Aktivitas berjemur ternyata memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Wabah COVID-19 telah berlangsung selama beberapa bulan diberbagai negara di seluruh pelosok dunia. Namun, keresahan yang ditimbulkannya terus membekas di dalam benak kebanyakan orang.
Penularannya yang begitu cepat dan potensinya untuk menimbulkan kematian menjadi alasan utama kekhawatiran masyarakat terhadap COVID-19.
Hal ini menyebabkan masyarakat meningkatkan adopsi pola hidup dan berbagai kebiasaan yang diharapkan mampu membantu mencegah penularan COVID-19. Salah satu kebiasaan yang cukup banyak diperhatikan penerapannya dalam mencegah penularan COVID-19 adalah dengan berjemur.
Berjemur telah dikenal sebagai aktivitas yang secara tak terduga menuai pro-kontra. Salah satu manfaat berjemur yang banyak diketahui adalah perannya dalam membentuk vitamin D.
Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang penting untuk kesehatan otot dan menjaga kekokohan tulang. Selain itu, vitamin D juga akhir-akhir ini ditemukan memainkan peran penting dalam mengatur respon imun tubuh terhadap penyakit.
Manfaat lain dari berjemur adalah menurunkan risiko kejadian gangguan afektif musiman serta berperan penting dalam pengobatan penyakit kulit kronik seperti psoriasis, eksim, dan vitiligo.
Berjemur juga ditemukan dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, kanker prostat, kanker payudara, dan limfoma. Namun, berjemur juga menuai kontra karena dikaitkan dengan risiko kanker kulit serta memperberat beberapa penyakit meliputi katarak dan lupus.
Baca Juga: Apa Itu Reaktif COVID?
Peran berjemur dalam pembentukan vitamin D yang diketahui memainkan peran dalam mengatur fungsi imunitas tubuh menarik perhatian para peneliti.
Pemberdayaan berjemur untuk memicu pembentukan vitamin D menjadi salah satu senjata tambahan yang diharapkan dapat membantu pengobatan dan pencegahan COVID-19.
Hipotesis tersebut terbukti melalui beberapa penelitian yang menemukan bahwa vitamin D memiliki keterkaitan dengan angka kejadian dan kematian COVID-19.
Terdapat pula studi yang menemukan bahwa keterkaitan yang muncul tersebut dapat berbeda sesuai dengan lokasi geografis, dengan tingkat kesembuhan COVID-19 yang secara signifikan memiliki hubungan dengan kadar vitamin D dalam darah.
Vitamin D diperkirakan memainkan perannya dalam membantu tubuh melawan infeksi COVID-19 melalui kemampuannya dalam mempengaruhi sistem imun serta sistem keseimbangan tekanan darah tubuh yang disebut sebagai sistem renin-angiotensin.
Beberapa studi menemukan bahwa vitamin D yang dikonsumsi melalui suplemen memiliki keterkaitan dengan angka kejadian dan kematian karena COVID-19.
Studi-studi tersebut merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis 10.000 IU/hari selama satu bulan, yang kemudian diikuti dengan suplementasi dengan dosis 5.000 IU/hari setelahnya.
Tujuan utama dari suplementasi ini adalah meningkatkan kadar vitamin D dalam darah agar berada di dalam rentang 40-60 ng/mL. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai potensi efek samping suplementasi vitamin D pada pasien COVID-19.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Vitamin yang Perlu Dikonsumsi Selama Masa Pandemi COVID-19
Referensi:
1. van der Rhee HJ, de Vries E, Coebergh JW. Regular sun exposure benefits health. Med Hypotheses. 2016 Dec 1;97:34–7.
2. Annweiler C, Cao Z, Sabatier J-M. Point of view: Should COVID-19 patients be supplemented with vitamin D? Maturitas. 2020 Oct 1;140:24–6.
3. Biesalski HK. Vitamin D deficiency and co-morbidities in COVID-19 patients – A fatal relationship? NFS J. 2020 Aug;20:10–21.
4. Ghasemian R, Shamshirian A, Heydari K, Malekan M, Alizadeh-Navaei R, Ebrahimzadeh MA, et al. The Role of Vitamin D in The Age of COVID-19: A Systematic Review and Meta-Analysis Along with an Ecological Approach. medRxiv. 2020 Jun 8;2020.06.05.20123554.
5. Grant WB, Lahore H, McDonnell SL, Baggerly CA, French CB, Aliano JL, et al. Evidence that Vitamin D Supplementation Could Reduce Risk of Influenza and COVID-19 Infections and Deaths. Nutrients. 2020 Apr;12(4):988.
Anda mungkin juga tertarik