Dapat Mengobati Rasa Nyeri Sesudah Operasi, Analsik Adalah

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 27 Dec 2021

Bagikan

Dapat Mengobati Rasa Nyeri Sesudah Operasi, Analsik Adalah

Analsik merupakan tablet yang mengobati nyeri pasca operasi. Mulai dari nyeri sedang sampai nyeri berat, analsik bisa membantu Anda mengatasinya. Kandungan utama dari obat ini adalah metamizole atau metampiron dan diazepam. Penggunaan obat ini harus melalui resep dokter, sehingga Anda tidak bisa asal-asalan dalam mengonsumsinya. Konsumsi analsik dapat dibarengi dengan trankuilizer atau obat penenang.

Kandungan metampiron itu sendiri adalah obat pereda nyeri atau analgesik dan juga antipiretik atau penurun demam. Dimana kandungan tersebut bekerja dengan cara menghambat respons nyeri di otak. Sementara itu, kandungan lainnya yakni diazepam dapat mengurangi rasa nyeri dengan cara sistem saraf pusat otak yang menghasilkan efek tenang untuk Anda. 

Manfaat Obat Analsik

Metamizole yang disebutkan sebelumnya bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase atau COX-1 dan 2. Maka dari itu, akan turut menghambat pembentukan prostaglandin yakni zat yang mengakibatkan peradangan dalam tubuh, sedangkan kandungan diazepam bekerja dengan cara meningkatkan kinerja neurotransmitter GABA otak guna mengurangi rasa cemas, penyebab kantuk, dan juga mengendurkan otak. Dibawah ini adalah beberapa manfaat penggunaan analsik:

  1. Mengobati rasa nyeri sesudah operasi, yang mana membutuhkan kombinasi dengan obat penenang atau trankuilizer.

  2. Mengatasi sakit kepala.

  3. Mengatasi rasa nyeri yang diakibatkan tersumbatnya saluran kemih karena batu ginjal atau kolik, serta nyeri perut karena terjadi penyumbatan saluran empedu oleh kolik bilier atau batu empedu.

  4. Mengatasi sakit pinggang.

  5. Mengatasi peradangan sendi kronik yang diakibatkan penyakit autoimun atau rematik, dan nyeri pada bagian tulang sendi dan otot.

  6. Mengatasi rasa sakit pada bagian sinyal saraf atau neuralgia atau nyeri saraf. 

Perhatian Khusus 

Beberapa kelompok yang perlu menjadi perhatian ketika akan mengonsumsi analsik adalah pasien dengan kelainan darah dan pasien yang mengalami depresi berat. Selain itu, pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati juga harus menjadi perhatian khusus. Beberapa kondisi di bawah ini sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi analsik, diantaranya adalah:

  1. Wanita hamil dan ibu menyusui.

  2. Tidak mengonsumsi dalam kurun waktu yang panjang.

  3. Pasien mempunyai alergi terhadap komponen analsik.

  4. Bayi usia satu bulan.

  5. Pasien dengan kelainan darah.

  6. Psikosis akut atau sulit membedakan imajinasi dan kenyataan.

  7. Pasien yang memiliki tekanan darah 100 mmHg ke bawah.

Baca Juga: Gunakan Obat Herbal Asam Lambung Ini Ketika Kambuh

Efek Samping Penggunaan Analsik

Beberapa efek samping penggunaan obat ini diantaranya yakni:

  1. Pusing

Apabila Anda mengalami pusing, maka baringkan tubuh supaya tidak pingsan. Sampai merasa lebih baik, maka Anda disarankan untuk duduk. Jika Anda mengalami efek samping ini saat berkendara, sebaiknya beristirahatlah sebentar.

  1. Mengantuk

Efek samping lainnya karena konsumsi analsik yakni mengantuk. Sangat disarankan untuk Anda menghindari berkendara atau menjalankan mesin, jika mengalami rasa kantuk yang parah. Selain itu, penting untuk Anda menghindari alkohol karena bisa mengakibatkan rasa lelah yang berlebih.

  1. Mual

Anda sangat disarankan untuk menghindari makanan yang sulit untuk dicerna dan tidak berbaring sesudah makan. Untuk mengatasi rasa mual, beristirahatlah dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari kaki.

Efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan ketika mengonsumsi analsik yakni reaksi alergi, depresi, konstipasi atau sulit buang air besar, hipotensi atau tekanan darah rendah, retensi urin atau sulit buang air kecil, vertigo yakni pusing sampai terasa berputar, dan tremor atau gerakan tidak terkendali dan tidak terkontrol pada satu atau lebih bagian tubuh.

Selain itu, bisa juga menyebabkan kondisi saat sumsum tulang belakang gagal dalam memproduksi sel darah putih atau granulosit, dalam jumlah yang cukup. 

Perlu Anda perhatikan untuk tidak menggandakan dosis analsik yang terlewat. Dimana Anda tidak menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis yang selanjutnya. Sedangkan, jika dosis sudah mendekati jadwal berikutnya namun terlewat, maka abaikan saja dan gunakan analsik sesuai dengan jadwal selanjutnya. Apabila, dosis yang terlewat masih dekat dengan jadwal maka segera konsumsi analsik terlewat tersebut. 

Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan obat satu ini, dan jika mengalami gejala seperti cadel, gemetar tak terkendali, pernapasan dan detak jantung lambat, maka segera hubungi dokter ahli.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Obat Asam Urat Alami Untuk Redakan Nyeri Asam Urat Ketika Kambuh 

 

Referensi:

1. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/analsik?type=brief&lang=id

2. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metamizole?mtype=generic

3. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic

4. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6306/diazepam-oral/details

Tag :
Bagikan artikel ini