Tips Kesehatan
Bahaya Gadget bagi Kesehatan Mata
Dari televisi, telepon pintar, hingga tablet, kita seringkali tidak menyadari telah terpaku pada perangkat elektronik selama berjam-jam dalam sehari.
Perangkat elektronik mengeluarkan cahaya biru yang bersinar dari layar. Cahaya ini dikatakan berbahaya bagi kesehatan.
Meskipun eksposur cahaya biru dari layar dapat terbilang kecil dibandingkan dengan jumlah eksposur dari matahari, terdapat kekhawatiran mengenai efek jangka panjang dari paparan layar terutama ketika layar terlalu dekat dengan mata.
Bagaimana cahaya biru buruk bagi kesehatan?
Mata manusia tidak mampu memblokir cahaya biru, sehingga hampir semua cahaya biru yang terlihat akan melewati bagian depan mata (kornea dan lensa) dan mencapai retina, sel-sel yang mengubah cahaya agar otak diproses menjadi gambar.
Paparan sinar biru yang berkelanjutan dari waktu ke waktu dapat merusak sel retina dan menyebabkan masalah penglihatan seperti degenerasi makula yang berkaitan dengan usia.
Hal ini juga dapat menyebabkan katarak, kanker mata, dan sebagainya. Menurut sebuah studi yang oleh National Eye Institute, anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa karena mata mereka menyerap lebih banyak cahaya biru dari perangkat digital dibandingkan orang dewasa.
Paparan sinar biru sebelum tidur juga dapat mengganggu pola tidur karena sinar biru dapat memengaruhi proses tubuh dalam memproduksi melatonin, senyasa yang dibutuhkan untuk mengatur pola tidur.
Pertanyaan berikutnya, apakah cahaya biru berkontribusi terhadap mata lelah (eye strain)?
Cahaya biru merupakan gelombang yang pendek dan berenergi tinggi sehingga lebih mudah untuk tersebar (scattered) dan menyebabkan penurunan fokus kontras terhadap penglihatan.
Hal ini menyebabkan mata berusaha untuk menghasilkan penglihatan yang lebih baik sehingga mata menjadi cepat lelah.
Orang-orang juga cenderung akan kurang berkedip ketika sedang menggunakan perangkat digital. Kebiasaan ini dapat berkontribusi terhadap mata kering dan mata lelah.
Tanda-tanda umum dari mata lelah antara lain sakit kepala, penglihatan kabur, serta sakit leher dan bahu. Menurut survei di Amerika, 27% hingga 35% orang Amerika melaporkan mengalami salah satu gejala ini setelah menggunakan perangkat elektronik.
Sumber:
https://www.nhs.uk/
Anda mungkin juga tertarik