Kesehatan Wanita
Obat pelancar haid merupakan hal yang paling dicari oleh para wanita yang sering mengalami siklus haid yang tidak teratur setiap bulannya. Biasanya, obat pelancar haid ini kerap diresepkan oleh dokter untuk membantu memperlancar siklus haid pada wanita.
Sebagaimana yang Anda ketahui, setiap perempuan tentu memiliki siklus yang berbeda-beda. Ada yang bisa diprediksi yakni setiap 24 sampai 38 hari sekali, ada pula yang tidak bisa diprediksi sama sekali. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa jenis obat pelancar haid yang pada umumnya diresepkan oleh dokter.
Obat pelancar haid pertama yang mungkin diresepkan dokter untuk Anda yang memiliki siklus haid tidak teratur adalah progestin. Progestin merupakan pil hormonal yang dalam hal ini memiliki kandungan hormon progesteron dan estrogen. Kedua hormon tersebut berfungsi untuk mengatasi kondisi haid yang tidak lancar.
Berbeda dengan obat pelancar haid sebelumnya yang memiliki kandungan hormon yang dapat melancarkan haid, Bromocriptine berusaha untuk menghambat produksi hormon prolaktin oleh kelenjar pituitari, yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi seseorang. Obat yang biasa dikenal dengan nama Parlodel ini juga kerap digunakan untuk memperlancar produksi ASI.
Clomiphene atau klomifen adalah obat pelancar haid berikutnya yang kerap digunakan selama 40 tahun terakhir. Obat yang satu ini bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon estrogen dalam tubuh, serta merangsang hormon-hormon lainnya yang dapat memicu produksi sel telur oleh ovarium. Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat ini pada wanita yang memiliki siklus ovulasi yang tidak teratur.
Obat pelancar haid berikutnya yang kerap kali digunakan adalah gonadotropin. Sebagaimana namanya, obat yang satu memiliki kandungan hormon gonadotropin sintetis, yang nantinya akan disuntikkan ke dalam tubuh Anda sebagai asupan tambahan. Hormon ini pada akhirnya akan merangsang produksi dan pelepasan sel telur agar lebih lancar.
Siapa sangka bahwa pil KB yang pada umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan ternyata juga dapat digunakan sebagai obat pelancar haid. Kementerian Kesehatan Australia menyarankan penggunaan pil KB ini dengan teratur dan tepat selama 6 bulan, agar haid dapat kembali lancar.
Selain dapat memperlancar haid, obat yang satu ini juga dapat mengatasi rasa nyeri saat PMS, serta mengurangi efek menstruasi lainnya seperti timbulnya jerawat serta tumbuhnya rambut halus secara berlebihan pada wajah.
Baca Juga: Kenali Beberapa Penyebab Haid Tidak Teratur Berikut Ini
Beberapa obat yang telah disebutkan di atas memang kerap kali diresepkan oleh dokter bagi mereka dengan siklus menstruasi tidak teratur. Meskipun begitu, apabila Anda ingin mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya Anda memikirkan hal tersebut dengan matang terlebih dahulu, mengingat efek samping yang mungkin ditimbulkannya.
Adapun beberapa efek samping dari obat pelancar haid di antaranya adalah:
Terjadinya perubahan mood secara tiba-tiba (mood swing) seperti mudah merasa cemas, sedih, depresi.
Mengalami mual dan muntah
Perut terasa kram
Payudara terasa kurang nyaman
Risiko mengalami keguguran
Mengingat efek samping di atas, ada baiknya jika Anda mengkonsultasikan dosis dan aturan pemakaian dari obat pelancar haid ini pada dokter.
Selain karena efek samping yang dapat ditimbulkannya, Anda juga perlu mempertimbangkan pemakaian obat-obatan pelancar haid berdasarkan urgensi atau tingkat keperluan pengobatan. Dalam hal ini, terdapat beberapa kriteria yang bisa dijadikan acuan apakah Anda memerlukan obat pelancar haid atau tidak, yakni:
Tidak terjadi haid hingga 3 bulan lamanya dalam satu tahun
Ketika haid, darah keluar dalam jumlah yang tidak normal atau terlalu banyak
Haid terjadi dalam periode yang terlalu lama dari periode normal, yakni hingga lebih dari 7 hari
Mengalami rasa nyeri yang luar biasa ketika haid
Demikianlah penjelasan mengenai obat pelancar haid yang perlu Anda ketahui. Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya Anda memperbaiki pola hidup dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, hingga mencoba untuk mengelola stres dengan baik.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Keluar Flek Coklat Setelah Haid? Ketahui Alasannya di Sini
Anda mungkin juga tertarik