Kesehatan Mental
Tahukah Anda bahwa ternyata eating disorder adalah salah satu jenis gangguan mental? Ya, eating disorder adalah salah satu gangguan mental yang terjadi kepada seseorang, dalam kaitannya dengan konsumsi makanan. Pada umumnya, penderita gangguan mental yang satu ini dapat mengonsumsi terlalu banyak makanan atau terlalu sedikit makanan dan biasanya juga terobsesi terhadap bentuk tubuh atau berat badannya.
Eating disorder itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis dari eating disorder yang kerap dijumpai di antaranya adalah bulimia nervosa, anoreksia nervosa, hingga gangguan makan berlebihan. Masing-masing jenis eating disorder ini memiliki gejalanya masing-masing, yang akan dibahas pada pembahasan berikutnya. Sebelum itu, mari simak beberapa hal yang dapat menjadi penyebab timbulnya eating disorder berikut ini.
Secara umum, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami eating disorder. Hal ini pada dasarnya berkaitan dengan kompleks dan rumitnya permasalahan eating disorder itu sendiri. Meskipun begitu, mayoritas ahli percaya bahwa ada 4 faktor utama yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami eating disorder. Adapun beberapa penyebab eating disorder adalah sebagai berikut.
Faktor psikologis diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya eating disorder pada seseorang. Dalam hal ini, faktor psikologis tersebut terdiri dari sifat terlalu perfeksionis yang menyebabkan seseorang memiliki harapan terlalu tinggi dengan dirinya sendiri, ketidakpuasan terhadap citra tubuh, serta gangguan kecemasan.
Dari segi biologis, kondisi dari dalam tubuh seperti hormon, kekurangan zat gizi, dan lainnya, dapat menjadi pemicu eating disorder. Hal ini sebagaimana yang ditemukan dalam penelitian, di mana terdapat perbedaan jumlah serotonin pada seseorang yang mengalami anoreksia dengan yang tidak. Hal ini kemudian diduga menjadi pendorong berubahnya nafsu makan seseorang secara ekstrem. Selain itu, keseimbangan hormon yang terganggu juga memicu gangguan makan, terutama pada wanita.
Hal selanjutnya yang dapat menyebabkan eating disorder adalah faktor lingkungan. Hal ini tidak dapat disepelekan karena dalam beberapa kasus dapat menjadi pemicu awal terjadinya eating disorder. Adapun beberapa contoh nyata dari faktor lingkungan tersebut seperti stigma tentang berat badan, ejekan dari orang sekitar mengenai berat badan, perasaan kesepian, hingga tuntutan profesi atau karir yang menuntut seseorang untuk memiliki bentuk tubuh tertentu.
Gangguan mental eating disorder, ternyata dapat disebabkan oleh faktor genetik juga. Meskipun hal ini sebenarnya masih perlu diteliti lebih lanjut, tetapi para ahli percaya bahwa seseorang yang memiliki eating disorder mungkin dapat menurunkan gangguan tersebut pada keturunannya. Dalam hal ini, sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa seorang yang mempunyai keluarga dengan eating disorder memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami eating disorder pula.
Setiap penderita eating disorder mungkin dapat mengalami gejala yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Meskipun begitu, berikut ini akan diuraikan gejala yang mungkin dialami oleh penderita eating disorder sesuai dengan jenisnya.
Penderita bulimia nervosa pada umumnya mempunyai kebiasaan untuk membuang makanan yang telah dikonsumsi, dengan cara-cara yang tidak sehat seperti dengan cara memaksa untuk dimuntahkan kembali, ataupun menggunakan obat pencahar secara sembarangan. Adapun beberapa gejala lainnya yang mungkin dirasakan adalah peradangan pada tenggorokan, pembengkakan kelenjar ludah, dehidrasi parah, gigi sensitif, hingga gangguan pencernaan.
Anoreksia nervosa menyebabkan penderitanya kerap membatasi porsi makan secara berlebihan. Hal ini dilakukan karena khawatir berat badan akan bertambah, walaupun pada kenyataannya, berat badannya sudah sangat kecil dan bahkan bentuk tubuhnya pun sudah sangat kurus. Adapun gejala yang mungkin dirasakan penderita anoreksia nervosa di antaranya adalah anemia, tulang keropos, kulit kering, otot melemah, menstruasi tidak teratur, hingga sering merasa kedinginan.
Pada penderita dengan gangguan makan berlebihan, porsi makan menjadi lebih banyak, waktu makan lebih cepat, dan penderita tidak memiliki kendali saat makan. Hal ini pun ditandai dengan gejala seperti tetap makan walaupun perut sudah kenyang, hingga selalu makan secara bersembunyi.
Demikianlah penjelasan mengenai eating disorder, begitu pula dengan penyebab serta gejala yang mungkin dapat mendasarinya. Apabila Anda merasa memiliki salah satu dari gejala eating disorder di atas, jangan pernah ragu untuk meminta pertolongan, baik terhadap orang di sekitar maupun pada tenaga profesional.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca juga: Terkenal Sebagai Olahraga Relaksasi, Ini Manfaat Yoga bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 235.000
Holland, Kimberly. 2017. Eating Disorders: Causes and Risk Factors. https://www.healthline.com/health/eating-disorders-causes-risk-factors
Mayo Clinic. Eating disorders. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eating-disorders/symptoms-causes/syc-20353603
Petre, Alina. 2019. 6 Common Types of Eating Disorders (and Their Symptoms). https://www.healthline.com/nutrition/common-eating-disorders
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 235.000
Anda mungkin juga tertarik