Bahaya Pewangi Dalam Kosmetik

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 06 Aug 2020

Bagikan

Ketahui Apa Itu Fragrance dan Bahayanya Bagi Kulit

Sebagai pengguna kosmetik, tentu kita perlu mengetahui apa itu fragrance atau bahan pewangi. Wangi yang harum terkadang menjadi salah satu pertimbangan kita saat membeli kosmetik. Bukan hanya memanjakan kulit, namun kosmetik yang wangi dapat pula memanjakan indra penciuman.

Sayangnya, keberadaan bahan pewangi di dalam kosmetik ini ternyata tidak melakukan kinerja apapun terhadap kulit sehingga dianggap tidak berguna.

Beberapa jenis bahan pewangi ternyata malah menyebabkan beberapa dampak buruk terhadap kulit, seperti iritasi. Pada dasarnya, bahan pewangi bersifat sebagai alergen yang dapat menyebabkan sensitisasi.

Pewangi dalam kosmetik ditemukan dalam berbagai produk, seperti tabir surya, sabun, shampo, deodoran, pelembab tubuh, perias wajah, dan lain sebagainya.

Apa Itu Fragrance atau Bahan Pewangi?

Kebanyakan bahan pewangi disebut sebagai "fragrance", "perfume", "parfum", "essential oil", atau "aroma". Bahan pewangi didefinisikan sebagai kombinasi kimia yang memberikan bau tertentu, dan berasal dari petroleum maupun bahan-bahan mentah alami lainnya.

Salah satu kekhawatiran Internasional Fragrance Association (IFRA) adalah hubungannya dengan risiko kesehatan seperti kanker, toksisitas, dan alergi.

Menurut sebuah studi pada tahun 2016 di Amerika Serikat, sebagian besar peserta yang terpapar kepada produk dengan pewangi melaporkan adanya migraine, asma, gangguan pencernaan, serta gangguan sistem jantung dan pembuluh darah.

Studi tersebut juga melaporkan bahwa sebagian besar peserta juga tidak mengetahui bahan kimia sebagai pewangi yang digunakan dalam produk tersebut, dan akan berhenti menggunakan produk dengan bahan pewangi ketika mengetahui bahwa itu adalah polutan.

Baca Juga: Bahaya Kontaminasi Logam Berat dalam Kosmetik

Jenis Bahan Pewangi Dengan Risiko Efek Samping

Beberapa bahan pewangi berserta dengan risiko efek sampingnya yang harus diketahui adalah sebagai berikut. Asetaldehida (acetaldehyde) memiliki efek buruk terhadap fungsi ginjal, sistem reproduksi, sistem pernapasan, dan sistem saraf.

Selain itu, asetaldehida juga termasuk ke dalam kategori penyebab kanker. Benzofenon (benzophenone) memiliki hubungan erat dengan gangguan sistem endokrin atau hormon serta keracunan sistem organ.

Beberapa turunan dari zat ini termasuk butylated hydroxyanisole, butylated hidroxytoluene, benzyl salicylate, benzyl benzoate, butoxyethanol, butylphenyl methylpropional, chloromethane, dichloromethane, diethyl phthalate, minyak esensial, eugenyl methyl ether, formaldehyde, ethanolamine, methanol, oxybenzone, propyl, paraben, resorcinol, styrene, titanium dioxide, 1,4-Dioxane, ethylbenzene, dan vinyl acetate.

Dalam memilih kosmetik maupun peralatan perawatan tubuh lainnya, ada baiknya Anda memilih produk berlabel bebas bahan pewangi atau "fragrance-free". Terutama, bila produk itu akan berada pada kulit Anda secara langsung dan dalam waktu yang lama.

Walaupun bahaya ini mengancam semua orang, namun kelompok yang paling terancam adalah wanita hamil dan anak-anak. Maka, perhatikanlah penggunaan produk-produk ini.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Tanda Skincare Cocok Untuk Kulit Anda

 

Referensi:

1. IFRA. IFRA ingredients [Internetp. Geneva: IFRA; 2015 [cited 2020 Jul 5]. Available from: http://www.ifraorg.org/en-us/ingredients#.VW-Cdc-6eUk

2. Steinemann A. Fragranced consumer products: exposures and effects from emissions. Air Quality, Atmosphere & Health. 2016:1-6.

3. NIOSH. Acetaldehide. Washington: CDC; dates unknown [cited 2020 Jul 5]. Available from: https://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0001.html

4. National Toxicology Program. Report on carcinogens, thirteenth edition. Washington: U.S. Department of Health and Human Services; 2014 [ cited 2020 Jul 5]. Available from: http://ntp.niehs.nih.gov/ntp/roc/content/listed_substances_508.pdf

Tag :
Bagikan artikel ini