Mengetahui Seluk Beluk Gangguan Skizofrenia

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 07 Feb 2022

Bagikan

Skizofrenia

Apa yang terbayang dalam pikiran Anda ketika mendengar tentang skizofrenia? Apakah Anda terbayang tentang seseorang dengan kegilaan yang sadis dan suka menyiksa seseorang? Hingga kini, gambaran terhadap penyakit skizofrenia masih sangat negatif. Beberapa di antaranya mungkin mengandung kebenaran, tetapi hal ini tentu tidak bisa digeneralisasi.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai gangguan kejiwaan yang satu ini, ada baiknya Anda mengetahui seluk beluk gangguan skizofrenia berikut. 

 

Pengertian Skizofrenia

Penyakit skizofrenia pada dasarnya dapat dikatakan sebagai sebuah gangguan mental yang cukup parah dan kronis. Gangguan ini sangat memengaruhi bagaimana penderitanya berpikir dan berperilaku. 

Umumnya, mereka yang mengidap penyakit ini kerap mengalami delusi, halusinasi, perubahan sikap, dan kekacauan dalam berpikir. Karena hal ini, penderitanya akan sangat sulit membedakan antara realita dengan pemikiran. 

 

Penyebab Skizofrenia

Meskipun sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti yang mendorong terjadinya skizofrenia, tetapi para peneliti sepakat bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya skizofrenia. Adapun beberapa penyebab tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.  

  1. Faktor genetik

Risiko penyakit skizofrenia akan semakin tinggi apabila keluarga inti Anda mengalami penyakit ini. Bahkan risiko ini akan meningkat menjadi 40% apabila kedua orangtua Anda mengidap penyakit skizofrenia. Selain itu, anak kembar akan memiliki risiko penyakit skizofrenia sebesar 50% apabila salah satu dari mereka mengidap penyakit skizofrenia. 

  1. Faktor lingkungan

Selain faktor genetik, penyebab selanjutnya, yaitu faktor lingkungan. Lingkungan yang dimaksud bisa meliputi lingkungan kerja yang memiliki tekanan yang berat ataupun lingkungan di dalam kandungan yang mengalami kekurangan asupan nutrisi. 

  1. Struktur otak

Perbedaan struktur otak dapat menjadi penyebab mengidap penyakit skizofrenia. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa terdapat perbedaan struktur otak pada orang yang mengidap penyakit skizofrenia  dan yang orang tidak mengidap penyakit ini. Tidak ada hal pasti yang bisa menjelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi. 

  1. Faktor zat kimia pada otak

Di dalam otak terdapat dopamin dan serotonin yang merupakan zat kimia yang berperan dalam mengirim sinyal antara sel-sel di dalam otak. Apabila zat kimia dalam otak ini tidak seimbang maka akan meningkatkan risiko penyakit skizofrenia. 

 

Gejala Skizofrenia

Kapan seseorang dikatakan mengidap penyakit skizofrenia? Sejatinya gejala yang timbul pada penderita skizofrenia akan bervariasi, bergantung kepada jenis skizofrenia yang diderita serta tingkat keparahannya. Meskipun demikian, terdapat beberapa gejala skizofrenia yang paling umum, yakni sebagai berikut.

  • Halusinasi

Penderita skizofrenia pada umumnya merasakan gejala berupa halusinasi. Halusinasi dalam hal ini mencakup aktivitas melihat, mendengar serta merasakan sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada. 

  • Delusi

Selain halusinasi, penderita skizofrenia juga mengalami gejala delusi, di mana penderita akan percaya pada hal yang salah dan tidak sesuai dengan realita. Sebagai contoh, mereka akan merasa bencana alam akan terjadi, merasa dicelakai, dan lain sebagainya, tanpa ada penjelasan dan alasan yang jelas. 

  • Kacau dalam berpikir dan berbicara

Penderita skizofrenia  biasanya akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan berbicara. Hal inilah yang menyebabkan pengidap skizofrenia sering mengucapkan kata yang terdengar membingungkan. Selain itu, pendirian skizofrenia juga akan sulit memahami apa yang Anda katakan saat berbicara dengannya. 

  • Perilaku motorik abnormal tidak bisa diprediksi

Gejala skizofrenia yang satu ini ditunjukkan juga dengan beberapa hal, seperti, misalnya perilaku yang tiba-tiba berubah menyerupai anak kecil, postur tubuh yang tiba-tiba berubah menjadi aneh atau tidak sesuai, sampai tubuh yang bergerak secara berlebih, acak, dan tidak berarti.

  • Gejala negatif

Terjadi penurunan dalam menjalani fungsi sehari-hari, sebagai contoh mengabaikan kebersihan diri, berbicara dalam nada yang datar, tidak menunjukkan ekspresi, dan lain sebagainya. Gejala negatif juga ditunjukkan dengan menurunnya minat untuk bersosialisasi dan melakukan aktivitas harian lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai penyakit skizofrenia yang perlu Anda ketahui. Perlu diketahui bahwa seseorang dengan skizofrenia pada dasarnya akan membutuhkan perawatan seumur hidup, walaupun gejala yang timbul dikatakan sudah mereda. Adapun perawatannya dalam hal ini adalah dengan pengobatan ataupun dengan terapi psiko-sosial, yang melibatkan psikolog, psikiater, perawat, pekerja sosial, dan ahli lainnya dalam memberikan pelayanan.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Baca juga: Kenali Gangguan Obsesif-Kompulsif

 

Referensi

NHS. 2019. Causes - Schizophrenia. https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/schizophrenia/causes/

American Psychiatric Association. What Is Schizophrenia?. https://www.psychiatry.org/patients-families/schizophrenia/what-is-schizophrenia

WHO. 2019. Schizophrenia. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia

Mayo Clinic. Schizophrenia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443

Bagikan artikel ini