HDL Terlalu Tinggi, Apakah Berbahaya?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Aug 2020

Bagikan

Manfaat Kadar HDL Tinggi Bagi Kesehatan Pembuluh Darah

HDL (high-density lipoprotein) adalah jenis kolesterol yang seringkali diartikan sebagai ‘kolesterol baik’. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik pengaruh yang ditimbulkannya. Namun, langkah yang dilakukan untuk mencapai kadar HDL tersebut juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan.

Manfaat HDL Bagi Kesehatan Pembuluh Darah

Kadar HDL yang tinggi dipercaya memiliki efek protektif bagi pembuluh darah dan mencegah atau menghambat terbentuknya plak di pembuluh darah.  Sebaliknya, kadar ‘kolesterol jahat’ atau LDL (low-density lipoprotein) yang tinggi berkaitan dengan berkembangnya pembentukan plak yang dapat mengakibatkan berbagai konsekuensi klinis seperti penyakit jantung koroner.

HDL berfungsi membersihkan kolesterol yang terdapat di pembuluh arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dimetabolisme lebih lanjut.

Kadar HDL yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Kadar HDL lebih tinggi dari 60 mg/dL dianggap sebagai hasil yang baik, sedangkan kadar HDL lebih rendah dari  40 mg/dL dianggap mengkhawatirkan karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Kadar HDL dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu low (<40 mg/dL), normal (40-59 mg/dL), high (60-79 mg/dL), very high (80-89 mg/dL), dan extremely high (≥90 mg/dL).

Manfaat yang diperoleh dari tingginya kadar HDL pada pria akan semakin bertambah seiring bertambahnya kadar HDL. Namun, peningkatan kadar HDL hingga melebihi 90 mg/dL tidak menunjukkan manfaat lebih banyak.

Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang dengan kadar HDL extremely high berkaitan dengan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok very high HDL.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Meningkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh yang Harus Diketahui

Faktor yang Mempengaruhi Kadar HDL Seseorang

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kadar HDL seseorang, beberapa diantaranya yaitu faktor genetik, sosiodemografis, gaya hidup, dan penyakit penyerta.

Kadar HDL yang tinggi tidak selalu dapat dijadikan sebagai prediktor kesehatan karena fungsinya yang dapat terganggu pada beberapa kondisi. Contohnya pada pasien dengan diabetes mellitus, penyakit koroner, dan penyakit ginjal kronis.

Namun, karena HDL bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah, peningkatan kadar HDL sering dijadikan sebagai salah satu target dalam pengobatan penyakit-penyakit vaskular.

Peningkatan HDL dapat dilakukan melalui modifikasi gaya hidup, seperti memperbanyak aktivitas fisik, berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dengan diet Mediterania.

Peningkatan kadar HDL juga dapat diperoleh dengan obat-obatan tertentu. Walaupun begitu, tujuan utama terapi obat-obatan adalah untuk menurunkan kadar LDL, sehingga penggunaan obat untuk menaikkan kadar HDL saja tidak direkomendasikan.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Kenali Seluk-Beluk Diet Mediterania

 

Referensi:

1. Kobayashi D, Noto H, Shimbo T, Ino T, Osugi Y, Takahashi O, Asai K. Repeated measures of extremely high levels of high-density lipoprotein cholesterol and subsequent all-cause mortality and cardiovascular events: a longitudinal study. Atherosclerosis [Internet]. 2019 Sep [cited 2020 Jul 5];288:17-25.

2. Madsen CM, Varbo A, Nordestgaard BG. Extreme high high-density lipoprotein cholesterol is paradoxically associated with high mortality in men and women: two prospective cohort studies. Eur Heart J [Internet]. 2017 Aug [cited 2020 Jul 5];38(32):2478-86.

3. Ko DT, Alter DA, Guo H, Koh M, Lau G, Austin PC, et al. High-density lipoprotein cholesterol and cause-specific mortality in individuals without previous cardiovascular conditions. J Am Coll Cardiol [Internet]. 2016 Nov [cited 2020 Jul 5];68(19):2073-83.

4. Marz W, Kleber ME, Scharnagl H, Speer T, Zewinger S, Ritsch A, et al. HDL cholesterol: reappraisal of its clinical revelance. Clin Res Cardiol [Internet]. 2017 Mar [cited 2020 Jul 5];106:663-75.

Bagikan artikel ini