Obat Batuk Untuk Anak

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 23 Apr 2021

Bagikan

Semua orangtua pasti khawatir ketika buah hatinya mengalami sakit. Walaupun sakitnya ringan, seperti demam dan batuk, namun orangtua tetap khawatir jika ada masalah yang lebih besar dibalik gejala ringan yang saat itu dapat dilihat. Batuk adalah gejala tersering yang dialami anak-anak.


Batuk dapat terjadi karena berbagai penyakit dan kondisi yang mendasarinya. Bisa karena infeksi, tersedak, tenggorokan gatal, pemicu yang membuat radang tenggorokan, seperti minuman dingin, es krim, dan banyak lagi. Saat anak batuk, banyak orangtua yang langsung memberikan obat batuk. Padahal penggunaan obat pada anak tidak boleh sembarangan. Kali ini akan dibahas mengenai pengobatan apa saja yang dapat ibu lakukan ketika anak sedang batuk.


  1. Gunakan cairan saline yang diteteskan ke hidung

Cairan ini dapat dibeli di apotek terdekat. Gunakan syringe hidung berisi cairan saline, sehingga lendir pada hidung dapat dibantu keluar. Anak pun bisa merasa lebih lega. Cara menggunakan alat ini harus diperhatikan sesuai instruksi pada kemasan. 


  1. Berikan minum yang banyak

Ketika mengalami batuk, maka kemungkinan sedang terjadi inflamasi atau infeksi di dalam tubuh anak. Di saat seperti ini, penting untuk memastikan anak tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat berdampak buruk bagi anak. Dari mulai lemas, tidak memiliki energi untuk melakukan apa-apa, sampai penurunan kesadaran dan mengganggu pertumbuhannya. Saat anak mengalami batu, pastikan ia minum air putih yang banyak.


  1. Madu

Madu merupakan pemanis alami yang dapat menenangkan tenggorokan yang sedang radang. Madu juga memiliki antibakteri yang dapat melawan infeksi yang sedang terjadi. Namun perlu diperhatikan bahwa madu tidak aman untuk anak di bawah 1 tahun.


Untuk anak, berikan satu sendok makan madu minimal satu kali sehari. Jika anak susah menelan, campurkan madu tersebut dengan segelas air hangat sehingga anak dapat meminumnya pelan-pelan.


  1. Menaikkan kepala anak ketika sedang tidur

Keadaan batuk dan pilek cukup membuat anak tidak nyaman. Ibu bisa membuat anak lebih nyaman dengan menempatkan kepalanya lebih tinggi daripada badan ketika anak sedang berbaring. Hal ini juga dapat membantu pernapasan anak lebih mudah dan lancar, karena sedang terjadi penyumbatan di saluran napasnya.


  1. Obat batuk

Beberapa sumber mengatakan bahwa anak berusia dibawah 6 tahun tidak disarankan untuk meminum obat. Namun, perlu diperhatikan jenis batuk yang anak alami. Jika batuk yang dialami sampai berdahak, berwarna kuning atau kehijauan, anak sampai demam, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.


Namun, jika batuk yang dialami anak merupakan batuk kering, sakit tenggorokan, sebaiknya orangtua jangan terburu-buru memberikan berbagai jenis obat batuk. Cara-cara sebelumnya dapat dilakukan dulu untuk melegakan pernapasan anak. Jika cara diatas tidak memperbaiki kondisi anak, maka sebaiknya konsultasi ke dokter untuk obat yang tepat.


Kapan harus pergi ke dokter?

Setelah kamu sudah merawat anak selama beberapa hari dengan cara-cara seperti yang telah disebutkan diatas namun keadaan anak tidak membaik, maka kamu perlu memutuskan langkah selanjutnya yang tepat. Batuk dapat menandakan berbagai kondisi penyakit, bisa infeksi, asma, alergi, dan lain-lain.

Tanda penting yang harus kamu perhatikan adalah ketika anak batuk lama, lebih dari 10 hari, mengalami demam lebih dari 38 Celcius selama lebih dari tiga hari, sulit bernapas, sakit dada, ketika bernapas, dada dan bahu ikut bergerak karena kesulitan menarik atau mengeluarkan napas, terdapat infeksi pada lubang telinga. Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, maka sebaiknya anda membawa naka segera ke dokter untuk diperiksa.

Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.

Referensi:

https://www.healthline.com/health/parenting/toddler-cough-remedy#seek-help


Bagikan artikel ini