Apakah Anda pernah mengalami penyakit asam lambung atau dikenal dengan penyakit maag? Penyakit tersebut terjadi ketika asam lambung naik dari lambung di perut ke kerongkongan. 

Jika pernah, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan obat antasida. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi di apotek terdekat.

Apa itu Antasida?

Antasida merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit asam lambung, seperti nyeri di ulu hati (heartburn), sakit perut, mulut terasa pahit atau asam, dan sakit tenggorokan. Hal ini disebabkan oleh kandungan aluminum dan magnesium di dalam antasida yang bekerja secara cepat untuk menurunkan kadar asam lambung. 

Selain itu, obat ini juga berperan dalam mengatasi gejala akibat gas yang berlebih di lambung seperti perut kembung. Simetikon, salah satu zat yang terkandung dalam antasida, dapat membantu memecah gelembung udara di dalam saluran pencernaan.

Secara umum, antasida hanya bekerja pada asam lambung yang ada di lambung. Obat ini tidak mencegah produksi asam lambung. Obat ini dapat dikonsumsi sendiri atau bersama obat-obatan lain yang menurunkan produksi asam lambung, seperti penghambat pompa proton.

Apa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi antasida?

Sebelum mengonsumsi antasida, beritahu dokter atau apoteker Anda jika Anda alergi terhadap aluminium hidroksida, magnesium, simetikon, atau alergi lainnya. Selain itu, konsultasikan terlebih dahulu jika Anda mengonsumsi alkohol secara rutin, sering dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), atau memiliki masalah ginjal seperti batu ginjal. 

Obat ini juga mungkin mengandung gula. Jika Anda mengidap diabetes mellitus, konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini. 

Saat Anda hamil, obat ini hanya boleh digunakan ketika sangat dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaat obat ini bersama dokter Anda sebelum penggunaan. Obat ini juga mungkin melewati ASI. Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini saat memberikan ASI.

Antasida bisa mengganggu proses penyerapan obat. Beri tahu seluruh obat-obatan dan produk herbal yang sedang Anda konsumsi pada dokter atau apoteker Anda untuk mengetahui apakah ada penyerapan suatu produk yang berpotensi terganggu akibat antasida.

Apa saja efek samping dari Antasida?

Antasida dapat menyebabkan mual, sembelit, diare, atau sakit kepala. Jika gejala menetap, segera beri tahu dokter Anda.

Jika dokter Anda adalah orang yang meresepkan obat ini, ingat bahwa ia telah menimbang risiko dan manfaat obat ini untuk Anda. Sebagian besar orang yang mengonsumsi antasida tidak memiliki efek samping.

Magnesium yang dikandung produk ini dapat menyebabkan diare. Untuk mengontrolnya, antasida yang hanya mengandung aluminium dapat menggantikan obat itu. Namun, aluminium di dalam antasida dapat menyebabkan sembelit. Agar tidak terjadi sembelit, Anda perlu banyak mengonsumsi cairan dan berolahraga secara rutin.

Antasida yang mengandung aluminium dapat berikatan dengan fosfat, sebuah zat kimia yang penting di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar fosfat, terutama jika Anda mengonsumsi obat ini dalam jumlah besar dan kurun waktu yang cukup lama.

Segera beri tahu dokter Anda jika Anda mengalami gejala kekurangan fosfat seperti menurunnya nafsu makan, merasa lelah yang tidak wajar, dan kelelahan pada otot.

Kapan harus ke dokter?

Efek samping serius yang jarang terjadi meliputi rasa pusing dan kehilangan kesadaran. Jika Anda merasakan tanda-tanda ini, segera konsultasi ke dokter.

Segera kunjungi unit gawat darurat jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti feses berwarna hitam seperti tar, laju napas yang melambat/dangkal, detak jantung yang melambat/tidak teratur, perubahan suasana hati atau keadaan jiwa, nyeri saat berkemih, sakit perut, dan muntah yang tampak seperti ampas kopi.

Referensi

Antacid oral [Internet]. US: WebMD; date unknown [cited 2021 Jan]. Available from: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-76860-5123/antacid-oral/aluminum-magnesium-antacid-oral/details