Tips Menjaga Kadar Gula Darah Selama Bulan Puasa

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 23 Apr 2021

Bagikan

Saat puasa, kita diharuskan untuk menahan rasa lapar dan haus selama belasan jam. Hal ini menyebabkan banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh karena proses metabolisme menyesuaikan tubuh yang sedang berpuasa. 


Kadar gula darah menjadi salah satu komponen tubuh yang turut berubah. Perubahan ini memang sesuatu yang lumrah karena tidak ada asupan makanan dan tubuh dalam mode hemat energi.

Namun, kadar gula darah yang menurun merupakan masalah bagi penderita diabetes. Gula darah yang tidak terkontrol dan terkendali dengan baik dapat menyebabkan efek samping atau komplikasi yang tidak diinginkan oleh penderita diabetes.

Simak tips di bawah ini agar kadar gula darah kamu tetap stabil di bulan puasa, ya!

1. Pilih menu makanan saat sahur dan berbuka puasa dengan bijak dan tepat

Pemilihan makanan yang dikonsumsi selama bulan puasa sangatlah penting untuk diperhatikan. Berikut adalah panduan nutrisi yang dapat kamu ikuti:

  • Karbohidrat

Karbohidrat sederhana seperti gula dan madu perlu dihindari sebagai menu makanan kita. Sebagai gantinya, kamu dapat memilih buah-buahan sebagai menu berbuka dan penutup saat sahur. 

Sementara itu, karbohidrat saat makan utama yang sehat adalah karbohidrat yang mengandung serat, seperti nasi merah atau gandum. Nasi putih mengandung kadar gula yang lebih tinggi.

  • Protein

Protein, yang umumnya didapatkan dari lauk, dianjurkan untuk dipenuhi dengan mengkonsumsi ikan, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah hindari makanan yang digoreng.
Sebaiknya, olah lauk dengan teknik merebus atau memanggang. Hindari juga lauk yang mengandung lemak jahat.

  • Lemak

Agar mendapatkan lemak yang baik untuk kesehatan (lemak tak jenuh), gunakan minyak yang mengandung lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak palem, dan minyak kanola.
Hindari mentega karena mentega mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang tinggi.

  • Air

Air memang diperlukan untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama puasa dan mendukung proses metabolisme dalam tubuh. Namun, jangan sampai kamu mengonsumsi banyak minuman manis, ya!
Apalagi minuman-minuman kemasan yang mengandung pemanis dan pengawet buatan. Kamu dapat meningkatkan konsumsi air putih setelah sahur ataupun saat pertama kali berbuka puasa. 


2. Mengatur porsi makan

Sebaiknya orang dengan diabetes diskusi terlebih dahulu dengan dokter mengenai rencana porsi makanan saat puasa. Kamu perlu menyesuaikan porsi makan dengan kebutuhan kalori per hari.

Pengaturan porsi makan sangat berpengaruh pada perubahan kadar gula darah di dalam tubuh. Berikut adalah pedoman standar porsi makan sehat yang bisa kamu ikuti:

  • Karbohidrat

Karbohidrat harus dikonsumsi sebanyak 45-50% total kebutuhan kalori (minimal 130 gram karbohidrat dalam satu hari).

  • Protein

Protein diperlukan dalam jumlah 20-30% dari total kalori per hari.

  • Lemak

Kebutuhan lemak harus dipenuhi kurang dari 35% dari total kalori dalam satu hari.

  • Serat

Serat dianjurkan dikonsumsi sekitar 20-35 gram setiap harinya.


3. Aktivitas tambahan yang bisa dilakukan

Selain mengatur komponen dan porsi makan harian pada sahur dan buka puasa, terdapat beberapa kegiatan yang dapat kamu perhatikan dan lakukan untuk mengontrol kadar gula darah. 

  • Olahraga saat puasa dianjurkan untuk penderita diabetes, asalkan tidak dilakukan saat menjelang berbuka. Risiko hipoglikemia cukup tinggi jika olahraga dilakukan sebelum berbuka puasa.

  • Sahur sebaiknya dilakukan di dekat waktu imsak agar gula darah tetap stabil saat puasa.

  • Uji kadar gula darah dapat dilakukan sebelum sahur, tengah hari, sebelum berbuka, dan dua jam setelah berbuka puasa. Jika kadar gula terlalu rendah (<70 mg/dL), segera batalkan puasa dan konsultasikan ke dokter.

  • Apabila kamu perlu menyuntikkan insulin atau mengonsumsi obat, diskusikan terlebih dahulu jadwal pemberian obat dengan dokter dan pertimbangan-pertimbangan lainnya sebelum kamu memutuskan untuk puasa.


    Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.


    Referensi

    Mims Indonesia

Bagikan artikel ini