Lain-lain
Suhu normal manusia ternyata dapat berubah dari waktu ke waktu. Suhu tubuh merupakan ukuran kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan menghilangkan hawa panas. Suhu tubuh manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti suhu lingkungan. Suhu tubuh juga dapat menjadi indikator kesehatan seseorang.
Suhu tubuh normal manusia dapat berubah-ubah sesuai dengan aktivitas yang sedang dilakukan, lingkungan tempat dia berada, fase ovulasi atau menstruasi, dan kondisi kesehatan orang tersebut. Walaupun demikian, suhu tubuh manusia normalnya berada dalam rentang 36,4–37,2º Celsius.
Suhu tubuh manusia yang lebih rendah dari normal, atau di bawah 35º Celsius, disebut hipotermia. Hipotermia umumnya disebabkan oleh cuaca lingkungan yang dingin, seperti di pegunungan atau saat musim dingin.
Hal ini membahayakan manusia karena kerja sistem organ dapat terganggu, seperti:
Hipotermia dapat menyebabkan keluhan berupa menggigil, bicara yang tidak jelas, dan sesak napas. Jika kondisi tersebut berlangsung tanpa diberikan penanganan (seperti dijauhkan dari tempat dingin atau diberikan selimut/jaket tebal), orang tersebut dapat kehilangan kesadaran dan jatuh ke kondisi koma.
Di sisi lain, suhu tubuh manusia yang lebih tinggi dari normal lebih dari 40º Celsius disebut hipertermia. Hipertermia dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur suhu dengan baik sehingga suhu tubuh malah meningkat. Apabila suhu tubuh mencapai angka 41.1º Celsius, kondisi ini dikenal dengan sebutan hiperpireksia.
Kondisi hipertermia bukanlah demam. Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang terkendali oleh sistem pengaturan suhu di otak yang umumnya disebabkan oleh infeksi atau peradangan. Sementara itu, hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh yang terjadi di luar kendali sistem tersebut.
Hipertermia sering disebabkan oleh heat stroke, yakni kondisi lingkungan panas yang membuat seseorang tidak dapat mendinginkan dirinya dengan efektif. Jika kondisi ini terus berlangsung, orang tersebut dapat kehilangan cairan parah (dehidrasi) dan mengalami gangguan organ tubuh. Sebagai contoh, otak rawan sekali rusak permanen akibat panas yang berlebih.
Jika suhu tubuh Anda mencapai angka 39,4º Celsius, segera periksakan diri Anda ke dokter.
Baca Juga: Waspada Jika Suhu Tubuhmu Tidak Normal!
Suhu tubuh tidak dapat diketahui dengan meraba kulit atau memprediksi. Anda memerlukan sebuah alat, yakni termometer, untuk mengetahui suhu tubuh seseorang secara akurat. Terdapat beberapa termometer yang umum dijumpai dan digunakan di tengah masyarakat, seperti:
Termometer raksa merupakan termometer yang tersusun atas kaca dan air raksa sebagai penanda suhu. Termometer ini murah dan sering ditemukan, tetapi sedikit berbahaya karena ada kemungkinan pecah. Selain itu, air raksa juga bersifat beracun.
Cara memakai termometer raksa adalah memastikan air raksa (penunjuk suhu) sudah berada di angka terendah atau sekitar 35–36º Celsius. Jika sudah, letakkan ujung termometer di ketiak atau bawah lidah selama beberapa menit. Setelah itu, air raksa akan menunjukkan suhu tubuh. Jangan lupa untuk membersihkan termometer setelah menggunakannya, ya!
Termometer digital adalah termometer yang terbuat dari plastik dengan ujung yang menyerupai pensil. Termometer ini mudah digunakan karena tidak melibatkan air raksa; hanya perlu menyalakannya sebelum dipakai.
Setelah dinyalakan, letakkan termometer ini di salah satu area tubuh, seperti ketiak, mulut, atau rektum (lubang anus). Apabila termometer sudah selesai membaca suhu, alat ini akan berbunyi dan menampilkan angka suhu tubuh.
Jika suhu tubuh di luar rentang normal dan ada gejala lain yang menyerupai, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Manfaat Suhu Dingin Bagi Tubuh
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik