Benarkah Sunat Bayi Perempuan Diperlukan? Temukan Jawabannya di Bawah Ini

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 20 Nov 2021

Bagikan

Benarkah Sunat Bayi Perempuan Diperlukan? Temukan Jawabannya di Bawah Ini

Pernahkah Anda mendengar sunat bayi perempuan? Mungkin beberapa di antara Anda pernah mendengarnya, karena hal ini merupakan suatu hal yang wajar di beberapa daerah di Indonesia. Namun, bagi Anda yang belum pernah mendengarnya mungkin sedikit heran karena umumnya sunat hanya dilakukan pada anak laki-laki saja. 

Kemudian muncul-lah sebuah pertanyaan, apakah sebenarnya sunat bayi perempuan itu diperlukan?  Untuk menjawab pertanyaan ini, simak terus penjelasan di bawah ini. 

Benarkah sunat bayi perempuan diperlukan?

Jawaban dari pertanyaan perlukah bayi perempuan di sunat, ialah tidak. Pasalnya, tidak ada rekomendasi medis yang mengharuskan bayi perempuan harus di sunat. Sunat bayi perempuan umumnya dilakukan dengan cara memotong kulit penutup (preputium) klitori. Akan tetapi, tidak semua perempuan memiliki kulit penutup klitoris sehingga tidak perlu di potong. 

Bahkan WHO telah menganggap sunat bayi perempuan merupakan suatu tindakan yang melanggar hak asasi perempuan. Tidak hanya itu  bahkan tindakan sunat bayi perempuan memiliki banyak efek negatif bahkan kematian. Di Indonesia sendiri pada awalnya membolehkan sunat bayi perempuan dengan mengeluarkan peraturan mengenai prosedur pelaksanaan sunat pada bayi perempuan. Akan tetapi, pada tahun 2014 Kementerian Kesehatan telah mencabut peraturan yang sebelumnya. Oleh karena itu, saat ini sunat bayi perempuan tidak lagi dianggap sebagai tindakan kedokteran. 

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Luka Sunat Mau Sembuh Berikut Ini!

Efek negatif sunat bayi perempuan

Selain tidak dianjurkan lagi karena tidak semua wanita memiliki preputium, sunat bayi perempuan juga memiliki banyak efek negatif pada anak. Lalu apa saja efek negatif yang bisa timbul tersebut? Simak di bawah ini. 

  1. Rasa sakit 

Pada umumnya sunat bayi perempuan dilakukan tanpa pemberian obat-obatan baik sebelum atau setelah sunat dilakukan. Oleh karena itu, ada kemungkinan anak akan merasa kesakitan pada saat disunat ataupun setelahnya. Selain itu, ada kemungkinan juga terjadinya pendarahan yang serius apabila teknik yang dilakukan tidak tepat. 

  1. Infeksi 

Efek negatif lain yang mungkin bisa muncul yaitu infeksi. Beberapa infeksi yang bisa muncul yaitu, hepatitis B, abscess genital, HIV, dan infeksi saluran kemih. Hal ini dapat terjadi karena, sunat yang dilakukan membuat kerusakan sehingga vagina menjadi mudah robek saat melakukan hubungan seksual dan berisiko tertular penyakit. Selain itu, alat yang tidak steril pada saat penyunatan juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi. 

  1. Masalah pada hubungan seksual

Sunat bayi perempuan juga dapat menyebabkan masalah pada saat berhubungan seksual. Hal ini karena luka pada bagian sunat biasanya akan terasa sakit saat berhubungan seksual. Selain itu, sunat juga akan merusakkan jaringan yang sensitif sehingga menurunkan hasrat seksual. Tidak hanya itu sunat pada perempuan juga dapat membuat vagina menjadi kering  dan tidak elastis sehingga sulit untuk melakukan penetrasi oleh penis. 

  1. Masalah pada menstruasi

Selain masalah pada hubungan seksual, sunat bayi perempuan juga bisa menimbulkan masalah pada masa mendatang, yaitu masalah pada menstruasi. Anak perempuan yang telah disunat biasanya akan mengalami menstruasi yang terasa sakit. Hal ini karena, beberapa perempuan hanya akan memiliki bukaan kecil untuk buang air kecil dan menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit yang lebih lama pada saat menstruasi.

  1. Masalah pada persalinan

Efek negatif dari sunat bayi perempuan yang selanjutnya, yaitu masalah pada saat melakukan persalinan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sunat pada perempuan menyebabkan vagina menjadi tidak elastis lagi sehingga sulit melakukan persalinan. Oleh karena itu, perempuan yang telah disunat biasanya dilakukan operasi pembukaan vagina atau feinfibulasi. Akan tetapi, prosedur ini tetap tidak dapat mengembalikan jaringan yang hilang akibat sunat.

Nah, itulah jawaban dari benarkan bayi perempuan perlu disunat? Dan jawabannya adalah tidak. Ada banyak efek negatif dari pada efek positif yang didapatkan. Oleh karena itu, apabila Anda memiliki anak perempuan dan ingin menyunatnya sebaiknya berpikir dengan matang terlebih dahulu. Anda bisa lebih dalam lagi mempelajari tentang sunat bayi perempuan. Untuk lebih menyakinkan Anda, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Sumber:

WHO. 2020. Female genital mutilation

 

NHS. 2020. Female genital mutilation (FGM).

Bagikan artikel ini