Tips Kesehatan
Sering digunakan untuk petunjuk kondisi kesehatan, banyak yang belum mengetahui agregasi trombosit. Pernahkah Anda mendengar istilah agregasi trombosit atau mungkin ini kali pertama Anda mendengar istilah tersebut?
Agregasi trombosit adalah alat yang dapat menunjukkan kemampuan darah untuk menggumpal, apakah kurang, normal, atau lebih. Sehingga dikatakan bahwa jika Anda mengenal agregasi trombosit lebih dalam, maka dapat membantu untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda. Bila Anda memiliki agregasi trombosit yang berlebih atau hiper, maka darah akan cepat menggumpal. Dimana hal ini akan meningkatkan risiko Anda terkena stroke bahkan jantung. Dikarenakan adanya kerusakan pada bagian dalam saluran, yang tersumbat oleh trombosit atau bisa disebut juga platelet. Hiperagregasi terdapat pada 2 bagian yaitu sel darah merah dan trombosit.
Banyak gejala yang diakibatkan darah kental, semua organ bisa terkena dampaknya. Misalnya, pada mata maka bisa menyebabkan pandangan menjadi kabur, bahkan kebutaan karena adanya sumbatan. Beberapa gejala yang biasa ditemukan adalah kejang, sakit kepala, nyeri kepala migrain, gangguan kognitif, bahkan stroke. Sumbatan ringan dapat menimbulkan gejala seperti pegal-pegal. Sedangkan sumbatan besar, dapat menimbulkan rasa nyeri, yang mana sering kali dianggap sebagai penyakit rematik. Ada kondisi khas yang tidak seperti pada umumnya, yang mana penderita stroke karena kekentalan darah biasanya dialami berusia muda.
Tingkat kematian akibat penyumbatan pembuluh darah, pada otak dan jantung selalu meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang berperan dalam proses penyumbatan ini adalah trombosis. Para peneliti juga menyebutkan bahwa adanya penyumbatan pembuluh darah pada otak dan jantung, sering kali terjadi karena hiperaktifitas dari fungsi trombosit. Adanya hiperaktifitas trombosit, mengakibatkan peningkatan kemampuan trombosit. Dimana trombosit menggumpal dan menimbulkan trombosis yang menyumbat pembuluh darah. Ternyata ada cara untuk menilai fungsi trombosit, yaitu dengan memeriksa agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit bertujuan untuk mendeteksi gangguan fungsi trombosit, yang mana dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan analyzer, yang berdasarkan perubahan transmisi cahaya. Pada analyzer akan digunakan plasma yang mengandung banyak trombosit. Bisa dikenal sebagai PRP atau platelet rich plasama, dicampur dengan agregator ADP pada berbagai konsentrasi. Hasil pemeriksaan agregasi trombosit yang dilakukan, bisa meningkat pada beberapa keadaan seperti, uremia, perokok, diabetes melitus, hiperlipoproteinemia, dan pengguna kontrasepsi hormonal.
Agregasi trombosit juga dapat terhambat karena adanya pengaruh obat seperti, aspirin, clopidogrel, dipyridamol, sulphinpyrazone, abciximab, dan pasca penggunaan dextran. Pasien yang mengalami dugaan peningkatan aktivasi trombosit, serta diuji dengan agregasi trombosit didapatkan hasil agregasi trombosit meningkat. Maka, untuk mengatasi kondisi tersebut, pasien menggunakan obat yang menghambat agregasi trombosit. Sehingga, agregasi trombosit menjadi rendah atau normal, yang mana dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan agregasi ulang pasca pengobatan. Oleh sebab itu, pada penggunaan obat anti agregasi disarankan untuk melakukan pemeriksaan agregasi trombosit pra dan pasca pengobatan.
Untuk menjalani tes agregasi trombosit tentu saja ada persiapan yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut :
Puasa selama 10 sampai 14 jam, yang mana hanya boleh minum air putih.
Tidak mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi tes, seperti yang telah disebutkan diatas.
Tidak mengonsumsi makanan yang berlemak.
Tidak mengonsumsi minuman bersoda, daging merah berlebihan, dan coklat.
Pemeriksaan agregasi trombosit dilakukan sebagai alat bantu, untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan atau gangguan pada fungsi trombosit seseorang. Bila Anda memiliki agregasi trombosit berlebih atau hiper, maka akan meningkatkan risiko Anda terkena beberapa penyakit terkait seperti stroke dan jantung. Hal ini karena darah yang akan cepat menggumpal. Tak hanya stroke dan jantung, dampak dari darah kental juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain. Salah satunya adalah sistem saraf, dimana Anda dapat merasakan sakit kepala, nyeri kepala migrain, kejang, dan gangguan kognitif. Selanjutnya pada telinga, yang mana Anda akan mengalami telinga berdegung, vertigo, ketulian, dan gangguan pendengaran.
Hasil agregasi trombosit tidak dapat hanya dijelaskan singkat seperti ini, maka berkonsultasilah dengan dokter ahli, agar mendapatkan pengobatan dan penanganan yang tepat. Melihat banyaknya risiko dari darah kental, maka sudah seharusnya Anda rutin memeriksakan kondisi kesehatan Anda.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi :
http://www.biomedika.co.id/downlot.php?file_health=848757BM_Agregasi_Trombosit.pdf
https://bethsaidahospitals.com/mari-mengenal-agregasi-trombosit-lebih-dekat/
Anda mungkin juga tertarik