Inilah Macam-Macam Pewarna Sintetik dan Pewarna Alami yang Aman untuk Makanan

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 06 Apr 2022

Bagikan

pewarna sintetik

Perlu Anda ketahui bahwa ada macam-macam pewarna sintetik dan pewarna alami untuk keperluan pangan. Mungkin Anda sudah tahu bahwa pewarna makanan cukup banyak digunakan dalam dunia pangan dan kuliner. Akan tetapi, terdapat pewarna makanan yang aman dan juga ada yang dilarang. Maka dari itu, sangat penting juga untuk Anda mengetahui ragam jenis pewarna makanan. Hal ini guna mencegah terjadinya dampak buruk dari penggunaannya untuk kesehatan. 

Pewarna makanan merupakan zat adiktif yang digunakan untuk meningkatkan warna pada makanan dan minuman. Bukan hanya itu, pewarna makanan juga bisa membantu meningkatkan daya tarik makanan dan minuman sehingga nafsu makan pun menjadi semakin meningkat dan orang banyak mengonsumsinya. Terdapat berbagai macam bentuk dari pewarna makanan ini, yakni seperti bubuk, gel, pasta, atau cairan. Untuk pewarna makanan itu sendiri bisa dibagi menjadi 2, yakni pewarna sintentik dan pewarna alami. 

Macam-Macam Pewarna Sintetik

Pewarna makanan sintetik dibuat dua atau lebih campuran bahan atau zat kimia. Macam-macam pewarna sintetik yang aman untuk keperluan pangan atau kuliner menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), yakni sebagai berikut: 

  1. Cokelat HT

  2. Biru berlian FCF

  3. Merah allura

  4. Ponceau

  5. Kuning FCF

  6. Tartrazin

  7. Kuning kuinolin

  8. Karmoisin

  9. Eritrosin

  10. Indigotin

  11. Hijau FCF

Penggunaan macam-macam pewarna sintetik sebaiknya tidak berlebihan karena dapat memberikan efek samping. 

Macam-Macam Pewarna Alami 

Sementara itu, untuk pewarna alami dibuat dengan menggunakan bahan alami, yakni seperti hewan, tumbuhan, serta mineral. Di bawah ini adalah beberapa pewarna makanan alami yang bisa Anda gunakan untuk makanan atau minuman. 

  1. Kurkumin

  2. Karmin serta ekstrak cochineal

  3. Karamel

  4. Beta karoten

  5. Karotenoid

  6. Antosianin

  7. Riboflavin

  8. Klorofil

  9. Karbon tanaman

  10. Ekstrak anato

  11. Merah bit 

  12. Titanium dioksida

Pewarna Makanan yang Harus Dihindari

Selain mengetahui macam-macam pewarna sintetik dan pewarna alami yang aman untuk makanan dan minuman. Anda juga harus tahu macam pewarna yang berbahaya jika dikonsumsi, sehingga sudah sebaiknya Anda menghindari penggunaan pewarna tersebut. Apa saja itu? simak dibawah ini: 

  1. Kuning Metanil

Jenis pewarna ini digunakan pada cat, tekstil, dan dapat digunakan sebagai indikator asam basa atau reaksi netralisasi. Pewarna kuning metanil ini terbuat dari difenilamin dan asam metanilat yang mana berbahaya bila digunakan dalam makanan atau minuman. Tanda atau ciri dari penggunaan pewarna berbahaya ini, yakni warna makanan atau minuman yang sangat mencolok, adanya titik warna, berpendar, atau warna yang tidak rata. Beberapa makanan yang sering kali ditemukan menggunakan pewarna ini, yaitu tahu, kerupuk, gorengan, dan mie. Mengonsumsi kuning metanil dapat menyebabkan adan mengalami sakit perut, mual, iritasi saluran pencernaan, muntah, leman, demam, dan tekanan darah menurun. 

  1. Rhodamin B

Sebenarnya pewarna ini digunakan untuk sabun, kulit, pewarna kertas, kayu, dan tekstil. Selain itu, Rhodamin B juga sering kali digunakan untuk keperluan reagensia untuk pengujian bahan kimia yang menggunakan air raksa di laboratorium. Rhodamin B mempunyai bentuk padatan kristal hijau dan serbuk ungu kemerahan, dengan hasil warna, yakni merah kebiruan yang cukup mencolok. Jika pewarna ini masuk ke dalam tubuh, maka dapat menyebabkan keracunan. Bahkan, akan menumpuk lalu memicu sel kanker berkembang. Pewarna berbahaya ini banyak ditemukan dalam beragam jenis minuman, kue, dan kerupuk. Disebutkan bahwa Rhodamin B juga dapat mengakibatkan kanker, tetapi hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya. 

Saat zat kimia yang berbahaya masuk ke dalam tubuh, mungkin saja reaksi tidak langsung dirasakan saat itu juga. Akan tetapi, zat kimia yang menumpuk dalam jangka waktu lama tentu bisa menyebabkan tumor. Tumor tersebut dapat muncul di saluran pencernaan, jaringan kulit, kandung kemih, atau hari. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memilih pewarna untuk keperluan makanan atau pun minuman. Jangan sampai niat hati memperoleh banyak nutrisi dan makanan yang dikonsumsi, namun ternyata penyakit yang mendatangi tubuh. Anda juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter guna mengetahui macam pewarna lainnya yang baik untuk makanan dan minuman. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Sering Dijadikan Pewarna Alami Ini Manfaat Bunga Telang yang Perlu Anda Ketahui

Referensi

https://www.webmd.com/oral-health/why-your-jaw-hurts#1. 

https://teachmeanatomy.info/head/joints/temporomandibular/

http://mitakides.com/tmj-break-bad-habits/

https://www.researchgate.net/profile/Sandra_Bussadori/publication/236060118_Association_Between_Parafunctional_Habits_and_Signs_and_Symptoms_of_Temporomandibular_Dysfunction_Among_Adolescents/links/58910de9458515aeac92d0c4/Association-Between-Parafunctional-Habits-and-Signs-and-Symptoms-of-Temporomandibular-Dysfunction-Among-Adolescents.pdf

Bagikan artikel ini