Tips Kesehatan
Pahit mungkin adalah kata yang dapat menggambarkan salah satu tanaman obat yang disebut Sambiloto. Meskipun begitu, rasanya yang pahit tidak menurunkan kepopuleran tanaman ini karena manfaat untuk kesehatan yang diberikan jika mengonsumsinya. Diperkirakan sekitar dua pertiga penduduk sangat bergantung pada tanaman obat dan praktisi tradisional di negara berkembang sebagai kesehatan primer.
Sambiloto digunakan untuk mengatasi infeksi tenggorokan dan amandel, flu biasa, jenis penyakit radang usus, osteoatritis, dan masih banyak lagi. Menarik, bukan? Mari simak terus penjelasan detailnya berikut ini.
Sambiloto merupakan tanaman asli dari negara-negara Asia Selatan, seperti Sri Lanka dan India yang daun dan batangnya digunakan untuk membuat obat tradisional. Dikenal juga sebagai Andrographis Paniculata Wall di seluruh dunia dan merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang popular digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, seperti, tekanan darah tinggi, kanker, bronkitis, maag, diabetes, kusta, penyakit kulit dan masih banyak lagi selama berabad-abad di benua Asia, Afrika, dan Amerika.
Walaupun ini belum terbukti, beberapa orang pernah mengklaim bahwa Sambiloto menghentikan epidemi flu di India pada tahun 1919. Sampai sekarang, Sambiloto sering digunakan untuk mencegah juga mengobati pilek dan flu. Sambiloto juga dikatakan bertindak sebagai penguat kekebalan tubuh secara alami. Ramuannya juga sudah digunakan untuk kondisi lainnya.
Ada banyak tanaman obat yang dikatakan dapat menjadi antivirus Covid 19, salah satunya adalah Sambiloto. Hal ini karena Sambiloto dipercaya dapat mengurangi, bahkan mengobati demam, batuk, dan sakit tenggorokan yang biasanya menjadi gejala dari infeksi virus Corona.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Sambiloto dengan dosis tinggi bekerja sebaik obat dengan kandungan Tylenol setelah kurang lebih 3 sampai 7 hari pengobatan. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Sambiloto, gingseng siberia, licorice, dan schisandra dapat mengurangi panjang, tingkatan, dan jumlah keparahan serangan demam pada anak-anak.
Sambiloto juga dikatakan memiliki sifat antivirus sehingga dapat dipertimbangkan untuk ikut mengobati pasien Covid 19. Namun, masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari Sambiloto ini sebagai antivirus Covid 19.
Sambiloto paling banyak digunakan untuk membantu mengelola gejala flu dan pilek, serta bertindak juga sebagai penguat kekebalan tubuh. Selain itu juga digunakan untuk mengobati alergi, penyakit jantung, anoreksia, parasit, masalah hati, bisul, penyakit kulit, infeksi sinusitis, dan HIV. Namun, faktanya belum banyak mendapat dukungan secara ilmiah, kecuali beberapa manfaat kesehatan seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Berdasarkan yang didapatkan dari penelitian pada tahun 2017, bila dibandingkan dengan herbal lain atau pun perawatan standar, Sambiloto tampaknya bermanfaat untuk menghilangkan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut. Herbal ini ditemukan dapat mempersingkat durasi sakit tenggorokan dan batuk bila dibandingkan dengan perawatan standar.
Tanaman obat ini dapat membantu mengurangi kelelahan pada orang yang mengidap klerosis ganda. Mereka yang menggunakan Sambiloto selama 12 bulan mengalami penurunan yang signifikan pada keparahan kelelahan jika dibandingkan dengan peserta yang menggunakan plasebo. Untuk tingkat inflamasi, tingkat kekambuhan, atau status kecacatan tidak ada perbedaan yang signifikan.
Ekstrak dari sambiloto dianggap lebih unggul daripada plasebo dalam menginduksi sebuah tanggapan atau remisi. Hasil penelitian ini didapatkan setelah APT atau kepanjangan dalam Bahasa Indonesianya Farmakologi dan Terapi Pencernaan, menganalisis 21 studi yang diterbitkan sebelumnya tentang penggunaan obat herbal dalam mengobati colitis ulseratif dan Crohn.
Itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika kita mengonsumsi Sambiloto. Ibaratnya lebih baik menelan kejujuran yang pahit daripada bahagia di tengah puing-puing kebohongan yang mudah runtuh. Begitu pula dengan ini, lebih baik merasakan betapa pahitnya Sambiloto kemudian merasakan manfaat kesehatannya.
Meskipun begitu, penggunaannya pun tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena ada juga peluang untuk merasakan efek samping seperti sakit kepala, kelelahan, alergi, dan efek samping lainnya. Ada baiknya untuk tetap ke dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan terbukti secara ilmiah. Penggunaan tanaman herbal bisa untuk bentuk usaha lain kita agar bisa sembuh juga. Salam sehat!
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Wong, C. 2021. The Health Benefits of Andrographis. https://www.verywellhealth.com/can-andrographis-boost-immune-function-89538
RxList. 2021. Andrographis. https://www.rxlist.com/andrographis/supplements.htm
Okhuarobo, A., dkk. 2014. Harnessing the medicinal properties of Andrographis paniculata for diseases and beyond: a review of its phytochemistry and pharmacology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4032030/
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Anda mungkin juga tertarik