Bunda Perlu Waspada, Ini Dia Beberapa Faktor Penyebab ADHD pada Anak

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 29 Mar 2022

Bagikan

penyebab adhd

Mengetahui penyebab ADHD merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh para orang tua. Dengan mengetahuinya, orang tua dapat mengantisipasi jika anak mengalaminya. Untuk itu, mari simak penjelasan lebih lanjut mengenai faktor penyebab ADHD pada anak berikut ini.

Apa itu ADHD?

ADHD sejatinya merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yang dalam hal ini berarti gangguan mental yang menyebabkan penderitanya kesulitan dalam memusatkan perhatian dan fokus. Selain itu, penderita ADHD juga memiliki perilaku yang cenderung impulsif dan hiperaktif. Kondisi ini, cukup berdampak terhadap aktivitas yang dijalankan anak sehari-hari.

Dalam proses belajar, penderita akan menemui sejumlah kesulitan, terutama dalam urusan membaca dan menulis. Pada umumnya, gejala ADHD sendiri sudah dapat terlihat ketika anak menginjak usia 12 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan juga tampak sebelum itu, bahkan sejak usia 3 tahun. Kondisi ini dapat dibawa oleh sang anak hingga ketika ia beranjak dewasa. 

Penyebab ADHD

Hingga kini, penyebab pasti dari terjadinya ADHD pada seseorang masih belum diketahui secara pasti. Meskipun begitu, berdasarkan beberapa studi yang dilangsungkan mengenai ADHD, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalaminya. Adapun beberapa kemungkinan penyebab ADHD tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. 

  1. Faktor genetik

Penyebab ADHD yang pertama mungkin dapat disebabkan oleh faktor genetik, dalam artian diwarisi dari orang tua penderita yang juga mengalami ADHD. Hal ini sebagaimana yang telah dibuktikan oleh sebuah studi yang menyebutkan bahwa 1 dari 4 anak dengan ADHD ternyata memiliki kerabat yang memiliki gangguan ADHD. Selain itu, penderita yang merupakan kembar identik juga memiliki risiko yang tinggi mengalami ADHD.

  1. Kelainan pada otak

Faktor penyebab ADHD berikutnya adalah kelainan pada otak. Dalam hal ini, anak dengan ADHD terbukti memiliki perbedaan yang cukup mendasar berkenaan dengan fungsi otak, jika dibandingkan dengan anak normal lainnya. Pada anak dengan ADHD, bahan kimia bernama dopamin cenderung tidak berfungsi dan pada akhirnya menyebabkan anak dengan ADHD berlaku impulsif, hiperaktif, dan sulit berkonsentrasi.

  1. Kondisi selama kehamilan

Terdapat beberapa kebiasaan buruk yang mampu meningkatkan risiko anak yang dikandung mengalami ADHD. Kebiasaan tersebut di antaranya adalah merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang, hingga terpapar racun kimia tertentu seperti yang terdapat dalam pestisida. Beberapa hal tersebut dapat menghambat produksi dopamin, menghambat pertumbuhan otak anak, dan pada akhirnya memicu ADHD.

  1. Didikan orang tua

Memberi teguran dan hukuman kepada anak ketika Ia berbuat salah menjadi salah satu jalan keluar yang banyak diambil oleh para orang tua. Meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi apabila hal tersebut dilakukan dengan terlalu berlebihan, terutama berkaitan dengan kesalahan-kesalahan kecil anak, tidak menutup kemungkinan cara didikan tersebut dapat menjadi pemicu ADHD pada anak.

  1. Lingkungan tempat tinggal

Selama proses tumbuh kembang, memastikan anak tinggal di lingkungan yang sehat merupakan hal yang penting. Pasalnya, kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap gangguan mental anak, termasuk ADHD. Dalam hal ini, lingkungan tempat tinggal anak yang kerap terpapar racun timbal dan polusi dapat meningkatkan risiko ADHD. Selain itu, bahan makanan yang dikonsumsi serta paparan sinar neon yang terlalu sering juga dapat menjadi faktor berikutnya yang mungkin mampu memicu ADHD. 

Nah, demikianlah penjelasan mengenai penyebab ADHD yang perlu Anda ketahui sebagai orang tua. Untuk dapat mencegahnya, tentu Anda perlu menghindari beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena ADHD di atas, seperti menjaga pola hidup sehat selama masa kehamilan, menerapkan pola parenting yang baik, dan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal. 

Apabila anak menunjukkan gejala-gejala mengalami ADHD, sebagai orang tua Anda dapat membawanya langsung ke dokter ahli untuk mendapatkan penanganan dengan segera. Dalam hal ini, penanganan akan dilakukan dengan pemberian obat-obatan tertentu, maupun dengan melakukan psikoterapi. Sebagai orang tua Anda juga akan mendapatkan bimbingan mengenai bagaimana menghadapi anak dengan ADHD, begitupun para pengasuh, guru, dan pihak lainnya yang berhubungan langsung dengan penderita. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Bagaimana Mendeteksi Anak ADHD? Ini Dia Jawabannya

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Low, Keath. 2019. The Causes of Attention-Deficit Hyperactivity Disorder. https://www.verywellmind.com/what-causes-adhd-20465

American Academy of Pediatrics. Causes of ADHD: What We Know Today. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/adhd/Pages/Causes-of-ADHD.aspx

Bhargava, Hansa D. 2021. Attention Deficit Hyperactivity Disorder: Causes of ADHD. https://www.webmd.com/add-adhd/adhd-causes

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang