Cerdas Menghadapi Tantrum pada Anak

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Jul 2020

Bagikan

Penyebab Tantrum Pada Anak dan Cara Menghadapinya

Tantrum menjadi salah satu momen sulit dan menegangkan yang dialami oleh orang tua. Memahami penyebab dan langkah-langkah mengatasi tantrum dapat membantu orang tua menangani tantrum anak dengan tepat dan tenang

Apa Itu Tantrum?

Tantrum merupakan episode singkat ketika anak bertingkah laku ekstrem, kurang menyenangkan, dan terkadang agresif sebagai respons dari perasaan frustrasi atau marah.

Dalam keadaan tantrum, anak dapat menangis, berteriak, menendang, bahkan memukul. Tantrum merupakan hal normal yang terjadi pada anak. Anak umumnya mengalami tantrum pada usia 1 sampai 3 tahun.

Mengapa Tantrum Dapat Terjadi?

Tantrum terjadi ketika kemampuan komunikasi anak baru saja berkembang, yaitu pada sekitar usia 2 tahun. Pada masa ini, anak belum dapat mengomunikasikan perasaan, kemauan, dan kebutuhan dengan baik sehingga membuat mereka frustrasi.

Hal inilah yang memicu terjadinya tantrum. Seiring berjalannya waktu, kemampuan komunikasi anak berkembang dan tantrum dapat berkurang.

Umumnya, munculnya tantrum dipicu oleh rasa lelah, lapar, dan tidak nyaman. Selain itu, tantrum juga dapat timbul karena anak yang semakin besar merasa bahwa mereka memiliki kebebasan dan kontrol terhadap lingkungan.

Namun terdapat hal-hal yang mereka tidak bisa lakukan atau dilarang dilakukan karena berbahaya. Hal ini juga menyebabkan mereka frustrasi sehingga timbulah tantrum.

Baca Juga: Pentingnya Berpikir Sebelum Mengkritik Anak

Bagaimana Cara Menghadapi Tantrum?

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghadapi anak yang mengalami tantrum adalah tetap tenang. Menujukkan kemarahan seperti dengan berteriak akan membuat suasana semakin runyam.

Sebaiknya, tenangkan diri terlebih dahulu. Berbicaralah seperlunya pada anak, dengan penuh pertimbangan dan dengan nada yang rendah. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengenali penyebab timbulnya tantrum.

Apabila anak mengalami tanrum karena lapar atau lelah, maka berikan makanan ringan dan biarkan mereka beristirahat. Apabila tantrum terjadi karena anak mencari perhatian dari orang tua, cara terbaik untuk menanganinya adalah untuk mengabaikannya.

Hindari memberikan penjelasan atau mendistraksi anak ketika tantrum sudah terjadi. Memberikan anak waktu untuk menenangkan diri atau yang dikenal dengan time-out juga perlu dilakukan ketika anak dalam kondisi tantrum.

Mengatakan pada anak bahwa time-out dilakukan sampai anak dapat kembali mengontrol emosinya lebih baik dilakukan daripada memberikan durasi tertentu, kecuali apabila anak melakukan hal-hal negatif seperti memukul.

Dalam menghadapi tantrum, orang tua sebaiknya tidak serta-merta memberikan hal-hal yang anak inginkan untuk menenangkannya. Memberikan hal-hal yang anak minta membuat anak belajar bahwa ia akan mendapatkan hal-hal yang ia minta dengan berperilaku agresif.

Hal ini perlu dilakukan dengan konsisten setiap anak mengalami tantrum. Tantrum dapat memburuk apabila reaksi pengasuh tidak konsisten dalam menghadapi tantrum.

Apakah Tantrum Dapat Dicegah?

Beberapa pola asuh dapat mengurangi intensitas terjadinya tantrum. Pertama, pengasuh perlu memperhatikan kondisi anak dan berusaha memenuhi kebutuhan anak.

Contohnya, hindari berpergian ketika anak dalam kondisi lelah atau lapar. Menyediakan makanan ringan dalam perjalanan dapat mencegah tantrum yang disebabkan oleh lapar  Kedua, berusahalah peka terhadap emosi anak.

Apabila anak mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, anda dapat berbicara dengan anak atau mendistraksi anak sebelum tantrum terjadi. Selanjutnya, berikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan.

Membicarakan emosi pada anak juga dapat membantu anak mengenali dan mengontrol emosi. Terakhir, biasakan memberi perhatian positif seperti memberi pujian ketika anak berbuat baik.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: 5 Bahasan Utama Psikologi Anak yang Perlu Diketahui

 

Referensi:

1. Writer unknown. Tantrums: why they happen and how to respond [internet]. Australia: Raising Children Network; date unknown [updated 2020 May 18, cited 2020 May 20]. Available from: https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/crying-tantrums/tantrums

2. O’Donnel LM. Temper tantrums [internet]. Place unknown: The Nemours Foundation; date unknown [cited 2020 May 20]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/tantrums.html

3. Writer unknown. Toddler tantrums: the facts and how to cope [internet]. United Kingdom; NCT; date unknown [cited 2020 May 20]. Available from: https://www.nct.org.uk/baby-toddler/toddler-tantrums-and-tricky-behaviour/toddler-tantrums-facts-and-how-cope

4. Miller C. How to handle tantrums and meltdowns [internet]. New York; Child Mind Institute; date unknown [cited 2020 May 20]. Available from: https://childmind.org/article/how-to-handle-tantrums-and-meltdowns/

5. Sisterhen LL, Wy PAW. Temper tantrums [internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544286/

Tag :
Bagikan artikel ini