Mimpi Buruk Diabetes

Ditinjau oleh dr. Yonathan Heru Suhalim • 16 Sep 2019

Bagikan

 

Sejak tahun 1991 International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) mencetuskan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day, WDD) untuk meningkatkan perhatian terhadap penderita diabetes yang jumlahnya terus meningkat.

Dilansir oleh BBC News Indonesia, diabetes merupakan penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung.

 

Berdasarkan data dari atlas IDF yang dipublikasikan pada tahun 2017, jumlah penderita diabetes di Indonesia menempati urutan ke-6 terbanyak di seluruh dunia.

 

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia tercatat lebih dari 10 juta jiwa dan jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai 16 juta jiwa pada tahun 2045. Angka ini cukup fantastis nan miris, membuat jumlah penderita diabetes di Indonesia akan tetap berada dalam urutan 10 besar dunia hingga seperempat abad mendatang.

Diabetes menyebabkan berbagai dampak buruk tidak hanya terhadap ekonomi, pekerjaan dan kehidupan sosial namun juga terhadap psikologis yang memengaruhi kualitas hidup penderita.

Terdiagnosis diabetes dianggap sebagai mimpi buruk bagi penderitanya.  Seringkali penderita menyangkal, seakan tidak mau menerima kenyataan bahwa dirinya telah menderita diabetes.

Sebuah penelitian terbaru di Indonesia menunjukkan bahwa pada 1967 jumlah responden penderita diabetes di Indonesia, ternyata 26,4% diantaranya mengalami depresi. Aspek psikologis penderita memang sering kali terlewatkan, padahal dampak psikologis ini memiliki efek jangka panjang dan memengaruhi keberhasilan terapi serta penting dalam memperbaiki kualitas hidup penderita.

Stress pada penderita diabetes dapat meningkatkan hormon yang berperan dalam menurunkan sensitivitas dan meningkatkan resistensi insulin. Berarti kondisi tertekan membuat kadar gula dalam darah meningkat.

Melihat dari aspek psikologi penderita diabetes, mereka memang diharuskan untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sebelumnya tidak sehat menjadi pola hidup yang sehat. Mereka diharuskan rutin berolahraga serta membatasi jumlah dan bahan jenis makanan yang sangat digemarinya.

 

Bila kadar gula dalam darah sulit terkontrol, tidak jarang penderita diabetes harus mengonsumsi berbagai macam obat-obatan ataupun bahkan menggunakan injeksi insulin setiap hari. Kecemasan akan berbagai komplikasi diabetes yang menyeramkan, keharusan memakai obat seumur hidup serta pemikiran lainnya yang tidak rasional kerap kali menyebabkan penderita menjadi depresi. Stress pada penderita diabetes memengaruhi keberhasilan pengobatan diabetes yang berujung pada lingkaran setan.

Stress dan depresi pada penderita diabetes membuat gula dalam darah sulit dikontrol. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko komplikasi diabetes yang akhirnya membuat penderita menjadi semakin tertekan.

American Diabetes Association merekomendasikan pentingnya deteksi dan memonitor gangguan psikologis pada penderita diabetes terutama bila terapi tidak berhasil mencapai target. Pemantauan untuk menilai perubahan perilaku perlu dilakukan secara berkala.

Mari Putuskan Lingkaran Setan!

Pemutusan lingkaran setan di atas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu yang efektif adalah “Peer Support”.

“Peer Support” berarti dukungan oleh rekan yang memiliki permasalahan yang sama. Di Indonesia terdapat berbagai komunitas diabetes dimana penderita diabetes dapat berkumpul dan berbagi pengalaman serta bersama-sama mengatasi masalah yang timbul akibat penyakit diabetes.

“Peer Support” membantu mengurangi beban mental penderita seperti stress dan depresi serta mendorong perubahan gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.

Disamping itu, ketika seorang penderita memulai pengobatan yang baru dilakukannya, seperti penggunaan insulin, maka informasi dari rekan yang telah berpengalaman memakai insulin akan membuat penderita lebih mudah untuk mempelajari cara penggunaan insulin.

Dukungan dan empati dalam komunitas diabetes memberi semangat pada penderita diabetes dalam meningkatkan kualitas hidupnya mengatasi diabetes.

 

 

Referensi:

Cholil, A., Lindarto, D., dkk , Medical Journal Of Indonesia, 2019.

BBC News Indonesia, 2018

IDF Diabetes Atlas 8th edition, 2017.

Young-Hyman, D., de Groot, M., dkk, Diabetes Care, 2016.

 

https://www.diabetes.co.uk/diabetes-and-depression.html, diakses 27 August 2019

Tag :
Bagikan artikel ini