Proses lahiran secara Normal Setelah Operasi Caesar, Prosedur VBAC Adalah?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 15 Feb 2022

Bagikan

Prosedur VBAC

VBAC adalah suatu prosedur melahirkan secara normal apabila sebelumnya pernah menjalani prosedur melahirkan melalui operasi caesar atau c-section. Mungkin banyak dari ibu hamil yang ingin melahirkan secara normal disebakan berbagai faktor, mulai dari proses penyembuhan yang lebih cepat, atau ingin merasakan sensasi melahirkan secara normal. Namun apakah hal  tersebut bisa dilakukan? 

Mungkin ibu yang pernah melahirkan secara caesar akan berpikir bahwa tidak akan pernah bisa lagi merasakan melahirkan secara normal. Akan tetapi ternyata ibu yang pernah melahirkan caesar, juga bisa melahirkan normal di kehamilan selanjutnya melalui VBAC.

Apa itu VBAC?

VBAC adalah vaginal birth after caesarean atau melahirkan normal setelah operasi  caesar. Prosedur ini memungkinan para ibu yang pernah melahirkan melalui operasi caesar, akan bisa melahirkan dengan normal di kehamilan selanjutnya. Bahkan tingkat keberhasilan VBAC cukup tinggi. Seperti yang dilansir oleh WebMD, bahwa tingkat keberhasilan proses VBAC adalah 75%. Tidak hanya itu, tingkat komplikasi prosedur VBAC juga lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang melahirkan melalui operasi caesar di kehamilan kedua. 

Siapa yang boleh dan tidak boleh melakukan VBAC?

Akan tetapi, tidak semua ibu hamil bisa melakukan VBAC pada kehamilan yang selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah ibu hamil bisa melakukan prosedur VBAC di kehamilan kedua. Lantas siapa saja yang boleh dan tidak boleh melakukan VBAC? Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil boleh atau tidak melakukan  prosedur VBAC.

  1. Ibu hamil boleh melakukan VBAC

  • Memiliki bekas sayatan operasi caesar dengan bentuk horizontal yang lebih rendah di  bawah perut. 

  • Sedang mengandung 1 bayi dan hanya sekali operasi caesar dengan sayatan horizontal. 

  • Mengandung bayi kembar dan pernah melakukan operasi caesar namun dengan sayatan horizontal. 

  • Tidak pernah melakukan operasi berat pada rahim misalnya miomektomi. 

  • Memiliki tulang panggul yang cukup besar, untuk memungkinkan bayi keluar dengan mudah.

  • Tidak pernah mengalami rahim robek pada kehamilan yang sebelumnya. 

  • Tidak memiliki kondisi medis tertentu yang dapat membuat vagina berisiko seperti fibroid atau plasenta previa. 

  • Kepala bayi berada di bawah.

  • Berada badan bayi tidak terlalu besar atau normal.

  1. Ibu hamil yang tidak boleh melakukan VBAC

  • Memiliki bekas sayatan caesar dengan bentuk vertikal. 

  • Pernah melakukan operasi caesar lebih dari satu kali. 

  • Pernah mengalami robek rahim pada kehamilan yang sebelumnya.

  • Pernah menjalani operasi berat pada rahim seperti miomektomi.

  • Hamil pada kondisi berat badan yang berlebih. 

  • Hamil pada usia yang terlalu tua.

  • Sedang mengandung bayi kembar tiga atau pun lebih. 

  • Berat badan bayi yang terlalu besar atau lebih dari 4 kg. 

  • Memilioki usia kandungan yang lebih dari 40 minggu. 

Itulah beberapa kondisi yang membuat apakah seorang ibu hamil bisa melakukan prosedur VBAC pada kehamilan yang selanjutnya. Apabila Anda ingin melakukan prosedur ini, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu. 

Kelebihan prosedur VBAC

Lalu apa manfaat melakukan prosedur VBAC? Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan apabila menjalani prosedur VBAC.

  • Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca melahirkan relatif lebih cepat.

  • Mengurangi risiko pada kehamilan yang selanjutnya. 

  • Memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah.

  • Memberikan kesempatan pada ibu hamil untuk merasakan kelahiran secara normal. 

Risiko Prosedur VBAC

Setiap tindakan medis tentu memiliki risiko, begitu juga dengan prosedur VBAC. Walaupun sebelumnya disebutkan komplikasi yang disebabkan prosedur ini lebih rendah dibandingkan dengan operasi caesar, tetapi tetap memiliki kemungkinan tersebut. Risiko terburuk yang bisa disebabkan oleh proseder VBAC adalah kegagalan melalui persalinan normal dengan sempurna. 

Kegagalan ini bisa menyebabkan ruptur uteri atau rahim robek karena bekas sayatan operasi caesar kembali terbuka. Apabila terjadi kondisi seperti ini, maka dokter akan melakukan tindakan operasi caesar untuk mencegah komplikasi yang lebih parah seperti infeksi, pendarahan, dan bayi cacat. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, operasi histerektomi atau pengangkatan rahim harus dilakukan.

Nah itulah dia beberapa informasi mengenai seluk beluk VBAC. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin merasakan kelahiran normal di kehamilan selanjutnya. Selalulah berkonsultasi dengan dokter apabila ingin menjalani prosedur VBAC ini. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Calon Ibu Wajib Tahu! Ini Dia Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang
Referensi

ACOG. 2019. Vaginal Birth After Cesarean Delivery (VBAC). https://www.acog.org/womens-health/faqs/vaginal-birth-after-cesarean-delivery?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=int

American Pregnancy Association. Vaginal Birth After Cesarean: VBAC:. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/vaginal-birth-after-cesarean/

Mayo Clinic. 2020. Vaginal birth after cesarean (VBAC). https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vbac/about/pac-20395249

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang