Covid-19
Belum selesai berurusan dengan virus Corona yang menjadi penyebab pandemi COVID 19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang bahaya virus Marburg. Virus yang satu ini disebut-sebut merupakan virus yang dapat menular dengan mudah dan mampu membuat seseorang sakit dan merasakan gejala yang mirip dengan demam berdarah.
Lantas dari mana asal virus Marburg ini dan apa saja hal yang perlu diketahui tentangnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasan mengenai virus Marburg berikut ini.
Virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967 dan telah menyebabkan terjadinya wabah di Marburg, Frankfurt hingga Beograd. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh WHO, virus yang satu ini masih berasal dari famili yang sama dengan virus Ebola. Sama halnya dengan virus Ebola, virus Marburg disebut-sebut dapat menyebabkan kematian dengan tingkat yang cukup tinggi, yakni hingga 88 persen.
Belakangan ini, lebih tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2021 silam, WHO mengumumkan kemunculan virus ini di Guinea Tenggara, Afrika Barat. Berdasarkan kepala WHO yang berada di Guinea, virus ini telah menyebar pada hewan kelelawar yang berada di Guinea Selatan hingga ke Sierra Leone dan Liberia. Hingga kini pun, sebanyak 155 orang yang diduga melakukan kontak dengan kasus terkonfirmasi positif virus Marburg tengah dipantau oleh otoritas kesehatan setempat.
Penyakit yang ditimbulkan oleh virus Marburg disebut-sebut memiliki tingkat fatalitas yang tinggi. Untuk itu, sangat penting bagi kita semua untuk mewaspadai gejala infeksi virus yang satu ini.
Mereka yang terinfeksi dengan virus Marburg akan merasakan gejala-gejala, seperti demam tinggi, sakit kepala, hingga malaise parah. Selain itu, sangat mungkin juga timbul gejala-gejala lainnya seperti diare kronis, mual dan muntah hingga perut kram.
Diare yang dialami oleh mereka yang terinfeksi dengan virus Marburg dapat berlangsung hingga 7 hari lamanya. Selama ini pasien juga akan merasakan gejala lainnya, seperti mata yang terlihat cekung serta kelesuan ekstrem. Tidak hanya itu saja, sekitar 2 sampai 7 hari sejak timbulnya gejala, pasien juga dapat mengalami ruam tanpa gatal.
Setelah 7 hari terinfeksi, banyak yang mengeluhkan gejala berat seperti pendarahan di hidung, gusi, dan area vagina, kebingungan, perasaan agresif dan cepat marah. Pada fase terakhir, yakni setelah 15 hari terinfeksi, pasien dapat mengalami radang testis.
Menurut WHO, masa inkubasi dari virus Marburg dapat bervariasi, mulai dari 2 hari hingga 3 minggu atau 21 hari. Pada kasus-kasus infeksi yang cukup fatal, kematian dapat terjadi di hari ke-8 atau ke-9 sejak gejala muncul. Biasanya, gejala ini akan diawali dengan kehilangan darah yang cukup banyak serta syok.
Dari penjelasan sebelumnya tentu Anda sudah terbayangkan mengenai seberapa berbahayanya virus yang satu ini, jika sampai menginfeksi tubuh. Untuk itu, sangat penting bagi Anda mengambil tindakan pencegahan. Adapun langkah pencegahan virus Marburg sebagaimana yang disampaikan dalam buku panduan WHO adalah sebagai berikut.
Hindari area seperti tambang atau gua yang dihuni oleh kelelawar buah. Kalaupun terpaksa, pastikan untuk menggunakan sarung tangan, masker, dan alat pelindung diri lainnya.
Memasak produk hewani hingga matang sebelum dikonsumsi.
Hindari melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh pasien tersebut.
Menggunakan alat pelindung diri jika harus bersentuhan dengan pasien terinfeksi.
Mencuci tangan dengan benar setelah mengunjungi kerabat yang dirawat di rumah sakit, ataupun setelah merawat pasien di rumah.
Melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan orang yang tekah terinfeksi virus Marburg serta memantau kondisinya paling tidak selama 21 hari.
Itulah dia informasi mengenai virus Marburg yang perlu Anda ketahui. Perlu diketahui bahwa hingga kini masih belum ditemukan pengobatan yang terbukti efektif dalam mengatasi infeksi virus yang satu ini. Oleh karena itu, teruslah waspada dan perhatikan anjuran mengenai cara pencegahannya dengan saksama agar terhindar dari infeksi virus Marburg yang mematikan ini.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Omicron, Varian Baru Virus Covid-19
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 110.000
Mitra resmi
Untuk pasien Covid-19
WHO. 2021. Marburg virus disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/marburg-virus-disease
CDC. 2021. Marburg (Marburg Virus Disease). https://www.cdc.gov/vhf/marburg/index.html
Citroner, George. 2021. Could the Marburg Virus Start Another Outbreak? What We Know. https://www.healthline.com/health-news/could-the-marburg-virus-start-another-outbreak-what-we-know
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 110.000
Mitra resmi
Untuk pasien Covid-19
Anda mungkin juga tertarik