Menilik aspek nutrisi susu nabati sebagai pengganti susu sapi

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 13 Oct 2020

Bagikan

Menilik aspek nutrisi susu nabati sebagai pengganti susu sapi

Susu nabati atau plant-based milk adalah alternatif susu yang berasal dari tanaman. Jenis minuman ini mulai populer karena diklaim sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan susu biasa.

Selain itu, konsumen susu nabati mungkin memilih minuman ini karena mereka tidak dapat meminum susu sapi karena beberapa alasan seperti intoleransi laktosa, alergi terhadap susu, atau tidak menyukai susu tapi membutuhkan produk menyerupai susu untuk mengolah masakan.

Beberapa bahkan mulai mengganti pilihan mereka dari susu biasa menjadi susu nabati karena merasa meminum susu hewan tidak etis.

Jenis-jenis Susu Nabati

Terdapat berbagai pilihan susu nabati, masing-masing memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi. Beberapa contoh tanaman yang dapat diolah menjadi alternatif susu sapi adalah kacang kedelai, oat, kacang almond, bahkan beras.

Susu nabati, selain susu oat, pada umumnya mengandung kalori lebih rendah daripada susu sapi.

Susu oat adalah susu nabati yang memiliki kalori paling mendekati susu sapi, yaitu 130 kalori (susu sapi mengandung 148 kalori). Selain itu, kandungan lemak, gula, dan protein dalam susu nabati kebanyakan juga lebih rendah daripada susu sapi.

Susu kacang kedelai adalah satu-satunya susu nabati dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Selain komposisi utamanya, faktor lain yang dapat mempengaruhi kandungan nutrisi susu nabati adalah pengolahannya.

Baca Juga: Konsumsi Makanan Tinggi Protein Ini Baik Untuk Kesehatan Tubuh Anda, Lho!

Apakah Anak-anak Boleh Mengonsumsi Susu Nabati?

Bagi konsumen dewasa, kandungan nutrisi dalam susu nabati mungkin memberikan manfaat. Di sisi lain, orang tua perlu mempertimbangkan faktor nutrisi tersebut sebelum mengganti susu anak menggunakan susu nabati.

Anak-anak adalah konsumen utama susu sapi. Minuman yang paling ideal untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak hingga usia dua tahun adalah ASI atau susu formula yang berasal dari sapi.

Susu nabati baru dapat dipertimbangkan untuk diberikan kepada anak berusia di atas dua tahun. Susu merupakan sumber berbagai nutrisi penting bagi pertumbuhan anak seperti vitamin D, kalsium, dan protein. Pemberian susu nabati pada anak diduga berkaitan dengan tinggi badan kurang.

Secara umum, kandungan nutrisi susu nabati lebih rendah dibandingkan susu sapi. Pemberian susu nabati hanya dapat dilakukan setelah anak berusia di atas dua tahun.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan kekurangan nutrisi adalah dengan tetap mengonsumsi susu sapi dan hanya menggunakan susu nabati sebagai tambahan.

Membiasakan diri dengan kandungan nutrisi susu nabati, dan melakukan penyesuaian makanan yang dikonsumsi untuk menutupi nutrisi yang hilang karena penggantian susu sapi dengan susu nabati.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Pentingkah Konsumsi Susu pada Anak?

 

Referensi:

1. Sethi S, Tyagi SK, Anurag RK. Plant-based milk alternatives an emerging segment of functional beverages: a review. J Food Sci Technol [Internet]. 2016 [cited 2020 Jul 28];53:3408–23.

2. Ferreira S. Going nuts about milk? Here’s what you need to know about plant-based milk alternatives [Internet]. Boston: American Society for Nutrition; 2019 Jan 25 [cited 2020 Jul 28]. Available from:https://nutrition.org/going-nuts-about-milk-heres-what-you-need-to-know-about-plant-based-milk-alternatives/

3. Chalupa-Krebzdak S, Long CJ, Bohrer BM. Nutrient density and nutritional value of milk and plant-based milk alternatives. Int Dairy J [Interent]. 2018 Dec [cited 2020 Jul 28];87:84-92.

4. Morency ME, Birken CS, Lebovic G, et al. Association between noncow milk beverage consumption and childhood height. Am J Clin Nutr [Internet]. 2017 Aug [cited 2020 Jul 28];106(2):597-602.

Bagikan artikel ini