Yuk, Pahami Cara Merawat Luka Diabetes

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 23 May 2021

Bagikan

Yuk, Pahami Cara Merawat Luka Diabetes

Merawat luka diabetes merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan sendiri. Luka diabetes menjadi salah satu komplikasi diabetes. Luka pada pasien diabetes sulit sembuh. Apabila tidak ditangani dengan serius, luka diabetes dapat berujung pada amputasi. Data menunjukkan sekitar 15 persen penderita diabetes dengan luka harus diamputasi. Karena itulah, penderita diabetes perlu tahu mengenai perawatan luka diabetes.


Penyebab timbulnya luka diabetes


Luka pada penderita diabetes dapat timbul di bagian tubuh manapun. Akan tetapi, kaki merupakan daerah yang paling sering mengalami cedera. Luka pada kaki penderita diabetes (ulkus kaki) dapat timbul karena faktor-faktor berikut.

  • Kadar gula darah tinggi

Penderita diabetes mengalami gangguan pada hormon insulin yang berfungsi untuk memindahkan gula (glukosa) dari darah ke dalam sel. Akibatnya, kadar gula darah pun meningkat.


Tingginya kadar gula darah menyebabkan sel kekurangan oksigen dan nutrisi. Selain itu, hal ini juga dapat mengganggu fungsi sel imun dan meningkatkan peradangan pada sel-sel tubuh. Karena itulah, penderita diabetes mengalami penyembuhan luka yang lambat. 

  • Kerusakan pada saraf (neuropati)

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak sel-sel saraf dan pembuluh darah. Kerusakan ini menyebabkan penderita diabetes kehilangan sensasi, termasuk sensasi rasa nyeri. Penderita pun tidak merasa sakit ketika mengalami luka sehingga luka lebih sering terjadi.

  • Sirkulasi darah yang buruk

Penderita diabetes juga sering mengalami gangguan pembuluh darah, yaitu penyempitan pembuluh darah pada anggota gerak tubuh. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga menyebabkan pengentalan sel darah merah. Hal ini mengganggu sirkulasi darah yang berperan dalam penyembuhan luka.

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh

Pada penderita diabetes, terjadi penurunan jumlah dan fungsi sistem imun. Kurang berfungsinya sistem imun meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan luka pada penderita diabetes.


Selain itu, infeksi pada penderita diabetes juga terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi menjadi sumber makanan bagi mikroba.


  • Penyebab lainnya

Di luar diabetes itu sendiri, faktor lain juga dapat memengaruhi luka pada penderita diabetes, misalnya kebiasaan merokok, kelainan pada bentuk kaki, konsumsi obat-obatan penekan sistem imunitas, dan alas kaki yang tidak sesuai.


Komplikasi akibat luka diabetes


Apabila tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi infeksi pada luka diabetes. Infeksi yang tak kunjung sembuh dapat menyebar ke jaringan otot dan tulang sekitar luka. Hal ini dikenal dengan istilah osteomielitis. 


Infeksi dapat menjadi semakin parah dan menyebar ke daerah yang lebih luas sehingga menimbulkan gangren. Gangren merupakan penyebab utama dilakukannya amputasi pada penderita diabetes.


Pada kondisi yang lebih ekstrem, infeksi dapat menyebar melalui darah dan memengaruhi seluruh tubuh. Kondisi ini dinamakan sepsis. Sepsis dapat berakibat fatal, bahkan mungkin menyebabkan kematian.


Mengatasi dan mencegah luka diabetes


Untuk mencegah timbulnya luka diabetes, kamu dapat melakukan perawatan sebagai berikut:

  • Mengontrol gula darah

Penderita diabetes terkontrol, yaitu memiliki kadar gula darah yang normal, memiliki risiko timbulnya luka yang lebih kecil dibandingkan pasien diabetes tidak terkontrol. Untuk mencapai diabetes terkontrol, lakukan gaya hidup sehat dan minum obat-obatan yang diberikan secara teratur.

  • Memeriksa adanya luka secara rutin

Menemukan keberadaan luka lebih awal dapat mencegah komplikasi dan infeksi. Lakukan pemeriksaan luka secara rutin, terutama pada kaki. Kamu dapat melakukan pemeriksaan mandiri setiap hari dan melakukan kontrol teratur dengan dokter.

  • Mengurangi paparan tekanan, terutama pada daerah yang luka

Adanya tekanan dapat menimbulkan dan memperparah luka. Sebaiknya, hindari berjalan tanpa menggunakan alas kaki, terutama apabila terdapat luka.

  • Melakukan perawatan kaki

Perawatan dapat dilakukan dengan membersihkan kaki secara teratur, mengeringkan kaki sebelum memberikan pelembab, dan menggunting kuku dengan berhati-hati.

  • Gunakan sepatu yang nyaman

  • Menghilangkan jaringan mati

Pada luka diabetes, sering ditemukan jaringan-jaringan sisa atau mati. Hal ini meningkatkan risiko infeksi. Dokter akan membantu kamu mengangkat jaringan mati.

  • Mengganti penutup luka secara berkala

Rutin mengganti penutup luka akan menjaga kelembaban dan mengurangi risiko infeksi. Kamu akan diberitahu oleh dokter mengenai cara merawat luka.


Kapan harus ke dokter?


Kamu dapat pergi ke dokter apabila khawatir dan ingin tahu bagaimana cara merawat luka yang timbul. Kamu sebaiknya segera pergi ke dokter apabila mengalami kondisi luka di bawah ini:

  • Sensasi tersengat

  • Sensasi terbakar

  • Hilangnya sensasi

  • Nyeri yang tak kunjung hilang

  • Pembengkakan

Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.

Baca Juga: Tips Menjaga Kadar Gula Darah Selama Bulan Puasa


Referensi:

  1. https://www.apma.org/diabeticwoundcare

  2. https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-wound-healing#see-your-doctor

  3. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320739#outlook

  4. https://certifiedfoot.com/healing-tips-for-diabetic-wound-care-and-ulcers-of-the-foot/

Bagikan artikel ini