Mengetahui Jenis dan Efek Samping dari Obat Pengencer Darah

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 13 Apr 2022

Bagikan

obat pengencer darah

Penggunaan obat pengencer darah haruslah berdasarkan resep dokter. Anda tidak dapat menggunakan obat ini secara asal dan sembarangan, ini karena tidak semua orang boleh mengonsumsinya. Obat ini bekerja untuk mencegah terjadinya penggumpalan pada pembuluh darah. Dimana gumpalan darah dapat menyebabkan sumbatnya aliran darah ke otot jantung. Kemudian, hal ini akan mengakibatkan serangan jantung terjadi. Adanya bekuan darah ini juga akan menghadang atau menghambat aliran darah ke otak. Oleh karenanya, penyakit stroke dapat terjadi. 

Adanya obat pengencer darah akan menyebabkan terbentuknya gumpalan darah baru dapat dicegah, jadi darah pun akan mengalir. Maka dari itu, obat ini juga dikenal dengan sebutan pelancar darah. Pengencer darah terdapat dalam bentuk tablet atau kapsul, baik itu diminum atau disuntikkan. Untuk jenis obat pengencer darah, terdapat 2 yang bisa Anda temukan di pasaran yaitu obat pengencer antikoagulan dan golongan antiplatelet. Berbeda jenis, maka tentu saja berbeda juga cara kerjanya. 

Obat antikoagulan akan bekerja dengan mencegah darah mengental serta membeku, yakni dengan mengulur penggumpalan darah terjadi. Sedangkan, golongan antiplatelet menjaga supaya tidak terjadi pengumpulan sel pembeku darah pada arteri dan pembuluh darah. Oleh karena itu, darah akan tetap encer dan tidak membeku. 

Obat Pengencer Darah Antikoagulan

Beberapa daftar nama obat jenis antikoagulan adalah seperti di bawah ini:

  1. Warfarin

Obat ini bekerja dengan mengurangi pembentukan bekuan darah. Warfarin digunakan juga untuk mencegah dan mengatasi serangan stroke, serangan jantung, serta pembekuan darah pada pembuluh darah dan juga arteri. 

  1. Enoxaparin

Obat satu ini berbentuk suntikan atau injeksi yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada kaki mereka yang sedang bed rest. Enoxaparin akan menjaga aliran darah agar tetap lancar yakni dengan menurunkan aktivitas pembekuan protein dalam darah. Oleh karenanya, risiko serangan jantung akan berkurang. 

  1. Heparin

Heparin bekerja untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah serta mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit jantung. Obat ini biasa digunakan untuk mencegah pembekuan darah sesudah operasi dilakukan. 

Obat Pengencer Darah Antiplatelet

Dibawah ini adalah beberapa daftar nama obat dari jenis obat pengencer darah yang telah disebutkan sebelumnya.

  1. Aspirin

Dimana aspirin merupakan obat penghilang rasa sakit untuk mengobati sakit kepala, demam, dan radang. Akan tetapi, aspirin memiliki sifat antiplatelet yang menghambat gumpalan darah terbentuk pada mereka yang mengalami stroke. oleh karenanya, kambuhnya stroke dapat dicegah. Aspirin akan bantu mencegah trombosit darah menyebabkan darah menjadi terlalu kental. Sehingga, risiko terjadinya gumpalan juga menjadi berkurang. Menggunakan aspirin dengan teratur akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menghentikan perdarahan. Hal ini karena dokter memberikan obat tersebut supaya aspirin bisa mengencerkan darah.

  1. Clopidogrel

Obat pengencer darah antiplatelet selanjutnya yakni clopodrogel, yang mana untuk mencegah serangan jantung pada orang yang baru terkena stroke, penyakit jantung, atau penyakit sirkulasi darah. Obat satu ini digunakan bersama aspirin untuk penanganan sesak napas yang semakin buruk. Dimana sesak napas terjadi karena serangan jantung yang baru terjadi, mencegah penyumbatan darah sesudah prosedur jantung tertentu, serta angina yang tidak stabil. Clopidogrel bekerja dengan menghambat terjadinya pembekuan darah. Oleh karena itu, sangat disarankan Anda untuk berhati-hati supaya tidak terluka ketika mengonsumsi obat ini. 

  1. Dipyridamole

Obat ini digunakan untuk mencegah penggumpalan darah sesudah operasi penggantian katup jantung, pada mereka yang menderita penyakit katup jantung. Dipyridamole ini biasa digunakan bersama aspirin guna mengurangi risiko kematian sesudah serangan jantung. Juga atau untuk mencegah terjadinya serangan jantung. 

Efek Samping Penggunaan Obat Pengencer Darah

Setiap obat tentu memiliki efek samping yang mungkin terjadi, tak terkecuali obat pengencer darah. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Urine yang berwarna merah atau pink

  • Mudah memar

  • Feses terlihat seperti ampas kopi atau berdarah

  • Munculnya area kehitaman pada jari tangan, tangan, jari kaki, atau kaki

Tentu saja setiap orang akan mengalami efek samping yang berbeda, mulai dari efek samping ringan sampai berat. Maka dari itu, selama Anda menggunakan obat pengencer darah, sudah sebaiknya rajin dan teratur melakukan konsultasi dengan dokter.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Segera Tangani dengan Obat Muntaber Ini

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Penyakit Dalam

Mulai dari IDR 110.000

Pesan Sekarang
Referensi

https://www.ahrq.gov/patients-consumers/diagnosis-treatment/treatments/btpills/btpills.html

https://www.nationaljewish.org/conditions/medications/cardiology/anticoagulant-and-drug-food-interactions

https://labtestsonline.org/understanding/analytes/pt/tab/test

https://www.heart.org/-/media/data-import/downloadables/1/b/2/pe-abh-what-are-anticoagulants-and-antiplatelet-agents-ucm_300338.pdf

https://www.drugoffice.gov.hk/eps/do/en/consumer/news_informations/dm_25.html

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682830.html

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a695036.html

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601210.html

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a611050.html

https://www.nhs.uk/medicines/edoxaban/

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Penyakit Dalam

Mulai dari IDR 110.000

Pesan Sekarang