperbaiki kestabilan kadar gula darah.
Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda mengenai kontrol gula darah penderita diabetes dengan mengkonsumsi madu. Sebagian menunjukkan bahwa madu dapat menurunkan kadar gula darah, sebagian menunjukkan tidak memiliki pengaruh yang bermakna dan sebagian lainnya menunjukkan peningkatan kadar gula darah pada konsumsi dosis tertentu.
Variasi ini mungkin saja disebabkan karena banyaknya jenis variasi madu yang dihasilkan diberbagai tempat yang berbeda secara geografis, sumber nektar, spesies lebah serta cara pengolahan madu seperti yang telah dibahas diatas.
Disarankan untuk mengkonsumsi madu asli yang murni, bukannya madu palsu dengan campuran bahan lainnya. Ada berbagai cara untuk membedakan madu asli dan palsu, misalnya dengan melihat label nutrisi pada kemasan, bila terdapat campuran bahan tambahan berarti madu tidaklah asli. Madu murni memiliki aroma yang ringan dan halus serta tidak dapat larut dalam air, sedangkan madu tidak murni baunya asam dan dapat larut dalam air.
Madu dapat digunakan sebagai pemanis pengganti gula. Namun bagi penderita diabetes sebaiknya tetap menghitung jumlah kalori karbohidrat yang dibutuhkan dalam aktifitas sehari-hari dan mendiskusikannya dengan dokter. Konsumsi madu yang berlebihan tentunya bukan menyembuhkan melainkan meningkatkan kadar gula darah dan memperberat kondisi penderita yang mengalami komplikasi.
Konsumsilah madu asli secukupnya. Konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi untuk takaran jumlah madu yang dikonsumsi sesuai kebutuhan.
Jangan berusaha menyembunyikan konsumsi madu dari dokter anda. Bila ingin mencoba terapi madu untuk diabetes, konsultasikanlah secara terbuka kepada dokter anda agar kadar gula darah dapat dievaluasi dengan baik sesuai informasi yang sebenarnya.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Olahraga pada Penderita Diabetes, Perlu atau Tidak?
Referensi:
1. Sadeghi. F. et al, International Journal of Preventive Medicine, 2019
2. Erejuwa. O, Journal of Diabetes & Metabolic Disorder, 2014
3. Wahyuni. T, cnnindonesia.com, 2015
4. Download https://bit.ly/2BENnni dan nikmati cara baru mendapatkan layanan kesehatan profesional di rumahmu.
Anda mungkin juga tertarik