Beredar kabar bahwa tanaman insulin dapat digunakan untuk melakukan pengobatan diabetes. Diabetes merupakan penyakit kronik yang pada umumnya butuh pengobatan sepanjang hidup. Berbagai pengobatan alternatif muncul dan digadang-gadangkan dapat mengobati diabetes.
Bahkan, beberapa dari metode pengobatan alternatif tersebut dikatakan memiliki khasiat yang menyamai atau bahkan melebihi obat insulin yang diresepkan dokter. Salah satu dari pengobatan alternatif tersebut adalah daun dari tanaman insulin.
Tanaman insulin, atau nama latinnya Costus igneus, merupakan sebuah tanaman yang berasal dari famili Costaceae. Tanaman ini merupakan tanaman obat yang banyak sekali digunakan di Asia Tenggara, dan merupakan tanaman asli dari Indonesia.
Selain di Asia Tenggara, tanaman ini juga dapat ditemukan di Australia, benua Afrika, dan Amerika. Pada negara tertentu, tanaman ini dikenal dengan istilah "tanaman insulin" karena daunnya diyakini berkhasiat dalam mengobati diabetes.
Daun dari tanaman ini memiliki bentuk yang ramping dan panjang serta memiliki bunga kecil berwarna putih. Tinggi dari tanaman ini dapat mencapai 6 inci.
Analisis dari tanaman ini menemukan kandungan berbagai macam zat seperti karbohidrat, protein, triterpenoid, alkaloid, flavonoid, saponin, dan glikosida.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Mengenai Gula Darah Normal
Dalam pengobatannya pada diabetes, bagian daun dari tanaman ini harus di kunyah sebanyak satu helai daun pada pagi hari, dan satu helai lagi pada malam hari selama 30 hari. Daun tersebut diyakini dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes.
Berdasarkan pada beberapa penelitian yang dilakukan pada tikus, ditemukan bahwa klaim tersebut tidak hanyalah bualan belaka. Ditemukan bahwa konsumsi ekstrak daun tanaman insulin dapat menurunkan kadar gula pada tikus yang dibuat diabetes.
Ditemukan bahwa sebuah protein di dalam daun tersebut, yang bernama insulin-like protein (ILP), bekerja dalam menurunkan gula darah dengan meniru mekanisme kerja dari hormon insulin, yang digunakan dalam bentuk suntikan pada pengobatan diabetes secara medis.
Selain itu, ditemukan bahwa ILP juga membantu menjaga sel di dalam pankreas manusia sehingga dapat memproduksi insulin.
Sayangnya, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia untuk mencari tahu apakah konsumsi daun dari tanaman insulin dapat menurunkan kadar gula darah pada manusia dengan diabetes.
Jaringan tubuh binatang laboratorium berbeda dengan tubuh manusia, sehingga pengaruh yang dapat ditimbulkan dapat berbeda atau bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada binatang juga kurang dapat menggambarkan keamanan dari daun tanaman insulin serta efek samping yang mungkin muncul pada manusia.
Sehingga, penggunaan daun tanaman insulin dalam pengobatan diabetes tidak direkomendasikan karena belum terbuktinya khasiat tanaman tersebut pada manusia serta profil keamanannya.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Suntik Insulin dan Manfaatnya Bagi Penderita Diabetes
Referensi:
1. Muthukumar DC, Cathrine DL, Gurupriya S. Qualitative and quantitative phytochemical analysis of Costus igenus leaf extract. J Pharmacogn Phytochem. 2019 Jul 1;8(4):1595–8.
2. Godi S, Tiwari M, Sawkare K, Wasim S, Abbassi A, Kanande N. Costus Igneus and Herbal Drugs Increases the Antidiabetic Activity. Int J Res Eng Sci Manag. 2019 Dec;2(12):490–3.
3. Mathew F, Varghese B. A Review on Medicinal Exploration of Costus igneus: The Insulin plant. Int J Pharm Sci Rev Res. 2019 Feb;54(2):51–7.
4. Chimurkar L, Kale R, Varma S. Evaluation of Costus Igneus on Lipid Profile Status and Anti- Hyperglycemic Activity in Alloxan Induced Diabetic Rats. Int J Res Rev. 2018;5(6):88–93.
5. Hardikar MR, Varma ME, Kulkarni AA, Kulkarni PP, Joshi BN. Elucidation of hypoglycemic action and toxicity studies of insulin-like protein from Costus igneus. Phytochemistry. 2016 Apr 1;124:99–107.
6. Norman GAV. Limitations of Animal Studies for Predicting Toxicity in Clinical Trials: Is it Time to Rethink Our Current Approach? JACC Basic Transl Sci. 2019 Nov 25;4(7):845–54.
Anda mungkin juga tertarik