Apakah Alergi Makanan Dapat Dicegah Sejak Dini?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 22 Dec 2020

Bagikan

Apakah Alergi Makanan Dapat Dicegah Sejak Dini?

Beberapa keadaan medis, seperti alergi makanan dapat membatasi kemampuan seseorang untuk mengonsumsi makanan sehingga pilihan makanan menjadi lebih terbatas.

Kemampuan untuk mengonsumsi makanan apapun tanpa dibatasi oleh keadaan medis merupakan salah satu anugrah yang seringkali dianggap remeh.

Apa Itu Alergi Makanan?

Alergi makanan merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya reaksi alergik sebagai respon terhadap konsumsi dari makanan tertentu yang bersifat spesifik.

Adanya alergi makanan tentunya dapat menurunkan kualitas hidup karena seseorang harus menjadi lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, apalagi pada kasus alergi berat yang mampu menimbulkan reaksi alergik berat yang dapat mengancam jiwa.

Pencegahan Alergi Makanan

Sebagai salah satu upaya untuk memerangi alergi makanan, kemampuan dalam mencegah terjadinya alergi makanan menjadi salah satu pertanyaan yang paling banyak diteliti oleh para ahli alergi anak dan imunologi anak.

Adanya kapasitas untuk mencegah terjadinya alergi makanan tentu akan menjadi bentuk penatalaksanaan yang paling efektif. Berbagai penelitian yang telah dilakukan dalam topik tersebut menemukan banyaknya bukti yang bersifat saling bertentangan satu dengan yang lainnya.

Terdapat bukti yang menemukan bahwa upaya pencegahan alergi makanan pada anak sudah dimulai sejak anak masih dalam kandungan melalui makanan yang dikonsumsi ibu.

Namun, bukti yang diperoleh terkait hal tersebut masih belum cukup kuat karena tidak ditemukan oleh studi lainnya. Namun, konsumsi suplemen minyak ikan oleh ibu pada saat sedang hamil ditemukan dapat mengurangi intensitas reaksi terhadap telur pada bayinya kelak.

Baca Juga: Mengenal Alergi Kacang Tanah dan Penanganannya

Strategi yang cukup menjanjikan adalah dengan menjaga asupan ASI yang optimal sejak bayi. Ditemukan bahwa bayi yang dapat mengonsumsi ASI baik berupa ASI eksklusif ataupun noneksklusif selama minimal enam bulan memiliki risiko alergi makanan yang lebih rendah pada usia-usia selanjutnya.

Pada bayi yang tidak dapat mengonsumsi ASI, konsumsi susu hidrolisat diduga memiliki fungsi protektif terhadap alergi makanan.

Strategi-strategi lain seperti penundaan konsumsi makanan padat, konsumsi susu berbasis kedelai atau konsumsi susu sapi, vaksinasi BCG tambahan, konsumsi suplemen minyak ikan oleh anak, dan kontrol diet pada saat hamil tidak terbukti dapat menurunkan risiko alergi makanan pada anak

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, belum terdapat suatu metode tertentu yang dapat memberikan kepastian tinggi dalam upaya mencegah alergi makanan pada anak.

Namun, asupan ASI ditemukan memiliki keterkaitan dengan risiko alergi makanan pada anak kelak. Oleh karena itu, optimalkan konsumsi ASI pada anak untuk membantu mengurangi risiko alergi makanan.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Cetirizine, Sahabat Penderita Alergi

 

Referensi:

1. Grimshaw K, Logan K, O’Donovan S, Kiely M, Patient K, Bilsen J van, et al. Modifying the infant’s diet to prevent food allergy. Arch Dis Child. 2017 Feb 1;102(2):179–86.

2. Silva D de, Geromi M, Halken S, Host A, Panesar SS, Muraro A, et al. Primary prevention of food allergy in children and adults: systematic review. Allergy. 2014;69(5):581–9.

3. Perkin MR, Togias A, Koplin J, Sicherer S. Food Allergy Prevention: More Than Peanut. J Allergy Clin Immunol Pract. 2020 Jan 1;8(1):1–13.

Tag :
Bagikan artikel ini