Tips Kesehatan
Sebagai negara dengan tingkat hipertensi yang tinggi di dunia, sudah semestinya penduduk Indonesia mulai memahami bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh yang baik bagi penderita hipertensi maupun untuk merawat orang disekitar kita.
Hipertensi memiliki kemungkinan terjadinya komplikasi kelainan jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung, aterosklerosis, maupun stroke. Kondisi tersebut dapat terjadi pada kondisi hipertensi kronik.
Sehingga, masyarakat yang kurang memperhatikan jangka panjang terhadap dampak penyakit tersebut cenderung tidak memberikan perhatian yang sesuai untuk kesehatan tubuh penderita hipertensi.
Apabila seseorang sudah terdiagnosis memiliki hipertensi, berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perparahan pada kesehatan jantung pasien:
Gunakan obat-obatan yang sesuai untuk mengurangi tekanan darah
Pasien dengan hipertensi harus memeriksakan keadaannya ke dokter. Ia akan memberikan obat yang sesuai dengan kondisinya. Obat-obatan tersebut akan membantu mengatur tekanan darah.
Hindari kebiasaan merokok
Senyawa kimia yang terdapat pada rokok dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Kemudian, peradangan tersebut dapat menebalkan dinding pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyumbatan. Penyumbatan ini dikhawatirkan dapat menyebbakan terjadinya gangguan pada jantung.
Konsumsi makanan dengan nutrisi sesuai
Pasien hipertensi harus mengatur kandungan makanan yang dikonsumsi. Terutama, pemasukan kadar natrium harus dikurangi. Kandungan natrium dapat berasal dari garam, makanan cepat saji, makanan atau sesuai dengan diet DASH.
Rajinlah berolahraga
Berolahraga dapat meningkatkan kemampuan jantung dalam memompa darah. Selain itu, ia juga bermanfaat dalam menjaga berat badan tubuh agar tetap seimbang. Penyesuaian tingkat olahraga juga perlu disesuaikan dengan kemampuan jantung seseorang.
Mengurangi obesitas
Menurut berbagai literatur, hipertensi akan memilki luaran yang lebih buruk pada pasien dengan obesitas dari pada yang tidak memiliki obesitas. Pasien obesitas juga memiliki keungkinan terkena aterosklerosis yang dapat berujung pada gangguan arteri koroner jantung.
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik