Favipiravir

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 20 Jun 2022

Bagikan

Bisa Mengakibatkan Penurunan Kualitas Sperma, Favipiravir Obat Apa?

Disebut dapat menurunkan kualitas sperma, mari cari tahu favipiravir obat apa? Favipiravir merupakan obat antivirus yang dipakai guna mengatasi beberapa jenis influenza. Misalnya influenza A yang menjadi penyebab flu burung serta flu babi, influenza B, dan juga influenza C. Sekarang ini, obat favipiravir sedang diteliti guna melihat keefektifannya dalam menangani Covid-19, yang mana disebabkan virus Corona. Obat ini bekerja dengan cara melawan virus RNA, yang mana menghambat enzim polimerasi. Sehingga, virus nantinya tidak bisa berkembang biak dalam tubuh.

Baca juga:  Ciri Sperma yang Sehat dan Cara Untuk Mendapatkannya

 

Favipiravir Obat Apa?

Favipiravir merupakan jenis obat yang termasuk ke golongan antivirus dengan kategori obat resep. Terdapat dua merek dagang obat ini yakni avigan dan juga avifavir. Favipiravir Merupakan obat dengan fungsi mengatasi infeksi virus influenza, yang digunakan oleh orang dewasa. Untuk mengenal obat favipiravir, di bawah ini adalah beberapa peringatan yang perlu Anda perhatikan.

  • Tidak menggunakan favipiravir bila Anda mempunyai riwayat alergi terhadap obat satu ini.

  • Bila Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui, maka beritahukan dokter.

  • Bila Anda sedang menjalankan prosedur kesehatan cuci darah atau pernah menerima transplantasi organ, maka beritahu dokter.

  • Bila Anda sedang menggunakan obat lain, herbal, vitamin, atau suplemen, jangan lupa untuk memberitahukan dokter.

  • Bila mengalami overdosis atau reaksi alergi obat, maka jangan ragu untuk segera menemui dokter. 

  • Bila Anda mempunyai riwayat kecanduan obat-obat terlarang atau minuman alkohol, maka segera beritahu dokter.

  • Bila Anda mempunyai riwayat menderita gangguan sistem imun, asma, penyakit asam urat, syok, gangguan mental, gagal napas, infeksi jamur atau bakteri, tumor, TBC, dan hepatitis, maka segera beritahukan dokter.

Tidak sampai disitu, bagi Anda yang masih dalam usia subur, diharuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan intim, selama menggunakan obat favipiravir. Hal ini Anda lakukan sampai satu minggu sesudah menyelesaikan penggunaan obat satu ini. Jangan sepelekan hal ini sebab tujuannya adalah tidak lain guna mencegah kehamilan dengan kecatatan, karena efek samping penggunaan obat favipiravir. 

Baca juga: Seberapa Efektifkah Vaksinasi Influenza Tahunan?

Favipiravir Merupakan obat yang dalam penggunaannya, haruslah berdasarkan resep dokter alias tidak bisa sembarangan. Anda perlu ketahui untuk tidak mengurangi atau menambahkan dosis dan tidak menggunakan favipiravir dalam jangka panjang. Favipiravir Adalah obat yang bisa dikonsumsi tanpa atau bersama makanan.

Guna mencegah nyeri lambung menyerang, maka disarankan untuk Anda mengonsumsi obat ini setelah makan atau bersama makanan. Pastikan juga jarak antara satu dosis dengan dosis berikutnya adalah tepat. Dianjurkan untuk Anda mengonsumsi obat ini di waktu yang sama setiap harinya (konsisten). Simpanlah obat favipiravir pada tempat yang tertutup dengan suhu yang sejuk. 

 

Efek Samping Favipiravir

Favipiravir Adalah obat yang sama dengan obat lain yakni memiliki efek samping. Dimana salah satu efek sampingnya adalah penurunan kualitas sperma dan juga janin mengalami kecatatan. Maka dari itu, Anda sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat ini, terutama jika Anda sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil. Bukan hanya itu, ibu menyusui juga sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan favipiravir. 

Jika digunakan dengan dosis yang berlebihan, obat ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping tidak nyaman. Diantaranya adalah seperti penurunan berat badan, muntah, dan penurunan kemampuan pergerakan tubuh. Beberapa efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah kesulitan bernapas, bengkak di bibir dan kelopak mata, serta ruam dan gatal di kulit. Efek samping tersebut adalah gejala dari alergi obat yang perlu Anda waspadai. 

Bila dikonsumsi dengan beberapa obat lain, penggunaan obat ini juga dapat meningkatkan efek samping. Misalnya penggunaan favipiravir dengan indacaterol, dexamethasone, digoxin, cefalor, morfin, lenvanitib, famotidine, idacaterol, zidovudine, nintedanib, cafazoline, simvastatin, dan jenis obat lainnya. Oleh karena itu, dalam penggunaan favipiravir Anda memerlukan resep dokter dan konsultasi. Guna melihat apakah kondisi Anda memungkinkan untuk menggunakan jenis obat antivirus satu ini. 

Bila Anda mengalami efek samping tersebut, maka segera hentikan penggunaan obat favipiravir. Apabila penggunaan obat telah berhenti namun tidak perubahan, maka segera temui dokter untuk mendapat penanganan yang baik dan cepat.

Baca juga: Ingin Menghindari Flu? Yuk, Lakukan Vaksinasi Influenza!

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Tag :
Referensi

Rosenke, et al. Centers for Disease Control and Prevention (2018). Use of Favipiravir to Treat Lassa Virus Infection in Macaques.
Ministry of Health, Labour and Welfare (2014). Evaluation and Licensing Division, Pharmaceutical and Food Safety Bureau. Report on the Deliberation Results.
National Institute of Health (2020). Clinical Trials. Evaluating the Efficacy and Safety of Bromhexine Hydrochloride Tablets Combined with Standard Treatment/ Standard Treatment in Patients with Suspected and Mild Novel Coronavirus Pneumonia (COVID-19).
National Institute of Health (2020). Clinical Trials. Favipiravir Combined with Tocilizumab in the Treatment of Corona Virus Disease 2019.
National Institute of Health (2019). Clinical Trials. A Pharmacokinetics Study of Favipiravir in Patients with Sever Influenza.
National Institute of Health (2016). Clinical Trials. Efficacy of Favipiravir Against Ebola (JIKI)(JIKI).
National Institute of Health (2015). Clinical Trials. Phase 3 Efficacy and Safety Study of Favipiravir for Treatment of Uncomplicated Influenza in Adults – T705US316.
National Institute of Health. Pubchem. Favipiravir.
National Institute of Health. Pubchem. Pyrazinamide.
PERDAFKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik Indonesia) (2020). Kajian Farmakoterapi Pengobatan COVID-19.
Drugbank (2020). Favipiravir.
Drugs (2020). Chinese Research Say Flu Drug Effective Against COVID-19.
Nirwan, S. & Kakkar, R. Science Direct (2019). Favipiravir.
Lewis, R. Medscape (2019). Two Drugs Better Than One for Severe Influenza.
Saxeba, et al. Medscape (2012). Influenza A (H1N1)pdm09 Virus Therapeutics dan Challenges.

Bagikan artikel ini