Atelektasis adalah kolapsnya lobus paru atau seluruh paru. Hal ini disebabkan oleh alveoli yang mengempis atau terisi cairan. Pneumotoraks dan hematotoraks menjadi penyebab paling sering. Dua hal ini dapat terjadi karena adanya proses penekanan oleh udara atau darah. Paru yang kolaps berarti tidak ada pertukaran udara dalam alveoli atau bisa disebut juga dengan paru-paru mengempis.
Baca juga: Seluk Beluk Fungsi Paru-Paru Dalam Tubuh Manusia
Atelektasis sering kali disebabkan oleh adanya sumbatan berupa tumor, infeksi, benda asing, atau lendir pada saluran pernapasan. Sumbatan dapat terjadi di daerah trakea, bronkus, atau bronkiolus.
Baca juga: Salah Satu Organ dalam Sistem Pernapasan, Ini Fungsi Trakea yang Perlu Anda Ketahui
Penyebab:
Pneumotoraks, yaitu berkumpulnya udara di bagian rongga pleura.
Efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di lapisan pleura.
Cedera pada jaringan paru-paru.
Komplikasi penyakit paru-paru.
Efek samping operasi paru-paru.
Luka pada dada yang menimbulkan nyeri dada saat bernapas.
Infeksi paru atau pneumonia.
Tumor dada atau kanker paru.
Gejala penyakit atelektasis pada anak-anak sulit diprediksi lebih awal karena tidak ada gejala spesifik yang muncul, sehingga kondisi atelektasis terkadang terlambat untuk diterapi.
Sulit bernapas.
Nyeri dada ketika bernafas atau batuk.
Napas terengah-engah.
Denyut jantung meningkat (takikardia).
Terjadi kebiruan pada kulit, bibir, ujung jari (sianosis).
Tekanan darah rendah (hipotensi).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan berupa rontgen, bronkoskopi. Tujuan melakukan bronkoskopi adalah sebagai alat diagnostik maupun terapeutik. Bronkoskopi diagnostik bertujuan untuk mengambil sekret bronkus sebagai pemeriksaan kultur dan pemeriksaan biopsi jaringan terhadap kecurigaan atelektasis yang disebabkan oleh keganasan.
Pada pasien yang memiliki penyakit atelektasis ringan, tidak perlu diberikan pengobatan karena penyakit akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika pasien mendapati atelektasis dengan kondisi yang berat, maka pengobatan sangat perlu untuk dilakukan meliputi pemberian antibiotik, fisioterapi dinding dada, operasi, humidifikasi, dan hidrasi. Bronkoskopi terapeutik juga dapat dilakukan untuk ekstraksi benda asing, pengambilan plak mukus bronkus dan bronkoskopi lavage yang dilakukan jika didapatkan atelektasis dengan banyak sekret mukopurulen.
Fisioterapi dilakukan saat pasien memiliki atelektasis yang disebabkan karena komplikasi pasca operasi untuk membantu paru-paru berfungsi dengan normal. Fisioterapi ini mengajarkan pasien beberapa teknik yang benar seperti, teknik batuk, teknik menarik napas, melakukan terapi ketukan pada dinding dada serta memosisikan kepala lebih rendah dari tubuh.
Operasi akan dilakukan untuk pasien atelektasis yang disebabkan oleh sumbatan lendir pada saluran napas, tumor ataupun kanker. Penanganan atelektasis ini dapat dilakukan dengan menyedot cairan mukosa dengan selang suction. Biasanya operasi atelektasis dikombinasikan dengan kemoterapi dan radioterapi.
Sebagian pasien yang memiliki atelektasis dilakukan pengobatan dengan memberikan obat-obatan oleh dokter dalam membantu proses pengobatan dan penyembuhan atelektasis. Obat-obatan yang diberikan dapat berupa bronkodilator, antibiotik dan mukolitik.
Segera untuk periksa ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, lakukan terapi dan obat sesuai dengan anjuran dokter.
Baca juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.
Fadhilah. 2017. Penatalaksanaan Fisioterapi Kasus Atelektasis Pada Anak Cerebal Palsy Dengan Modalitas Ir, Chest Therapi Dan Metode Ndt Di Ypac Surakarta. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 31(2).
Novialdi dkk. 2015. Aspirasi Benda Asing Paku dengan Komplikasi Atelektasis Paru dan Aspirasi Benda Asing Jarum Pentul Tanpa Komplikasi. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2).
Sukartini dkk. 2007. Latihan Nafas Modifikasi Meniup Balon Terhadap Pengembangan Paru Pada Pasien Hematothoraks Dan Pneumothoraks. Jurnal Ners, 2(1).
Nurmayanti dkk. 2019. Pengaruh Fisioterapi Dada, Batuk Efektif Dan Nebulizer Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Dalam Darah Pada Pasien Ppok. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1).
Anda mungkin juga tertarik