DETEKSI GEJALA STROKE MENGGUNAKAN SMARTPHONE

Ditinjau oleh Harianus Zebua • 02 May 2023

Bagikan

Semakin Canggih, Smartphone dapat Deteksi Stroke

Sebuah penelitian baru-baru ini menggambarkan sebuah aplikasi smartphone bernama FAST.AI yang menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi gejala stroke secara real-time. Aplikasi ini dapat membantu orang mengenali gejala stroke secara dini dan meningkatkan peluang pemulihan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 795.000 orang di AS mengalami stroke setiap tahunnya, dan sekitar 610.000 adalah stroke pertama. CDC juga memperkirakan bahwa kematian akibat stroke terjadi setiap 3,5 menit.

Aplikasi FAST.AI dimiliki oleh Neuronics Medical dan memanfaatkan pembelajaran mesin untuk meningkatkan perawatan stroke. Aplikasi ini menggunakan video untuk mengenali ketidaksimetrisan wajah, sensor untuk menentukan kelemahan lengan, dan rekaman suara untuk mengidentifikasi perubahan bicara, yang dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami gejala stroke.

Menurut Asosiasi Stroke Amerika, pemberian obat peluntur bekuan harus dilakukan dalam waktu tiga jam setelah munculnya gejala. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pasien stroke yang diobati dalam waktu 90 menit setelah gejala mereka muncul hampir tiga kali lebih mungkin untuk pulih dengan sedikit atau tanpa cacat dibandingkan dengan mereka yang menerima perawatan lebih dari 90 menit setelah gejala dimulai.

Untuk memvalidasi FAST.AI, para peneliti melakukan pengujian yang melibatkan hampir 270 pasien yang telah didiagnosis dengan stroke akut. Dari populasi ini, aplikasi tersebut dapat secara akurat mendeteksi asimetri wajah yang terkait dengan stroke pada hampir semua pasien dan mengidentifikasi kelemahan lengan pada lebih dari dua pertiga kasus. Namun, para peneliti mencatat satu keterbatasan dari studi ini: kenyataan bahwa ahli saraf yang melakukan pemeriksaan bukan keluarga atau pengasuh.

Aplikasi mHealth membantu melengkapi perawatan klinis dalam berbagai cara. Penelitian dari Juli 2022 menunjukkan bahwa para peneliti di Stanford Medicine dapat menggunakan aplikasi smartphone untuk mendeteksi kemungkinan kasus kanker kulit pada pasien lanjut usia. Para peneliti menguji aplikasi ini untuk mengatasi penurunan kunjungan ke klinik dermatologi pada orang dewasa yang lebih tua selama pandemi COVID-19, yang juga menyebabkan lebih sedikit diagnosis kanker kulit.

Dikenal sebagai SkinIO, aplikasi ini memberikan gambaran lesi yang berpotensi kanker kulit kepada dokter kulit, memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk meninjau gambar dan memesan pengujian untuk kasus yang membutuhkan.

AIDO HEALTH dapat membantu meningkatkan efisiensi fasilitas kesehatan Anda dengan penyediaan sistem informasi manajemen rumah sakit, klinik, laboratorium dan apotek Anda!

Referensi

www.mhealthintelligence.com

Bagikan artikel ini