Mengenal Komunitas LGBT: Apa, Siapa, dan Bagaimana

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 23 May 2021

Bagikan

Mengenal Komunitas LGBT: Apa, Siapa, dan Bagaimana

LGBT merupakan akronim untuk lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Berbagai isu dan topik mengenai gender dan orientasi seksual mulai ramai dibicarakan akhir-akhir ini, salah satunya mengenai komunitas LGBT. Keberadaan komunitas LGBT menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak di Indonesia. Lantas, apa sebetulnya komunitas LGBT? Yuk, kita gali bersama-sama!


Memahami LGBT


Istilah ini mulai diperkenalkan sejak tahun 90-an. LGBT merupakan komunitas yang memayungi orientasi seksual dan identitas gender yang seringkali dianggap “berbeda”. Komunitas LGBT memperkenalkan bendera yang berwarna-warni sebagai simbol.


Untuk memahami LGBT lebih lanjut, kamu perlu memahami apa itu orientasi seksual dan identitas gender.


Orientasi seksual merupakan pola ketertarikan seseorang secara emosional, romatis, dan seksual kepada jenis kelamin tertentu. Secara umum, orientasi seksual dibagi ke dalam beberapa kelompok berikut:

  • Heteroseksual : Merujuk pada orang yang tertarik dengan lawan jenis, yaitu wanita tertarik pada pria dan sebaliknya.

  • Homoseksual : Ketertarikan pada seseorang dengan jenis kelamin yang sama

  • Biseksual : Memiliki ketertarikan pada lawan jenis maupun pada jenis kelamin yang sama

  • Panseksual : Ketertarikan pada orang tanpa memandang jenis kelamin 

  • Aseksual : Tidak memiliki ketertarikan seksual pada orang lain


Adapun identitas gender merupakan persepsi seseorang akan jenis kelamin dirinya sendiri, apakah seseorang mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki. 


Pada kasus yang jarang, seseorang dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai keduanya (perempuan dan laki-laki) atau bukan keduanya. 


Identitas gender dapat sama dengan jenis kelamin yang teridentifikasi saat lahir, dapat pula berbeda.


Kembali pada akronim LGBT, lesbian merupakan deskripsi untuk wanita yang tertarik pada jenis kelamin wanita, sedangkan gay mendefinisikan laki-laki yang tertarik pada laki-laki. Lesbian dan gay termasuk dalam orientasi seksual homoseksual. 


Adapun orientasi seksual lain yang diangkat dalam istilah ini adalah biseksual, yaitu dapat tertarik pada wanita maupun laki-laki. 


Istilah transgender dalam LGBT merujuk pada seseorang yang mengalami perubahan identitas gender dari yang teridentifikasi ketika lahir, misalnya seseorang dengan vagina dan rahim merasa bahwa dirinya adalah seorang laki-laki.



Faktor-faktor yang menyebabkan LGBT


Orientasi seksual dan identitas gender merupakan sebuah hal yang kompleks sehingga perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi seseorang menjadi LGBT:

  • Genetik

Faktor genetik atau bawaan dapat memengaruhi kondisi LGBT. Salah satu contohnya adalah kadar hormon testosteron, yaitu hormon yang identik dengan fungsi seksual jenis kelamin laki-laki. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan seorang laki-laki berperilaku layaknya perempuan. Ada pula kelainan kromosom sindrom Klinefelter. Pada sindrom tersebut, laki-laki yang seharusnya hanya memiliki masing-masing satu kromosom X dan Y (XY) mengalami kelebihan kromosom X sehingga memiliki kromosom XXY.

  • Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling dekat seseorang. Adanya kejadian yang menyebabkan trauma pada keluarga, misalnya mengalami kekerasan, dapat mengubah orientasi seksual dan identitas gender.

  • Lingkungan dan pergaulan

Adanya globalisasi yang memperkenalkan budaya luar negeri, terutama mengenai kebebasan, dianggap menjadi salah satu faktor yang berperan dalam kemunculan komunitas LGBT.


LGBT dan gangguan kepribadian


Salah satu pertanyaan yang paling sering terlintas mengenai LGBT adalah apakah LGBT termasuk gangguan kepribadian. Pada awalnya, LGBT dianggap sebagai gangguan kepribadian. Akan tetapi, hal ini telah dihilangkan dari Diagnostic Statistical Manual II (DSM II) dan World Health Organization (WHO) akan memisahkan LGBT dengan gangguan mental.


Penutup


Hingga saat ini, LGBT masih menimbulkan kontroversi, terutama antara hak asasi manusia (HAM) dengan nilai agama dan budaya. Meskipun demikian, apapun nilai dan pandangan kamu mengenai LGBT, sebaiknya tetap menghargai komunitas LGBT. Kelompok LGBT lebih rentan terhadap gangguan psikologis akibat tekanan sosial sehingga membutuhkan dukungan.

Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.

Baca Juga: Kenali dan Deteksi Gangguan Kepribadian Ambang


Referensi:

  1. https://www.webmd.com/sex-relationships/guide/sexual-orientation

  2. https://hellosehat.com/seks/tips-seks/apa-itu-lgbt-adalah-penyebab/

  3. https://www.sehatq.com/artikel/apa-itu-lgbt-benarkah-termasuk-gangguan-kepribadian

  4. https://www.sexualhealthdg.co.uk/lgbt.php

  5. https://emedicine.medscape.com/article/917990-overview#a1

Bagikan artikel ini